Aspek Produksi dan Operasi Aspek Keuangan

produksi sehingga tidak membutuhkan biaya transportasi yang membebani perusahaan.

6.1.3. Aspek Produksi dan Operasi

Produk yang dihasilkan Perusahaan Agro Jamur Arismajaya adalah jamur tiram segar. Perusahaan ini memproduksi media jamur setiap minggunya sebanyak dua kali dengan jumlah media jamur persatu kali produksi 1 000 sampai 1 200 media jamur baglog. Jamur tiram perusahaan Agro Jamur Arismajaya rata-rata produksi perharinya adalah 20 sampai 30 kilogram. Alat produksi yang digunakan perusahaan tergolong masih sederhana, karena dalam sterilisasi baglog jamur belum menggunakan autoklaf modern. Perusahaan ini hanya menggunakan dua buah drum ukuran 500 sampai 600 baglog persatu drum sterilisasi. Sedangkan untuk pembakarannya menggunakan gas LPG ukuran 312 kilogram.

6.1.4. Aspek Keuangan

Aspek keuangan menjadi kunci penting dalam memajukan perusahaan. Hal ini bertujuan untuk memaksimalkan kapasitas laba yang akan diperoleh perusahaan dalam mengoperasikan perusahaannya. Sumber keuangan Perusahaan Agro Jamur Arismajaya adalah dari modal pribadi. Hal ini dapat dijadikan sebagai kekuatan perusahaan, karena dengan modal sendiri perusahaan tidak memiliki kecendrungan untuk meminjam modal sehingga perusahaan mempunyai hutang yang harus ditanggung selama periode waktu tertentu. Dengan demikian perusahaan tidak perlu memikirkan untuk pengembalian pinjaman modal disertai dengan bunga yang ditawarkan dari pihak mana saja yang dapat membebani kegiatan perusahaan. Modal awal mendirikan perusahaan ini adalah sebesar Rp 30 000 000,- milik bapak Aris sendiri yang dikelolanya secara sederhana dan terencana. Sistem laporan keuangannya pun dilakukan secara sederhana dengan mencatat jumlah investasi yang digunakan serta jumlah pemasukan perusahaan yang diperoleh. Dalam produksinya, pendapatan Perusahaan Agro Jamur Arismajaya perhari rata-rata sebesar Rp 219 000,- dengan produksi jamur per hari rata-rata 30 kilogram. Hal tersebut belum memenuhi target perusahaan karena produksi jamur tiramnya masih rendah.

6.1.5. Penelitian Pengembangan