alkoholnya rendah. Namun, duo mbanua sering dikonsumsi sebagai minuman tambol bagi peminat.
4.3. Högö Duo Sama Seperti Spritus.
Tuak nomor 1 satu atau högö duo warna bening sekali, dan dipercayai bahwa semakin lama, semakin kuat kadar alkoholnya. Kadar alkohol mencapai
40 keatas. Högö duo, sama seperti spritus yang apabila högö duo diberikan api, bisa menyala namun sebentar. Ketika informan bapatalu Ama Risda
menampakkan bahwa högö duo bisa membakar benda sama halnya seperti spitus. Peneliti terkejut, dan memang benar ketika petani menuangkan tetesan högö duo
di meja dan dihidupkan api, meja tersebut terbakar dan bolong namun Cuma sebentar, karena apinya langsung mengecil. Ketika peneliti mencoba hal demikian
pada meja tanpa menggunakan tetesan högö duo tampaknya meja tersebut tidak terbakar.
Kemudian percobaan kedua dilakukan oleh petani, pada serbuk potongan- potongan kayu. Ketika petani mencoba menghidupkan api pada potongan-
potongan kayu tersebut, kayu tersebut susah untuk terbakar butuh waktu lama baru bisa menghidupi api pada potongan-potongan kayu tersebut. Kemudian,
petani menumpahkan sedikit tetesan högö duo pada potongan-potongan kayu tersebut, lalu kembali menghidupkan mancis dan alhasil apinya mengembang dan
lama kelaman-lamaan apinya mengecil dan berwarna biru. Perlahan-lahan apinya mengecil dan warna apinya normal seperti bisa berwarna merah.
Universitas Sumatera Utara
Dari percobaan diatas bisa disimpulkan bahwa kandungan alkohol pada högö duo sangat tinggi, karena tampak potongan-potongan kayu yang ketika
diberikan tetesan-tetesan högö duo api tersebut langsung besar dan apabila meja tersebut tidak dijaga maka bisa menimbulkan kebakaran.
Begitu juga tuo nifarö dan högö duo apabila dikomsumsi terlalu banyak, bisa mengalami gangguan pada kesehatan dikarena kadar alkoholnya tinggi. Itu
sebabnya tradisi minum tuak di Nias tidak salah namun, takaran untuk mengkomsumsi tuak cukup seperempat gelas saja. Peminum tuak tidak selamanya
harus mabuk harus tau takaran minum alkohol.
Gambar 11: tampak kayu-kayu kecil yang terdahulu sudah disiram dengan högö
duo tuak nomor 1, dengan takaran setengah sendok makan, dibakar dengan api. Tampak pada gambar api menyala. Api yang menyala tersebut cuma sebentar
seperti spritus. Tidak seperti bensin.
Sumber : Dokumentasi pribadi.
Universitas Sumatera Utara
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan