Ancaman Perusahaan Agro Jamur Arismajaya

c. Permintaan pasar jamur masih tinggi Kondisi pasar jamur saat ini masih tergolong belum terpenuhi sesuai dengan kebutuhan jamur perhari di daerah Jakarta dan sekitarnya, mencapai 3.000 sampai 9. 000 kghari. Sementara itu, suplai jamur tiram yang ada saat ini baru sebesar 1.500kghari. Maka ada gap sebesar 1.500kghari, sehingga menjadi peluang untuk dapat meningkatkan penjualan Perusahaan Agro Jamur Arismajaya.

7.1.4. Ancaman Perusahaan Agro Jamur Arismajaya

a. Mayoritas penduduk petani sayuran Penduduk di sekitar lokasi usaha jamur tiram ini rata-rata bekerja sebagai petani sayuran seperti wortel, bawang daun, sawi, kol, lobak, cabai dan lain- lain. Hal tersebut dapat menjadi ancaman bagi perusahaan jamur tiram karena dari beberapa petani tersebut terdapat beberapa petani yang berminat mendirikan usaha jamur tiram sehingga akan timbul pesaing baru. b. Fluktuasi harga input Kenaikan harga input yang tak terduga dapat menjadi masalah yang serius bagi perusahaan, diantarnya akan menambah biaya pembelian sarana produksi seperti salah satunya harga plastik polipropilen yang tidak stabil. c. Tergantung pada satu pengumpul Pemasaran produk jamur tiram putih segar yang dilakukan perusahaan Agro Jamur Arismajaya dijual pada satu orang pedagang pengumpul yang berasal dari daerah Tangerang. Penjualan dilakukan berdasarkan hasil produksi setiap hari.Dengan keadaan tersebut harga jual jamur tidak dapat ditentukan oleh perusahaan, karena harga tersebut mengikuti perkembangan pasar yang ada dan sesuai dengan jumlah peningkatan atau penurunan permintaan jamur tiram putih di pasar. Oleh sebab itu hanya pedagang pengumpul yang dapat menentukan harga jual jamur tiram segar pada perusahaan ini. d. Tidak ada kelompok tani jamur Salah satu hambatan yang ada di perusahaan ini adalah tidak adanya kelompok tani jamur di lokasi perusahaan setempat, sehingga para petani jamur melaksanakan usahanya masing-masing. Oleh sebab itu, hal tersebut menyebabkan sulitnya memperoleh bantuan sarana produksi baik permodalan maupun input fisik dari intansi terkait seperti dinas pertanian dan lembaga lainnya yang berhubungan dengan jamur tiram ini. Peran kolompok tani dianggap penting untuk meningkatkan kerja sama dalam hal pinjaman modal misalnya, distribusi pemasaran secara kolektif dan informasi penting lainnya yang berkenaan dengan usaha jamur tiram putih. e. Skala usaha pesaing lebih besar Menurut pengamatan dari Perusahaan Agro Jamur Arismajaya, skala usaha para pesaing lebih besar karena dilihat dari kapasitas kumbung jamur, bangunan kumbung yang permanen serta jumlah bangunan yang didirikan lebih banyak dari perusahaan milik bapak Aris ini. f. Produksi pesaing lebih tinggi Sesuai dengan skala usaha yang besar, maka secara otomatis produksi jamur tiram pesaing lebih tinggi dibandingkan dengan perusahaan Bapak Aris dengan kapasitas produksi saat ini sebesar 60 000 Baglog. g. Produk subtitusi banyak Lokasi Perusahaan Agro Jamur Arismajaya berada dekat area kebun sayuran dan juga beberapa pesaing sejenis yaitu perusahaan jamur tiram putih. Hal tersebut menjadi sebagian kendala yang perlu diperhatikan agar produk jamur tiram di perusahaan ini dapat lebih unggul dalam persaingan. Tabel 18. Hasil Analisis Lingkungan Eksternal Indikator Peluang Ancaman Ekonomi Pendapatan masyarakat meningkat Fluktuasi harga input Sosial, Budaya, Demografi dan Lingkungan Suplai bahan baku lancar, Pasar jamur tiram masih luas Tergantung pada satu pedagang pengumpul, tidak ada kelompok tani jamur Politik dan Hukum Kompetitif Mayoritas penduduk petani sayuran, skala usaha pesaing lebih besar, produksi pesaing lebih tinggi, produk subtitusi banyak

7.2. Evaluasi Faktor Internal IFE