7.1.2. Kelemahan Perusahaan Agro Jamur Arismajaya
a. Modal terbatas Kondisi keuangan Perusahaan Agro Jamur Arismajaya sangat terbatas
karena permodalannya menggunakan modal pribadi.Hal tersebut menjadi kendala dalam pengembangan usaha jamur tiram putih dengan modal yang
ada saat ini. b. Teknologi konvensional
Teknologi yang digunakan perusahaan ini masih tergolong sederhana karena belum menggunakan autoklaf modern yang dapat mengatur suhu
baglog saat sterilisasi secara otomatis. Pada saat ini perusahaan hanya menggunakan dua buah drum ukuran 600 baglog dan 700 baglog dalam
satu kali sterilisasi. Dengan hal tersebut, suhu hanya diatur sesuai dengan ukuran waktu lamanya sterilisasi, yaitu sekitar empat jam. Pembakaran
menggunakan tabung LPG 3 kilogram sebanyak empat buah dalam satu kali sterilisasi untuk satu buah drum sterilisasi.
c. Keterbatasan bibit jamur Keterbatasan bibit jamur menjadi hal yang perlu diperhatikan karena
menghambat jumlah produksi baglog jamur tiram di Perusahaan Agro Jamur Arismajaya. Perusahaan masih membeli bibit jamur dari luar kota
yaitu dari Yogyakarta dan Semarang sehingga dapat membebani waktu pengiriman yang lama.
d. Tidak ada bagian pembibitan Perusahaan Agro Jamur Arismajaya belum memiliki bagian pembibitan
jamur tiramnya sendiri, sehingga perusahaan belum mampu memproduk bibit jamurnya agar dapat memenuhi ketersediaan bibit untuk membuat
baglog jamur yang akan diproduksi.
Tabel 17. Hasil Analisis Lingkungan Internal Indikator
Kekuatan Kelemahan
Manajemen dan Sumber Daya Manusia
Manajemen baik, karyawan terampil
Pemasaran Produksi dan Operasi
Produksi meningkat, lahan Pengembangan masih luas,
lokasi strategis, kualitas produk baik
Teknologi konvensional
Keuangan Modal terbatas
Penelitian dan Pengembangan Litbang
Tidak ada pembibitan,
keterbatasan bibit Jamur
7.1.3. Peluang Perusahaan Agro Jamur Arismajaya
a. Pendapatan masyarakat naik Pendapatan masyarakat Indonesia khususnya di Jakarta dan sekitarnya pada
periode 2009 mengalami peningkatan. Secara kumulatif, Pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun 2009 yang mencapai 4,5 persen membuat
pendapatan perkapita Indonesia pada tahun 2009 naik menjadi Rp 24,3 juta US 2.590,1 dibandingkan tahun 2008 yang sebesar Rp 21,7 juta US
2.269,9.
6
Dengan peningkatan tersebut, diharapkan dapat meningkatkan daya beli masyarakat terhadap sayuran umumnya, khususnya pada jamur
tiram putih, sehingga dapat meningkatkan penjualan jamur dari Perusahaan Agro Jamur Arismajaya yang melakukan pemasarannya ke daerah Jakarta
dan sekitarnya. b. Suplai bahan baku lancar
Ketersediaan bahan baku untuk pembuatan media jamur tiram dilokasi usaha sangat mencukupi, apabila di perusahaan stok bahan baku akan segera
habis, maka manajer perusahaan akan menghubungi pemasok bahan baku dan akan mendatangkan kembali sesuai dengan kebutuhan yang akan
digunakan untuk pembuatan media jamur tiram. Hal tersebut menjadi peluang yang sangat baik untuk kelancaran proses produksi jamur tiram
putih di perusahaan ini.
6
Laju Pertumbuhan Penduduk 2010. http:www.bps.go.id Agustus 2010.pdf
c. Permintaan pasar jamur masih tinggi Kondisi pasar jamur saat ini masih tergolong belum terpenuhi sesuai dengan
kebutuhan jamur perhari di daerah Jakarta dan sekitarnya, mencapai 3.000 sampai 9. 000 kghari. Sementara itu, suplai jamur tiram yang ada saat ini
baru sebesar 1.500kghari. Maka ada gap sebesar 1.500kghari, sehingga menjadi peluang untuk dapat meningkatkan penjualan Perusahaan Agro
Jamur Arismajaya.
7.1.4. Ancaman Perusahaan Agro Jamur Arismajaya