Kedai Kopi Sianida Kasus Tiga Kedai Kopi 1 Kedai Kopi Ngadapta Kaban

41

3.1.2. Kedai Kopi Sianida

Menatap salah satu bangunan di sekitaran Ngumban Surbakti terdapat juga warung kopi. Kedai Kopi Sianida ini salah satunya. Kedai kopi yang namanya termotivasi dari kejadian yang sangat terkenal di Indonesia.Sianida singkatan dari sitepu anak singuda anak paling kecil dari marga sitepu. Kedai Kopi Sianida masih tetap sama seperti warung kopi lainnya. Ada kursi-kursi-kursi, ada meja kasir tinggi, ada kaca patri dan langit-langit yang tinggi. Pada sekeliling dinding dipancang foto-foto. Kedai kopi sianida ini termasuk baru di lingkungan jalan Ngumban Surbakti.Kedai kopi Sianida memanfaatkan lahan parkir bus Almasar untuk dijadikan kedai kopi.Pak Sitepu adalah pemilik kedai kopi tersebut.Pak Sitepu berumur 55 Tahun. Usia yang mengharuskan beliau untuk banyak istirahat demi menjaga kondisi kesehatannya. Pak Sitepu mempunyai tiga anak; dua laki-laki dan satu perempuan. Yunus, Haidar, dan Lisa. Layaknya kedai kopi pada umumnya, kedai kopi ini kebanyakan dikunjungi oleh orang-orang karo dari sekitaran lokasi kedai kopi. Tumbuh di tengah pemukiman orang karo, orang-orang di sini menjadikan tempat ini sebagai episentrum untuk bercengkerama, bersinggung muka dan membicarakan banyak hal. Kursi-kursi yang lantas menjadi saksi dan bersenandung bagaimana masa berganti, pengunjung datang dan pergi ke kedai kopi ini. Mengikuti zaman memang tidak bisa dihindari tampak, ada simbol wifi di sisi meja kasir. Mengakomodasi manusia yang semakin modern namun tanpa terperangkap arus zaman, para tamu yang datang sibuk bercengkerama masing- Universitas Sumatera Utara 42 masing, menikmati proses tatap muka. Seperti kedai kopi lainnya, sejak dahulu kedai kopi ini menyajikan kopi. Orang-orang memang menjadikan kedai kopi tak sekedar tempat minum kopi, tetapi untuk berbincang hingga lama. Saya memesan secangkir kopi tubruk, sementara istri memesan kopi susu, kopi tubruk memang selalu menjadi favorit saya untuk mencoba kopi. Kopi disajikan panas-panas, dengan aroma persis aroma yang menjalar di sepanjang trotoar Jalan Ngumban Surbakti. Pak Sitepu memberanikan diri membuka kedai kopi tersebut dikarenakan melihat ada peluang yang cukup besar karena Pak Sitepu melihat kedai kopi Ngadapta Kaban selalu ramai pada malam hari.Kedai Ngadapta Kaban adalah kedai yang berada tepat disamping kedai Sianida. Kedai kopi Sianida memiliki lahan yang cukup luas karena lahan yang dipakai untuk membuat kedai kopi adalah lahan parkir bus Almasar. Kedai kopi Sianida tidak seramai kedai kopi Ngadapta kaban dikarenakan kedai kopi Sianida terbilang baru di wilayah Jalan Ngumban Surbakti.Kedai Kopi Sianida kalo boleh dibilang kalah bersaing dengan Kedai Kopi Ngadapta Kaban dan Kedai Kopi Geleng.Kedai Kopi Sianida harus mencari pelanggan yang tetap di kedai kopi tersebut.Kedai Kopi Sianida harus berinovasi supaya pelanggan dapat tertarik kekedai kopi tersebut. Harga di kedai kopi di daerah Jalan Ngumban Surbakti biasanya hampir sama. Biasanya yang membedakan harga dikedai kopi biasanya susu yang dipakai untuk membuat teh. Kalau dikedai kopi Ngadapta Kaban susu yang dipakai biasanya susu bendera Gold. Susu bendera Gold lebih kental dari susu kaleng yang Universitas Sumatera Utara 43 lainnya. Beda dengan kedai kopi Sianida yang memakai susu Carnation yang terbilang lebih murah. Mungkin itu yang membedakan kedai kopi Ngadapta Kaban dengan kedai kopi Sianida dari segi harga.Dari segi lokasi kedai kopi Sianida terbilang lebih luas dan lebih strategis dibandingkan kedai kopi Ngadapta Kaban.Kedai kopi Sianida berada tepat disimpang Parang 1 dimana kendaraan melewati dua arah yang berbeda. Kedai kopi Sianida ramai di hari malam minggu dimana pada malam minggu biasanya mahasiswa nonton bareng sepakbola di kedai kopi.Kedai kopi Sianida ramai dikarenakan beberapa pengunjung yang hendak nonton bola di kedai kopi Ngadapta Kaban penuh dan taka da tempat buat nonton lagi.Beberapa pengunjung yang hendak mau nonton di kedai kopi Ngadapta Kaban mau gak mau berpindah ke kedai kopi Sianida untuk menonton bola. Kedai kopi Sianida juga menyediakan fasilitas seperti dam batu untuk para pengunjung membuang waktu senggang disana. Fasilitas salah satu faktor untuk meramaikan kedai kopi untuk menarik perhatian para pengunjung.Para mahasiswa sangat senang bermain dam batu untuk menghabiskan waktu luang mereka disana.Biasanya para mahasiswa bermain dam batu tidak taruhan berupa uang, tapi mereka taruhan minum- minum saja untuk membuang waktu luang mereka. Pendapatan kedai kopi Sianida biasanya kurang dari satu juta rupiah.Membuka keddai kopi tidaklah seenak yang dipikirkan.Banyak biaya yang harus dikeluarkan contohnya biaya sewa pelayan, biaya listrik, dan air. Belum lagi biaya sewa tempat perbulan yang akan dibayar Pak Sitepu kepada pemilik tempat. Pendapatan yang didapat oleh kedai kopi sianida terbilang minim dibandingkan Universitas Sumatera Utara 44 kedai kopi Ngadapta Kaban.Maklum kedai kopi Sianida terbilang baru dibandinkan kedai kopi Ngadapta Kaban yang terbilang ramai dan sudah memiliki pelanggan tetap.Biasanya yang bikin ramai di kedai kopi adalah pelanggan tetap.Para pelanggan tetap biasanya menganggap kedai kopi adalah rumah kedua mereka.Para pelanggan tetap biasanya lebih dari sekali dalam sehari kekedai kopi.Kalau tidak kekedai kopi rasanya ada yang kurang dalam diri mereka.

3.1.3 Kedai Kopi Geleng