Tabel 21. Analisis Matrik SWOT Perusahaan Agro Jamur Arismajaya
Internal Eksternal
Strengths-SKekuatan
1. Pelaksanaan
Manajemen baik
2. Lahan untuk
Pengembangan masih luas
3.
Lokasi strategis
4.
Kualitas produk baik
5.
Produksi meningkat
6.
Karyawan Terampil Weakneses-
WKelemahan
1.
Modal terbatas
2. Teknologi
konvensional
3. Keterbatasan bibit
jamur 4.
Tidak ada bagian pembibitan
Opportunities- OPeluang
1. Pendapatan
masyarakat naik 2.
Suplai bahan baku lancar
3. Permintaan pasar
jamur masih tinggi
S-O
1. Peningkatan Kapasitas
Produksi Jamur Tiram Untuk Memenuhi
Kebutuhan Pasar S1, S2, S3, S4, S5,
S6, O1, O2, O3
W-O
2. Penambahan Modal
Berasal dari Lembaga Keuangan Swasta
W1, W2, W3, W4, O1, O2, O3
Threats-TAncaman
1. Mayoritas penduduk
petani sayuran 2.
Fluktuasi harga input
3. Tergantung pada
satu pengumpul 4.
Tidak ada kelompok tani jamur
5. Skala usaha pesaing
lebih besar 6.
Produksi pesaing lebih tinggi
7. Produk subtitusi
banyak
S-T
3. Peningkatan Volume
Penjualan Untuk Menghadapi Pesaing
S1, S2, S3, S4, S5, S6, T1, T2, T3,T5, T6,
T7
W-T
4. Diversifikasi Produk
Jamur Tiram Untuk Menghindari
Ketergantungan pada Satu Pengumpul
W1, W2, T1, T2, T3, T4, T5, T6, T7
7.6. Analisis Matriks QSPM
Berdasarkan matrik IE dan matrik SWOT, maka didapat hasil 4 alternatif strategi yang dipilih, diantaranya :
a. Peningkatan kapasitas produksi jamur tiram putih untuk memenuhi
kebutuhan pasar. b.
Penambahan modal berasal dari lembaga keuangan swasta
c. Peningkatan volume penjualan jamur tiram putih untuk menghadapi
pesaing d.
Diversifikasi produk jamur tiram putih untuk menghindari ketergantungan pada satu pedagang pengumpul.
Pada matrik Quantitative Strategic Planning QSP. Pemilihan strategi QSPM dilakukan oleh Manajer Perusahaan Agro Jamur Arismajaya selaku
pengambil keputusan perusahaan. Hal tersebut bertujuan dalam pengetahuan faktor internal dan eksternal perusahaan, hanya manajer perusahaan yang dapat
memutuskannya. Alternatif strategi yang telah didapat dari matrik SWOT kemudian
diperingkatkan sesuai dengan Jumlah Nilai Daya Tarik Attractiveness Scores, kemudian dihitung atau ditotalkan menjadi Total Attractiveness Scores, yang
selanjutnya diurutkan sesuai nilai tertinggi dari strategi yang terpilih. Dari hasil analisis QSPM prioritas strategi terpilih adalah strategi ke 3 yaitu
meningkatkan volume penjualan jamur tiram untuk menghadapi pesaing dengan nilai paling tinggi sebesar 5,95. Data matrik QSPM terdapat pada Tabel Lampiran
14. Hasil perhitungan strategi QSPM adalah sebagai berikut : 1.
Strategi terpilih dengan nilai paling tinggi yaitu peningkatan volume penjualan jamur tiram putih untuk menghadapi pesaing dengan nilai 5,95
dengan kekuatan kualitas produk yang baik, lokasi strategis, produksi meningkat, manajemen baik, lahan pengembangan masih luas dan didukung
dengan karyawan yang terampil.
2. Nilai tertinggi kedua adalah pada strategi penambahan modal berasal dari
lembaga keuangan swasta dengan nilai 5,67.
3. Kemudian strategi peningkatan kapasitas produksi jamur tiram dengan nilai
5,20.
4.
Strategi terakhir yaitu diversifikasi produk jamur tiram dengan nilai 5,10.
Prioritas strategi terpilih yaitu peningkatan volume penjualan jamur tiram putih, yang dapat dilaksanakan perusahaan dengan beberapa cara atau program
yang dapat dilakukan untuk meningkatkan penjualan ini adalah meningkatkan pinjaman modal untuk keperluan membeli sarana produksi seperti bibit jamur,
serbuk gergaji, dedak, kapur, cincin peralon, karet dan lain sebagainya, untuk
pembuatan media jamur tiram putihbaglog. Jumlah modal yang diperlukan akan sangat berdampak pada kinerja perusahaan melalui penambahan pinjaman modal
untuk mengantisipasi adanya kekurangan sarana produksi sehingga dapat meningkatkan jumlah produksi jamur tiram dari ketersediaan input yang ada
tersebut. Meningkatkan produksi baglog sehingga jamur yang dihasilkan dapat meningkat, melalui peningkatan kapasitas produksi jamur tiram dengan cara
memperluas area produksi jamur tiram dengan memanfaatkan lahan yang ada dan dapat juga melalui pembelian lahan baru atau sewa lahan sehingga volume jamur
tiram yang dihasilkan dapat meningkat. Dengan adanya perluasan area produksi tersebut, diharapkan mampu memberikan keuntungan yang lebih bagi perusahaan,
sehingga keuntungan tersebut dapat menjadi modal pengembangan usaha selanjutnya dalam skala usaha jamur tiram putih yang lebih besar
Melakukan penambahan jumlah karyawan sehingga lebih cepat dalam memproduksi
jamur tiram
putih dari
segi pembuatan
media produksinyabaglognya dan mengintensifkan jam kerja karyawan agar target
produksi dapat terlaksana dengan baik, sehingga dapat memenuhi prioritas pasar yang ada. Disamping itu, pemberian bonus kepada karyawan sebagai upaya untuk
memacu produktivitas kerja karyawan guna memberikan semangat yang ditujukan untuk kualitas kerja yang lebih baik seiring dengan pencapaian produksi yang
maksimal. Penggunaan teknologi modern seperti autoclaf modern, guna membantu
proses produksi yang mengarah kepada hasil yang maksimal, serta mempercepat alur proses produksi dan mempermudah proses pengaturan suhu untuk sterilisasi
baglog jamur, yang dapat melancarkan pembuatan baglog itu sendiri, sehingga berdampak pada naiknya produksi jamur tiram untuk dapat memenuhi permintaan
pasar yang ada saat ini. Disamping itu, perusahaan dapat bekerja sama dengan petani jamur disekitar
lokasi perusahaan jamur tiram, melalui upaya-upaya kemitraan yang dapat dijalin dengan baik untuk mengumpulkan hasil panen jamur yang kemudian dibeli oleh
Perusahaan Agro Jamur Arismajaya dibawah harga pedagang pengumpul, sehingga dapat memberikan keuntungan bagi Perusahaan Agro Jamur dengan
adanya selisih harga tersebut karena sebagian petani jamur tiram dilokasi
perusahaan masih tergantung pada pedagang pengumpul yang bekerja sama dengan Perusahaan Agro Jamur Arismajaya.
Pengawasan yang lebih gencar dilakukan oleh Manajer perusahaan untuk pengontrolan hasil produksi baglog jamur tiram sehingga hasil jamur tiram itu
sendiri lebih terkontrol. Hal tersebut berkaitan dengan manajemen perusahaan yang harus meningkat menjadi sebuah organisasi yang lebih baik dari
sebelumnya, seperti melakukan pembukuan perusahaan dengan baik dan benar, pengendalian karyawan secara intensif melalui kontrol yang terarah dan juga
upaya-upaya untuk mendidik karyawan agar lebih dalam pemahamannya mengenai produksi jamur tiram di perusahaan tersebut.
VIII. KESIMPULAN DAN SARAN 8.1. Kesimpulan
Perusahaan Agro Jamur Arismajaya memiliki produk utama yaitu jamur tiram putih. Dari hasil analisis yang telah dilakukan perusahaan ini diketahui
memiliki sepuluh faktor internal dan sepuluh faktor eksternal. Faktor internal yang menjadi kekuatan adalah pelaksanaan manajemen yang baik, lahan pengembangan
masih luas, lokasi strategis, kualitas produk baik, produksi meningkat dan karyawan terampil. Faktor internal yang menjadi kelemahan perusahaan yaitu
modal terbatas, teknologi konvensional, keterbatasan bibit jamur dan tidak ada bagian pembibitan. Untuk faktor eksternal Perusahaan Agro Jamur Arismajaya
yang menjadi peluang adalah pendapatan masyarakat yang meningkat, suplai bahan baku lancar dan kondisi permintaan pasar jamur masih tinggi, sementara
untuk faktor ancamannya yaitu mayoritas penduduk petani sayuran, fluktuasi harga input, tergantung pada satu pengumpul, tidak ada kelompok tani jamur,
skala usaha pesaing lebih besar, produksi pesaing lebih besar dan produk subtitusi
yang banyak disekitar perusahaan.
Analisis matrik IE, Perusahaan Agro Jamur Arismajaya berada pada quadran V, pertahankan Hold dan pelihara Maintain. Pengembangan produk
dan penetrasi pasar merupakan strategi biasa dilakukan. Kemudian pada matrik SWOT, strategi yang dapat dirumuskan diperoleh empat strategi yaitu
peningkatan kapasitas produksi jamur tiram untuk memenuhi kebutuhan pasar, penambahan modal berasal dari lembaga keuangan swasta, peningkatan volume
penjualan untuk menghadapi pesaing, dan diversifikasi produk jamur tiram untuk menghindari ketergantungan pada satu pedagang pengumpul.
Berdasarkan analisis matrik QSPM, prioritas strategi dengan total nilai daya tarik TAS paling tinggi adalah peningkatan volume penjualan jamur tiram
dengan nilai sebesar 5,95.