pelayanan KB, dan biaya Pelayanan KB melalui pertemuan kelompok atau paguyuban dengan melibatkan
PLKB kecamatan, TOMA, TOGA. Mengutip studi dari Anne R. Pebley dan James W Breckett dalam Rinda
2012:110 wanita yang telah mengetahui tentang pelayanan kontrasepsi, perbedaan jarak dan waktu bukan menjadi hal yang penting lagi dalam
menggunakan kontrasepsi, dan mempunyai hubungan yang signifikan antara pengetahuan dengan metode kontrasepsi yang digunakan.
5.1.8. Hubungan Dukungan petugas kesehatan dengan Ketidakikutsertaan PUS dalam berKB
Pada analisis bivariat nilai P= 0,008 0,05 yang berarti ada hubungan yang bermakna antara dukungan petugas kesehatan dengan ketidakikutsertaan
PUS dalam berKB yaitu responden yang menjawab petugas kesehatan tidak mendukung secara bermakna proporsinya lebih besar pada kasus dibandingkan
dengan kontrol. Nilai OR 3,750 CI 95:1,383-10,169 menunjukkan bahwa PUS yang menjawab petugas kesehatan tdak mendukung memiliki peluang 3,750 kali
lebih besar tidak mengikuti program KB. Dari hasil penelitian diketahui 60 responden pada kelompok kasus mengatakan tidak mendukung, sedangkan pada
kelompok kontrol 28,6 yang mengatakan tidak mendukung. Petugas kesehatan yang dimaksud dalam hal ini adalah bidan atau perawat
yang bertugas di klinik kesehatan ibu dan anak dan keluarga berencana KIAKB.Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa dukungan petugas kesehatan
berpengaruh terhadap pemakaian alat kontrasepsi. Petugas kesehatan berperan dalam memberikaninformasi, penyuluhan dan menjelaskan tentang alat
kontrasepsi.Petugas kesehatan sangat banyak berperan dalam tahap akhir
Universitas Sumatera Utara
pemakaian alatkontrasepsi. Calon akseptor yang masih ragu-ragu dalam pemakaian alat kontrasepsi akhirnya memutuskan untuk memakai alat kontrasepsi
setelah mendapat doronganmaupun anjuran dari petugas kesehatan. Petugas kesehatan merupakan pihak yang mengambil peran dalam tahap akhir proses
pemakaian alat kontrasepsi. Hasil penelitian Purba 2009 di Kecamatan Rambah Samo bahwa terdapat
hubungan yang bermakna antara dukungan petugas kesehatan terhadap pemakaian alat kontrasepsi oleh PUS. Petugas Kesehatan memiliki peran penting dalam
tahap akhir pemakaian alat kontrasepsi. Calon akseptor yang masih ragu dalam pemakaian alat kontrasepsi akhirnya memutuskan untuk memakai alat kontrasepi
setelah mendapat informasi dari petugas kesehatan. Depkes RI 2007 dalam Purba 2009 mengatakan bahwa tersedianya
berbagai fasilitas atau faktor aksesibilitas dan pelayanan kesehatan dari tenaga medis yang terampil serta kesediaan masyarakat untuk merubah kehidupan
tradisional ke norma kehidupan modern dalam bidang kesehatan merupakan faktor-faktor yang sangat berpengaruh terhadap tingkat pemakaian alat
kontrasepsi. Dalam pelayanan kontrasepsi, klien bukanlah orang sakit yang ingin
disembuhkan dengan sikap pasrah terhadap semua keputusan penyedia layanan, tetapi dalam hal ini klien adalah orang yang datang dengan sadar dan memiliki
kemampuan untuk menentukan pilihannya sendiri.
Universitas Sumatera Utara
5.1.9. Hubungan Pengambil keputusan dengan Ketidakikutsertaan PUS dalam berKB