49 rumput laut merah 10, 7,5 dan 5 dengan krim ekstrak rumput laut merah
2,5 dan blanko. Hasil stastistik dapat dilihat pada Lampiran 13 halaman 87.
4.6.5 Keriput wrinkle
Pengukuran keriput dengan menggunakan perangkat alat skin analyzer menggunakan lensa perbesaran 10 kali dengan warna lampu sensor berwarna biru.
Tabel 4.11 Data hasil pengukuran keriput wrinkle kulit sukarelawan
Formula Suka-
relawan Keriput
Sebelum Pemakaian minggu
I II
III IV
F0 1
30 30
30 30
30 2
29 29
29 29
29 3
28 28
28 28
28
29,00 29,00
29,00 29,00
29,00 F1
1 28
27 26
25 23
2 26
26 24
22 22
3 29
27 26
24 23
27,67 26,67
25,33 23,67
22,67 F2
1 29
27 25
23 21
2 29
26 24
22 20
3 28
25 24
21 19
28,67 26,00
24,33 22,00
20,00 F3
1 28
26 24
21 17
2 27
24 22
21 17
3 29
27 24
22 18
28,00 25,67
24,33 21,33
17,33 F4
1 29
26 23
19 15
2 28
24 21
16 12
3 29
25 22
18 15
28,67 25,00
22,00 17,67
14,00
Keterangan : Tidak berkeriput 0-19; Berkeriput 20-52; Berkeriput parah 53-100 Aramo, 2012
F0 : Blanko dasar krim F1 : Krim ekstrak rumput laut merah 2,5
F2 : Krim ekstrak rumput laut merah 5 F3 : Krim ekstrak rumput laut merah 7,5
F4 : Krim ekstrak rumput laut merah 10
Universitas Sumatera Utara
50 Gambar 4.5 Grafik hasil pengukuran banyaknya keriput wrinkle pada kulit
sukarelawan kelompok blanko, krim ekstrak etanol rumput laut merah 2,5; 5; 7,5; 10 selama 4 minggu.
Berdasarkan data statistik pada Lampiran 13 halaman 90, pada perawatan minggu ke-
1 terdapat perbedaan yang signifikan p ≤ 0,05 antara sediaan krim ekstrak rumput laut merah 2,5 dan blanko dengan sediaan krim ekstrak rumput
laut merah 5, 7,5 dan 10. Pada minggu ke-2 dan ke-3 terdapat perbedaan yang signifikan p ≤ 0,05 antara krim ekstrak rumput laut merah 10 dengan
krim ekstrak rumput laut merah 7,5, 5 dan 2,5, serta terdapat perbedaan yang signifikan p ≤ 0,05 antara krim ekstrak rumput laut merah 7,5, 5 dan
2,5, dengan blanko. Pada minggu ke- 4 terdapat perbedaan yang signifikan p ≤
0,05 antara krim ekstrak rumput laut merah 10 dan 7,5 dengan sediaan krim ekstrak rumput laut merah 5 dan 2,5, serta terdapat perbedaan yang signifikan
p ≤ 0,05 antara semua sediaan krim ekstrak rumput laut merah dengan blanko. dan pembanding dengan blanko. Hasil statistik dapat dilihat pada Lampiran 13
halaman 90.
5 10
15 20
25 30
35
1 2
3 4
K e
ri p
u t
Waktu minggu
Blanko
2.5 5
7.5 10
T id
ak b
erk eri
p u
t Be
rk er
ip u
t
Universitas Sumatera Utara
51 Hasil pengukuran keriput seperti yang terlihat dalam Tabel 4.11 halaman
49 dan Gambar 4.5 halaman 50, menunjukkan kondisi setelah perawatan selama empat minggu hasil pengukuran keriput yang diperoleh menjadi lebih kecil
dibandingkan kondisi awal. Sediaan krim ekstrak etanol rumput laut merah 10 menunjukkan tingkat pemulihan yang lebih baik dibanding krim ekstrak etanol
rumput laut merah 2,5; 5 dan 7,5. Kulit merupakan organ tubuh yang secara langsung terpapar sinar UV dari
matahari. Sinar UV dapat menyebabkan penurunan sintesis kolagen. Kolagen merupakan penyusun lapisan dermis juga berperan dalam proses regenerasi kulit.
Seiring bertambahnya usia, kolagen kulit mulai pecah dan kaku sehingga kehilangan elastisitasnya. Akibatnya, kulit tampak berkerut dan mengendur
Noormindhawati, 2013, Beta karoten merupakan antioksidan sekunder yang berfungsi untuk
menangkap senyawa radikal bebas serta mencegah terjadinya reaksi berantai. Molekul antioksidan berfungsi sebagai sumber hidrogen yang akan berkaitan
dengan radikal bebas. Dalam proses tersebut, antioksidan mengikat energi yang akan digunakan untuk pembentukan radikal bebas baru sehingga reaksi
antioksidan berhenti. Antioksidan mengorbankan dirinya untuk teroksidasi oleh radikal bebas sehingga melindungi protein atau asam amino penyusun kolagen
dan elastin Atmaja, 2009.
Universitas Sumatera Utara
52
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa: a.
Hasil karakteristik simplisia rumput laut merah yang diperoleh yaitu kadar air 9,43, kadar sari larut air 26,15, kadar sari larut etanol
2,29, kadar abu total 16,97, dan kadar abu tidak larut asam 1,55 .
b. Ekstrak rumput laut merah dapat diformulasikan ke dalam sediaan
krim yang homogen dengan tipe emulsi minyak dalam air, pH yang diperoleh 5,5-5,9, tidak menimbulkan iritasi kulit dan stabil dalam
penyimpanan selama 90 hari dalam suhu kamar. c.
Hasil analisis statistik krim ekstrak rumput laut merah menunjukkan bahwa krim ekstrak rumput laut merah mampu memberikan efek
sebagai anti-aging. Efektivitas paling baik sebagai anti-aging adalah krim 10 yang mampu meningkatkan kelembaban kulit sebesar
49,31, meningkatkan
kehalusan kulit
sebesar 45,45,
mengakibatkan pori semakin kecil sebesar 70,22, noda yang berkurang sebanyak 66,67 serta keriput berkurang sebanyak
51,16.
5.2 Saran
Diharapkan kepada peneliti selanjutnya untuk dapat memformulasi ekstrak
rumput laut merah menjadi bentuk sediaan kosmetik lain.
Universitas Sumatera Utara