5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Uraian Tanaman Rumput Laut Merah
Rumput laut dikenal pertama kali oleh bangsa Cina kira-kira tahun 2700 SM. Dimasa itu, rumput laut digunakan untuk sayuran dan obat-obatan Aslan,
1999. Rumput laut tergolong tanaman tingkat rendah, tidak mempunyai akar, batang maupun daun sejati, tetapi hanya menyerupai batang yang disebut thallus,
tumbuh di alam dengan melekatkan dirinya pada karang, lumpur, pasir, batu dan benda keras lainnya. Secara taksonomi dikelompokkan ke dalam divisio
Thallophyta Anggadiredja, dkk., 2010.
2.1.1 Pengelompokkan rumput laut
Berdasarkan kandungan pigmennya, rumput laut dikelompokan ke dalam empat kelas Anggadiredja dkk, 2010 yaitu:
1 Rhodophyceae ganggang merah 2 Phaeophyceae ganggang coklat
3 Chlorophyceae ganggang hijau 4 Cyanophyceae ganggang biru
Jenis rumput laut yang paling banyak dibudidayakan di Indonesia adalah dari kelas Rhodophyceae yang mengandung agar-agar dan karaginan. Alga yang
termasuk ke dalam kelas Rhodophyceae yang mengandung karaginan adalah Eucheuma dengan nama lokal agar-agar. Sebagian besar rumput laut yang
diperjualbelikan yaitu jenis Eucheuma spinosum, hal ini disebabkan karena spesies Eucheuma spinosum banyak terdapat di Indonesia dan dibutuhkan oleh
Universitas Sumatera Utara
6 banyak industri farmasi: kosmetik, makanan dan minuman seperti saus, keju,
biskuit, es krim dan sirup Winarno, 1990.
2.1.2 Klasifikasi rumput laut Eucheuma spinosum
Berdasarkan hasil identifikasi LIPI, taksonomi rumput laut Eucheuma spinosum diklasifikasikan sebagai berikut :
Filum : Rhodophyta
Kelas : Rhodophyceae
Bangsa : Gigartinales
Suku : Areschougiaceace
Marga : Eucheuma
Jenis : Eucheuma spinosum
2.1.3 Morfologi tanaman
Ciri-ciri rumput laut Eucheuma spinosum ini yaitu thallus berbentuk silindris, percabangan thallus berujung runcing atau tumpul dan ditumbuhi
nodulus tonjolan-tonjolan, berupa duri lunak yang mengelilingi cabang. Habitat Eucheuma spinosum tumbuh melekat pada rataan terumbu karang, batuan, benda
keras dan cangkang kerang. Eucheuma spinosum memerlukan sinar matahari untuk proses fotosintesis sehingga hanya hidup pada lapisan fotik. Rumput laut
jenis ini di daerah Sulawesi Selatan dikenal dengan nama agar-agar Anggadiredja, dkk., 2010.
2.1.4 Kandungan rumput laut
Kandungan yang terdapat pada Eucheuma spinosum adalah karbohidrat gula atau vegetable-gum, protein, sedikit lemak, dan abu yang sebagian besar
merupakan senyawa garam natrium dan kalium, vitamin-vitamin seperti A, B
1
, B
2
, B
6
, B
12
, dan C, betakaroten, serta mineral, seperti kalium, fosfor, natrium, zat besi,
Universitas Sumatera Utara
7 dan yodium, steroid bebas, ester steroid, dan steroid glikosida, senyawa terpenoid
berhalogen dan senyawa asetogenin senyawa yang dihasilkan dari polimerisasi asetat dengan unsur halogen utamanya yaitu bromin. Kandungan utamanya
berupa senyawa hidrokoloid yaitu karagenan Libes, 1992
2.1.5 Budidaya rumput laut