Tinjauan Pustaka Kedai Kopi Pada Mahasiswa (Studi Etnografi Mengenai Kedai Kopi Menjadi Forum Interaksi Bagi Mahasiswa di Padang Bulan, Kecamatan Medan Selayang Kota Medan)

7 dapat juga dikatakan sebagai pusat kebudayaan dalam lingkup yang sederhana, dalam hal ini dapat dilihat pada perubahan - perubahan sosial budaya sebagai akibat dari pembaruan dan pembauran. Dengan demikian terlihat bahwa kedai kopi bukan hanya tempat berjual beli semata, namun juga mempunyai fungsi lain bagi masyarakat yang bersangkutan. Keberadaan warung kopi yang terus berkembang telah menjadi tempat berkumpulnya masyarakat dalam melakukan rutinitas keseharianya dengan latar belakang pengguna yang beragam. Bagi kaum muda khususnya pelajar dan mahasiswa, warung kopi telah dimanfaatkan untuk mengerjakan tugas, diskusi kelompok, dan rapat organisasi. Artinya ada makna dan nilai serta tanda tersendiri bagi mereka yang datang ke Warung kopi, karena secara sederhana aktivitas mengkonsumsi kopi dapat di lakukan di manapun, bahkan di rumah sebagai contoh sederhananya, namun sampai mengapa masyarakat pada umumnya dan terkhusus bagi para mahasiswa lebih memilih untuk mengkonsumsi kopi di Warung kopi. Hal ini yang membuat mengapa peneliti ingin melakukan penelitian terkait dengan pergeseran makna kedai kopi yang di ubah oleh para mahasiswa untuk menjadi forum interaksi bagi mereka.

1.2. Tinjauan Pustaka

Kedai kopi adalah tempat yang menyediakan kopi dan berbagai jenis minuman lainnya, selain itu kedai kopi juga menyediakan berbagai jenis makanan ringan sebagai teman minum kopi. Kedai kopi juga merupakan tempat di mana berkumpulnya orang-orang yang sekedar bersantai atau pun melakukan aktifitas diskus kecil, obrolan ringan dan bersenang - senang dengan hiburan yang ada. Universitas Sumatera Utara 8 Selain itu ada juga yang memanfaatkan kedai kopi sebagai tempat beristirahat yang nyaman selain dirumah sendiri, biasa nya di siang hari. Pada dasarnya kedai kopi identik dengan kalangan - kalangan paruh baya 2 Istilah ruang publik public space pernah dilontarkan Lynch , hal ini didasari karena pelanggan - pelanggan yang sering berada di kedai kopi merupakan orang-orang yang sudah paruh baya, namun seiring perkembangan zaman kedai kopi tidak hanya di minati oleh kalangan-kalangan tertentu saja tapi sudah mencakup berbagai elemen, mulai dari orang tua, anak muda, bahkan anak- anak pun sering berada di kedai kopi dengan didampingi orang tuanya. Kedai kopi erat hubungannya dengan ruang publik. Fungsi kedai kopi tersebut yang memungkinkannya menjadi ruang yang dapat dinikmati, ditempati oleh siapa saja. Fungsi tersebut menghadirkan kedai kopi menjadi ruang yang bebas bagi setiap orang. 3 dengan menyebutkan bahwa ruang publik adalah nodes dan landmark yang menjadi alat navigasi didalam kota. Gagasan tentang ruang publik kemudian berkembang secara khusus seiring dengan munculnya kekuatan civil society. Dalam hal ini filsuf Jerman, Jurgen Habermas, dipandang sebagai penggagas munculnya ide ruang publik. Jurgen Habermas memperkenalkan gagasan ruang publik pertama kali melalui bukunya yang berjudul The Structural Transformation of the Public Sphere: an Inquire Into a Category of Bourjuis Society yang diterbitkan sekitar tahun 1989. Ruang publik diartikan sebagai ruang bagi diskusi kritis yang terbuka bagi semua orang. Pada ruang publik ini, warga privat private person berkumpul 2 http:www.bbc.co.ukindonesiamajalah201209120918_middleage.shtml Universitas Sumatera Utara 9 untuk membentuk sebuah publik dimana nalar publik ini akan diarahkan untuk mengawasi kekuasaan pemerintah dan kekuasaan negara. Ruang publik mengasumsikan adanya kebebasan berbicara dan berkumpul, pers bebas, dan hak secara bebas berpartisipasi dalam perdebatan politik dan pengambilan keputusan. Lebih lanjut, ruang publik dalam hal ini terdiri dari media informasi seperti surat kabar dan jurnal. Juga termasuk dalam ruang publik adalah tempat minum dan kedai kopi, balai pertemuan, serta ruang publik lain dimana diskusi sosio-politik berlangsung 3 Ruang publik ditandai oleh tiga hal yaitu responsif, demokratis, dan bermakna. Responsif dalam arti ruang publik adalah ruang yang dapat digunakan untuk berbagai kegiatan dan kepentingan luas. Demokratis, artinya ruang publik dapat digunakan oleh masyarakat umum dari berbagai latar belakang sosial, ekonomi, dan budaya serta aksesibel bagi berbagai kondisi fisik manusia. Bermakna memiliki arti kalau ruang publik harus memiliki tautan antara manusia, ruang, dan dunia luas dengan konteks sosial . 4 Animo pengunjung kedai kopi tidak mutlak muncul oleh rasa dan aroma kopi yang disajikan, tetapi lebih kepada keinginan untuk berinteraksi. Buktinya, sebagian besar kedai kopi yang ada di Indonesia bahkan di Medan hanya menyediakan minuman kopi berbahan baku kopi robusta. Padahal, bagi para“penikmat” kopi sejati, mereka pasti akan mencari kedai kopi atau cafe yang menyediakan kopi arabica, karena aroma yang tajam dan rasanya yang khas. Tetapi bagi pengunjung setia kedai kopi, tetap mempertahankan atau menjadikan kedai kopi salah satu aktivitas sehari - hari yang juga memiliki peran penting . 3 http:sarungtenun.blogspot.com201107opini-publik-habermas.html 4 http:tattisigraceful.blogspot.com201304ruang-publik.html Universitas Sumatera Utara 10 dalam kehidupan sehari - hari. Kejadian ini mempertegas makna ngopi dalam tradisi masyarakat di Indonesia. Aktifitas minum kopi adalah media interaksi antar masyarakat dari berbagai stratifikasi sosial. Fungsi kedai kopi mulai bergeser, dari tempat minum menjadi ranah publik milik semua elemen masyarakat baik sebagai tempat melepas lelah, tempat bercengkrama bahkan termasuk sebagai ruang hiburan. Secangkir kopi menjadi semacam e-mail dan password untuk izin menikmati suasana dan aktifitas orang yang ada di kedai kopi. Maksudnya bahwa dengan memesan secangkir kopi sudah bisa berlama - lama dan berbaur dengan pengunjung lainnya. Ibarat akun “jejaring sosial twitter”, kedai kopi membolehkan siapapun mem-follow bergabung orang yang menjadi idola dan narasumbernya. Siapapun, apalagi jika sudah kenal, boleh nimbrung mendengar dan mengomentari pembicaraan si narasumber selama cangkirnya masih berisi kopi. Siapapun tidak dilarang untuk membayar harga kopi orang yang di-follow atau mem-follownya 5 Dalam setiap prosesnya ruang publik membutuhkan pelaku sebagai alat menjalankan ruang publik tersebut. Kedai kopi membutuhkan pelaku atau orang . Kedai kopi pada akhirnya menjadi ruang publik multifungsi. Tempat minum kopi yang sejatinya berfungsi sebagai rumah aspirasi. Berbagai rumor, fakta dan data bergulir dari sana, bagai bola salju, menggelinding menjadi konsumsi publik. Di tempat ini pula rumor, fakta dan data itu, pada akhirnya kembali dalam bentuk umpan balik disertai komentar miring. Umpan balik berharga itu sangat memungkinkan diserap menjadi bahan dasar untuk menyusun sebuah kebijakan publik. 5 https:www.facebook.comnotesadib-tamamihumanisme-ala-warung-kopi349414665069197 Universitas Sumatera Utara 11 ang yang berada di kedai tersebut hingga terbentuk suatu ruang publik. Pelaku tersebut adalah masyarakat. Masyarakat 6 f. Menurut Selo Soemardjan 1974 masyarakat adalah orang-orang yang hidup bersama yang menghasilkan kebudayaan merupakan salah satu satuan sistem sosial, atau kesatuan hidup manusia. Istilah inggrisnya adalah society , sedangkan masyarakat itu sendiri berasal dari bahasa Arab, Syakara yang berarti ikut serta atau partisipasi, kata Arab masyarakat berarti saling bergaul yang istilah ilmiahnya berinteraksi. Ada beberapa pengertian masyarakat : g. Menurut Koentjaraningrat 1994 masyarakat adalah kesatuan hidup manusia yang berinteraksi menurut suatu sistem adat istiadat tertentu yang bersifat kontinyu dan terikat oleh suatu rasa identitas yang sama. h. Menurut Ralph Linton 1968 masyarakat adalah setiap kelompok manusia yang hidup dan bekerja sama dalam waktu yang relatif lama dan mampu membuat keteraturan dalam kehidupan bersama dan mereka menganggap sebagai satu kesatuan sosial. Ada beberapa komponen masyarakat diantaranya : a. Populasi dengan aspek-aspek genetik dan demografik b. Kebudayaan sebagai produk dari aktivitas cipta rasa, karsa dan karya manusia. Isi kebudayaan meliputi beberapa sistem nilai, yaitu sistem peralatan teknologi, ekonomi, organisasi, ilmu pengetahuan, kesenian, dan kepercayaan 6 http:smileboys.blogspot.com200808pengertian-masyarakat.html Universitas Sumatera Utara 12 sistem bahasa. Masyarakat tidak begitu saja muncul seperti sekarang ini, tetapi adanya perkembangan yang dimulai dari masa lampau sampai saat sekarang ini dan terdapat masyarakat yang mewakili masa tersebut. Masyarakat ini kemudian berkembang mengikuti perkembangan jaman sehingga kemajuan yang dimiliki masyarakat sejalan dengan perubahan yan terjadi secara global, tetapi ada pula masyarakat yang berkembang tidak seperti mengikuti perubahan jaman melainkan berubah sesuai dengan konsep mereka tentang perubahan itu sendiri. Dalam mempertahankan kehidupannnya masyarakat beradaptasi dengan lingkungannya. Adapun adaptasi tersebut dibedakan sebagai berikut : a. Adaptasi genetik; setiap lingkungan hidup biasanya merangsang penghuninya untuk membentuk struktur tubuh yang spesifik, yang bersifat turun temurun dan permanen b. Adaptasi somatis yang merupakan penyesuaian secara struktural atau fungsional yang sifatnya sementara tidak turun temurun. Bila dibandingkan dengan makhluk lainnya, maka manusia mempunyai daya adaptasi yang relatif lebih besar. Masyarakat sering dikelompokkan berdasarkan cara utamanya dalam bermata pencaharian. Pakar ilmu sosial mengidentifikasikan ada: masyarakat pemburu, masyarakat pastoral nomadis, masyarakat bercocoktanam, dan masyarakat agrikultural intensif, yang juga disebut masyarakat peradaban. Sebagian pakar menganggap masyarakat industri dan pasca-industri sebagai kelompok masyarakat yang terpisah dari masyarakat agrikultural tradisional. Universitas Sumatera Utara 13 Masyarakat dapat pula dikategorikan berdasarkan struktur politiknya: berdasarkan urutan kompleksitas dan besar, terdapat masyarakat band, suku, dan masyarakat negara. Kata society berasal dari bahasa latin, societas, yang berarti hubungan persahabatan dengan yang lain. Societas diturunkan dari kata socius yang berarti teman, sehingga arti society berhubungan erat dengan kata sosial. Secara implisit, kata society mengandung makna bahwa setiap anggotanya mempunyai perhatian dan kepentingan yang sama dalam mencapai tujuan bersama. Masyarakat sebagai elemen penting dalam aktivitas di kedai kopi dengan menggunakan interaksi sebagai momen untuk membentuk suatu ruang publik. Interaksi sosial dapat diartikan sebagai hubungan-hubungan sosial yang dinamis, dimana hubungan tersebut dapat berupa hubungan antara individu yang satu dengan individu lainnya, antara kelompok yang satu dengan kelompok lainnya, maupun antara kelompok dengan individu. Dalam interaksi terdapat simbol yang diartikan sebagai sesuatu yang bernilai atau maknanya diberikan kepadanya oleh mereka yang menggunakannya 7 Ciri-ciri dan Karateristik Masyarakat Kota . 8 1. Pengaruh alam terhadap masyarakat kota kecil : Ciri-ciri masyarakat kota: 2. Mata pencahariannya sangat beragam sesuai dengan keahlian dan keterampilannya. 3. Corak kehidupan sosialnya bersifat gessel schaft patembayan, lebih individual dan kompetitif. 7 http:khairulazharsaragih.blogspot.com201208interaksi-sosial.html 8 http:mahjiajie.wordpress.com20111030makalah-antropologi-masyarakat Universitas Sumatera Utara 14 4. Keadaan penduduk dari status sosialnya sangat heterogen 5. Stratifikasi dan diferensiasi sosial sangat mencolok. Dasar stratifikasi adalah pendidikan, kekuasaan, kekayaan, prestasi, dll. 6. Interaksi sosial kurang akrab dan kurang peduli terhadap lingkungannya. Dasar hubungannya adalah kepentingan. 7. Keterikatan terhadap tradisi sangat kecil 8. Masyarakat kota umumnya berpendidikan lebih tinggi, rasional, menghargai waktu, kerja keras, dan kebebasan 9. Jumlah warga kota lebih banyak, padat, dan heterogen 10. Pembagian dan spesialisasi kerja lebih banyak dan nyata 11. Kehidupan sosial ekonomi, politik dan budaya amat dinamis, sehingga perkembangannya sangat cepat 12. Masyarkatnya terbuka, demokratis, kritis, dan mudah menerima unsur- unsur pembaharuan. 13. Pranata sosialnya bersifat formal sesuai dengan undang-undang dan peraturan yang berlaku 14. Memiliki sarana – prasarana dan fasilitas kehidupan yang sangat banyak. Karateristik masyarakat kota: 3. Anonimitas Kebanyakan warga kota menghabiskan waktunya di tengah-tengah kumpulan manusia yang anonim.Heterogenitas kehidupan kota dengan keaneka ragaman manusianya yang berlatar belakang kelompok ras, etnik, kepercayaan, Universitas Sumatera Utara 15 pekerjaan, kelas sosial yang berbeda-beda mempertajam suasana anonim. 4. Jarak Sosial Secara fisik orang-orang dalam keramaian, akan tetapi mereka hidup berjauhan. 5. Keteraturan Keteraturan kehidupan kota lebih banyak diatur oleh aturan-aturan legal rasional. contoh: rambu-rambu lalu lintas, jadwal kereta api, acara televisi, jam kerja, dll 6. Keramaian Crowding Keramaian berkaitan dengan kepadatan dan tingginya tingkat aktivitas penduduk kota. Sehingga mereka suatu saat berkerumun pada pusat keramaian tertentu yang bersifat sementara tidak permanen. 7. Kepribadian Kota Sorokh, Zimmerman, dan Louis Wirth menyimpulkan bahwa kehidupan kota menciptakan kepribadian kota, materealistis, berorientasi, kepentingan, berdikari self sufficient, impersonal, tergesa-gesa, interaksi social dangkal, manipualtif, insekuritas perasaan tidak aman dan disorganisasi pribadi. Dalam menganalisa proses proses interaksi antara individu dalam masyarakat, harus membedakan dua hal yaitu kontak dan komunikasi. Kontak antara individu juga tidak hanya mungkin pada jarak dekat, misalnya berhadapan muka,namun juga bisa menggunakan alat kebudayaan seperti tulisan, buku ,surat kabar ataupun telepon. Sedangkan komunikasi muncul setelah kontak terjadi Koentjaraningrat, 2002:162. Komunikasi adalah proses dimana pesan pesan dioperasikan dari sumber Universitas Sumatera Utara 16 kepada penerima. Dengan kata lain komunikasi adalah pemindahan ide ide dari sumber dengan harapan akan merubah tingkah laku maupun ide penerima. Saluran komunikasi adalah alat dengan pesan pesan dari sumber dapat sampai kepada penerima Hanafi, 1986 : 27. Komunikasi juga merupakan dasar interaksi. Setiap kelompok harus menerima dan menggunakan informasi dan proses terjadi melalui komunikasi. Eksistensi kelompok tergantung pada komunikasi, pertukaran informasi dan meneruskan komunikasi Walgito, 2006:7. Komunikasi dan interaksi membentuk nilai dasar sebuah kelompok. Dimana nilai tersebut menjadi acuan tuntunan dari kelompok tersebut. Mengemukakan bahwa nilai budaya merupakan sesuatu yang abstrak, yang dijadikan pedoman serta prinsip - prinsip umum dalam bertindak dan bertingkah laku. Keterikatan orang atau kelompok terhadap nilai relatif sangat kuat dan bahkan bersifat emosional. Oleh sebab itu, nilai dapat dilihat sebagai tujuan kehidupan manusia itu sendiri. Sejalan dengan itu Koentjaraningrat memperjelas bahwa dalam Sartini 2009:30 nilai budaya terdiri dari konsepsi - konsepsi yang hidup dalam alam fikiran sebahagian besar warga masyarakat mengenai hal - hal yang mereka anggap amat mulia. Sistem nilai yang ada dalam suatu masyarakat dijadikan orientasi dan rujukan dalam bertindak. Oleh karena itu, nilai budaya yang dimiliki seseorang mempengaruhinya dalam menentukan alternatif, cara, alat, dan tujuan pembuatan yang tersedia. Hal inilah yang peneliti lihat bahwa kedai kopi disinyalir sebagai fenomena kultural yang hidup dimasyarakat. Fenomena ini sesuai dengan paham budaya yang dikemukakan oleh Spredley 1997 Kebudayaan yang merupakan Universitas Sumatera Utara 17 pengetahuan yang diperoleh dan digunakan manusia untuk menginterpretasikan pengalaman dalam menghadapi dunianya. Di kedai kopi merupakan tempat bagi mereka yang berkecimpung disitu sebagai ekspresi dalam menginterpretasi dunia.

1. 3. Rumusan Masalah

Perumusan masalah memerlukan adanya pembatasan masalah, agar penelitian ini tidak menjadi rancu atau pun menjadi luas kepada hal-hal yang tidak terkait dengan masalah yang sedang di teliti. Adanya pembatasan masalah diharapkan agar dalam penelitian ini akan menjadi lebih fokus. Dari penjelasan dilatarbelakang dan kajian pustaka diatas, maka yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini yaitu : - Apa saja faktor pendorong dan faktor penarik kedai kopi dijadikan sebagai sarana berkumpul dan berinteraksi bagi mahasiswa? - Hal – hal apa saja yang didiskusikan para mahasiswa di kedai kopi?

1.4. Tujuan Dan Manfaat Penelitian