Kosmetika Krim TINJAUAN PUSTAKA

17

2.6 Kosmetika

Kosmetik yang dalam bahasa Inggris disebut “cosmetics” berasal dari bahasa Yunani “kosmetikos” yang berarti kecakapan dalam menghias, juga dari kata “kosmein” yang berarti menata atau menghias. Kosmetik merupakan sediaanpaduan bahan yang siap digunakan pada bagian luar badan epidermis, rambut, kuku, bibir dan organ kelamin luar, gigi dan rongga mulut untuk membersihkan, menambah daya tarik, mengubah penampilan, melindungi supaya dalam keadaan baik, memperbaiki bau badan tetapi tidak dimaksudkan untuk mengobati atau menyembuhkan penyakit Tranggono dan Latifah, 2007. Kosmetika sudah dikenal orang sejak zaman dahulu kala. Di Mesir, 3500 tahun sebelum Masehi telah digunakan berbagai bahan alami baik yang berasal dari tumbuh-tumbuhan, hewan maupun bahan alam lain misalnya tanah liat, lumpur, arang, air, embun, pasir atau sinar matahari Wasitaatmadja, 1997.

2.7 Krim

Krim adalah sediaan setengah padat, berupa emulsi mengandung air tidak kurang dari 60 dan dimaksudkan untuk pemakaian luar. Ada dua tipe krim, krim tipe minyak-air dan krim tipe air-minyak Ditjen POM RI, 1979. Secara garis besar krim terdiri dari 3 komponen yaitu bahan aktif, bahan dasar dan bahan pembantu. Bahan dasar terdiri dari fase minyak dalam fase air yang dicampur dengan penambahan bahan pengemulsi emulgator kemudian akan membentuk basis krim. Menurut kegunaannya krim anti-aging digolongkan dalam kosmetik perawatan Muliyawan dan Suriana, 2013. Universitas Sumatera Utara 18 - Bahan-bahan Dalam Krim Anti-Aging a. Asam stearat Asam stearat digunakan dalam formulasi topikal digunakan sebagai zat pengemulsi. Konsentrasi asam stearat yang biasa digunakan dalam formulasi krim berkisar antara 1 – 20. Asam stearat dapat larut dalam propilen glikol Rowe, et al., 2009. b. Setil alkohol Lilin tidak berwarna, tidak larut dalam air, bersinar mengkilap, bersisik dengan bentuk mikrokristalin. Lumer pada suhu 48 o -50 o C. Larut dalam kloroform, eter, alkohol panas, tidak larut dalam air Tano, 2005. c. Sorbitol Sorbitol adalah D-glukosa yang merupakan alkohol hexahydric untuk manosa dan isomernya dengan manitol. Sifatnya tidak berbau, putih, kristal, dan bubuk higroskopik. Sorbitol memiliki rasa yang menyenangkan, dingin, rasa manis dan memiliki sekitar 50-60 dari manisnya sukrosa Rowe et al., 2009. d. Propilen glikol Propilen glikol adalah cairan jernih, tidak berwarna, kental, tidak berbau, dengan rasa manis, agak sangit menyerupai gliserin. Bahan ini dapat berfungsi sebagai pengawet antimikroba, disinfektan, humektan, plasticizer, pelarut, stabilizer, dan pelarut pembantu yang dapat bercampur dengan air Rowe, et al., 2009. e. Trietanolamin Trietanolamin TEA adalah cairan kental jernih, tidak berwarna hingga berwarna kuning pucat yang mempunyai bau agak menyerupai amoniak. Universitas Sumatera Utara 19 TEA digunakan secara luas dalam formulasi bidang farmasi, terutama dalam pembentukan emulsi. TEA jika dicampur dengan asam lemak seperti asam stearat atau asam oleat akan membentuk sabun anionik yang dapat berfungsi sebagai pengemulsi untuk menghasilkan emulsi minyak dalam air yang stabil Rowe, et al., 2009. f. Nipagin Nipagin digunakan secara luas sebagai pengawet antimikroba dalam formulasi kosmetika, produk makanan, dan bidang farmasi. Khasiat pengawet dari nipagin juga ditingkatkan dengan penambahan propilen glikol sebanyak 2 – 5. Konsentrasi nipagin yang biasa digunakan dalam sediaan topikal berkisar antara 0,02 – 0,3 Rowe, et al., 2009.

2.8 Skin Analyzer