Struktur Organisasi Pemerintah Desa SOPD Perhatian Pemerintah di Bidang Sarana Pertanian

2.3. Struktur Organisasi Pemerintah Desa SOPD

Struktur Organisasi Desa Sirete Kecamatan Gidö menganut Sistem Kelembangan Pemerintahan Desa dengan Pola Minimal, selengkapnya disajikan dalam gambar sebagai berikut: Struktur Organisasi Pemerintahan Desa Sirete KEPALA DESA FATORO NDRAHA SEKDES BUDI FIRMAN NDRAHA Kaur Pemerintahan AMAN ZEBUA Kaur Pembangunan KARIM LASE Kaur Umum ARONI WARUWU Kadus I YA’ASOKHI NDRAHA Kadus II YANUARI GULO Universitas Sumatera Utara

2.4. Kondisi Alam, Potensi di Desa Sirete.

Desa Sirete merupakan wilayah yang strategis berada di dekat dengan ibu kota kecamatan yang diwarnai dengan adanya pegunungan dan batuan, mata air serta dataran yang dijadikan sebagai tempat pemukiman warga dan juga tingkat kesuburan tanahnya tinggi dan mempunyai potensi yakni:

2.4.1. Potensi di Bidang Pertanian

Pertanian sebagai salah satu sektor unggulan Desa Sirete yang menjadi sumber penghidupan masyarakat desa yang sebagian besar berprofesi sebagai petani padi sawah, dengan upaya yang telah dilakukan oleh pemerintah desa, seperti membentuk kelompok tani dan mengusulkan kepada pemerintah daerah untuk memfasilitasi alat-alat pertanian serta pemberian pupuk dalam rangka meningkatkan produktivitas pertanian di Desa Sirete dan telah menunjukkan hasil yang positif dengan meningkatkan hasil pertanian. Namun dengan keterbatasan lahan pertanian dan juga modal yang dimiliki, rata-rata oleh masyarakat desa, maka pola pertanian yang banyak dilakukan adalah pola pertanian dengan menanam segala jenis tanaman yang bisa menghasilkan seperti kelapa, coklat kakao, karet, dan lain sebagainya. Maka, diharapkan kepada Dinas terkait agar tak henti-hentinya memberikan penyuluhan dan berupa bantuan modal kepada masyarakat agar tercapainya program swasembada beras di Kabupaten Nias. Universitas Sumatera Utara

2.4.2. Potensi di bidang Industri.

Desa Sirete salah satu desa produsen batu gunung yang sangat baik kualitasnya untuk dipakai sebagai bahan bangunan dan masyarakat Desa Sirete sudah menekuni untuk menjadikannya mata pencaharian namun karena lemahnya permodalan dan keterbatasan. Akses menuju lokasi maka sebagian besar masyarakat melakukan usaha tersebut hanya sebagai usaha sambilan saja. Masyarakat Desa Sirete mengharapkan untuk dilakukan langkah-langkah guna mengoptimalkan pengolahan sumber daya alam seperti batu gunung teknologi sehingga masyarakat Desa Sirete dan sekitarnya dapat memproduksi batu untuk digunakan sebagai bahan bangunan. Namun semua itu tentunya akan dapat terwujudkan apabila dukungan pemerintahan melalui dinas-dinas terkait dapat lebih ditingkatkan untuk terus menggairahkan sektor industri di Kabupaten Nias khususnya di Desa Sirete.

2.4.3. Potensi di Bidang Pariwisata

Di Desa Sirete terdapat dua Gua yang unik dan begitu indah panoramanya yang dapat dijadikan lokasi tempat pariwisata, namun sampai sekarang tidak bisa dimanfaatkan sebab keterbatasan akses menuju lokasi juga keterbatasan permodalan dalam membenahi serta untuk menatanya. Tentunya lokasi ini bisa dijadikan sebagai sumber pendapatan desa dan juga sumber pendapatan desa, maka untuk ke depan diharapkan lokasi ini akan mempunyai icon tersendiri di pasaran domestik dan internasional apabila pemerintah dapat memfungsikannya. Universitas Sumatera Utara

2.5. Kehidupan Masyarakat di Desa Sirete

Penduduk Desa Sirete pada awalnya didominasi oleh Marga Ndraha namun dengan seiring berjalannya waktu dan perkembangan penduduk maka sekarang di Desa Sirete terdapat beberapa marga lain. Masyarakat Desa Sirete rata-rata menganut agama Kristen dan sebagian agama islam serta hidup dalam lingkungan adat dan kebudayaan yang masih tinggi namun tetap saling menghargai dan tetap mengutamakan rasa kebersamaan baik didalam kehidupan beragama maupun didalam keluarga. Dari data 2014, sekitar 90 penduduk beragama Kristen Protestan, 5 beragama Katholik, dan 5 beragama Islam. Selain itu, masyarakat Desa Sirete mayoritas mencari nafkah sebagai petani ,nelayan, pengrajin dan sebagian wiraswasta serta pegawai negeri sipil PNS. Didalam menjalani kehidupan sehari-hari masyarakat Desa Sirete tetap dalam suasana rukun, damai, dan tidak melakukan rasa iri kepada sesama melainkan menunjukkan sopan santun kepada orang lain. Dalam hal ini juga, masyarakat desa masih tetap bergotong royong dalam menyelesaikan beban yang satu dengan yang lainnya.

2.5.1. Keadaan Ekonomi

Kondisi ekonomi masyarakat Desa Sirete berorientasi pada mata pencaharian sebagai petani seperti: pekebun karet, pertanian sawah, kakao, nelayan, peternak dan juga sebagian kecil sebagai pedagang dan pegawai negeri Universitas Sumatera Utara sipil PNS. Hasil-hasil perkebunan dan pertanian tersebut diatas tidaklah begitu memuaskan disebabkan oleh minimnya pengetahuan tentang perkebunan dan pertanian ini menyebabkan hasil dari bertani masyarakat tidak maksimal. Oleh sebab itu maka penduduk Desa Sirete dikategorikan masyarakat sangat miskin sebanyak 45, masyarakat miskin sebanyak 53 dan kategori sedang 3.

2.5.2. Kondisi Sosial dan Budaya

Rasa sosial di desa ini masih sangat tinggi, ketika salah satu warga meninggal maka warga sekitar wajib melihat dan membantu proses pemakaman. Bantuannya berupa tenaga, maupun materi. Begitu juga bila salah satu warga mengadakan suatu pernikahan maka warga sekitar tetangga wajib berpartisipasi dalam acara pernikahan, membantu memasak makanan, membantu keuangan apabila keluarga yang mengadakan pesta mengalami kekurangan materi. Biasanya tetangga membantu 1-3 sak semen peribahasa meminjam uang dan seusai acara selesai pihak keluarga yang mengadakan pesta pasti akan mengembalikan pinjaman uang tersebut. Begitu juga apabila salah satu masyarakat yang meninggal, maka para tetangga wajib menghadiri prosesi adat pemakaman dan syukuran. Sejauh ini masyarakat Desa Sirete wajib menghadiri prosesi adat pemakaman apabila mereka menemukan salah satu warga atau tetangganya mengalami kemalangan. Kegiatan gotong royongpun wajib mereka lakukan apabila ada kegiatanacara bersih-bersih di Desa Sirete. Masyarakat Desa Sirete cukup terkenal akan keramahannya, peduli dan mengganggap bahwa orang pendatang Universitas Sumatera Utara merupakan bagian dari Desa Sirete. Setiap ada acara adat dan hiburan budaya remaja dan anak-anak selalu berpartisipasi dalam kegiatan tersebut.

2.5.3. Jumlah Penduduk Desa Sirete.

Penduduk asli Desa Sirete didominasi oleh marga Ndraha. Sebagian bermarga Zebua. Jumlah penduduk Desa Sirete Dusun I dan II yakni: Tabel 2.2. Jumlah Penduduk Dusun I dan Dusun II Desa Sirete No. Jenis kelamin Jumlah 1. Laki-Laki 408 orang. 2. Perempuan 400 orang. Jumlah keseluruhan 808 orang Sumber : Data dari Sekretaris Desa Sirete. Universitas Sumatera Utara

2.6. Kondisi SaranaPrasarana Umum Desa Sirete

Kondisi sarana dan prasarana umum Desa Sirete secara garis besar adalah sebagai berikut: Tabel 2.3. Sarana dan Prasana di Desa Sirete. NO. SARANA DAN PRASARANA JUMLAH KETERANGAN 1. Balai Desa 1 Unit Baik 2. Sekolah Dasar - - 3. Puskesmas - - 4. Los Pekan Tradisional - - 5. Gereja 3 Unit Baik Sumber : Data dari Sekretaris Desa Sirete. Sarana dan prasarana di Desa ini masih sangat kurang memadai, seperti kantor kepala desa, tidak ada dan solusinya ditempatkan di rumah kediaman kepala desa yakni Fatoro Ndraha, di Jalan Binaka Arah Idanogawo km 23,5 Desa Sirete Kecamatan Gidö, Kabupaten Nias, Sumatera Utara. Namun, apabila ada pertemuan besar seperti rapat desa, maupun pelantikan kepala desa yang baru Balai Desa 11 dijadikan solusi untuk menghadiri pertemuan tersebut. Balai desa tampaknya menjadi multifungsi dan dapat dijadikan sebagai tempat puskemas agar anak masyarakat Desa Sirete bisa mendapatkan program pelayanan kesehatan seperti imunisasi dari bidan, perawat maupun dokter. Sekolah dasar dan Los Pekan Tradisional tampaknya, belum mendapat perhatian penuh, dari pemerintah sekolah dasar tidak ada di desa ini, adanya di Desa 11 Gedung Serba Guna Tempat Pertemuan Universitas Sumatera Utara Hiliweto begitu juga dengan pekan masih belum ada dana untuk membeli lahan dan menjadikannya pasar pekan. Dan rumah ibadah untuk umat kristiani gereja ada sebanyak 3 unit dan ketiga-tiganya masih dalam kondisi baik. Berdasarkan observasi kebanyakkan bangunan rumah penduduk di Desa Sirete sekitar 60 bangunan kayu, sekitar 25 bangunan setengah beton dan sekitar 15 bangunan dari beton permanen. Kebanyakkan penduduk Desa Sirete, sudah memiliki kamar mandi sendiri di dalam rumah. Masyarakat Desa Sirete sudah menggunakan PDAM, yang berasal dari air gunung. Kualitas air gunung, jernih, tidak berbau sama seperti air PDAM biasanya, dan suhunya lebih dingin. Fasilitas PLN di Desa Sirete sudah sebagian besar telah dimiliki oleh masyarakat. Jadi masyarakat sudah bisa mendapatkan informasi dari televisi dan mengikuti isu-isu pemerintahan. Begitu juga dengan jalan raya, sudah dibangun disetiap jalan, sehingga keandaraan sudah bisa dilewati.

2.6.1. Rumusan Kebijakan Program Pembangunan Desa Sirete

Prioritas kebijakan pembangunan Desa Sirete yang tersusun dalam RKP Desa Tahun 2014 sepenuhnya didasarkan pada berbagai permasalahan sebagaimana tersebut dalam rumusan masalah di atas. Sehingga diharapkan prioritas program pembangunan yang akan dilaksanakan pada tahun 2014 nantinya benar-benar berjalan efektif untuk menanggulangi permasalahan di masyarakat, terutama upaya meningkatan keberpihakan pembangunan desa secara langsung dapat berperan aktif menanggulangi kemiskinan pada level desa. Universitas Sumatera Utara Rumusan prioritas kebijakkan program pembangunan Desa Sirete secara detail dikelompokkan, sebagai berikut: A. Prioritas program pembangunan skala desa merupakan program pembangunan yang sepenuhnya mampu dilaksanakan oleh desa, kewenangan desa dan secara teknis di lapangan desa mempunyai sumber daya. Adapun program dan kegiatan pembangunan tersebut meliputi: Tabel 2.4. Program dan Kegiatan Pembangunan di Desa Sirete. NO. BIDANG DAN KEGIATAN TUJUAN LOKASI 1 2 3 4 II. PENGEMBANGAN WILAYAH I.I PEKERJAAN UMUM 1.1.1 Rabat Beton Untuk mempelancar transpotasi Dusun I, II 1.1.2 . Perkerasan Jalan menuju daerah wisata Togi Henu Memudahkan masyarakat menyangkut sumber daya alam Dusun I, II 1.1.3 . Perkerasan jalan telasah Untuk memperlancar transportasi Dusun I, II 1.1.4 . Pembangunan Jembatan Untuk mempelancar transportasi Dusun II

1.2 SUMBER DAYA AIR

1.2.1 . Perpipaan Air Bersih mengatasi kesulitan air bersih Dusun I Dusun II Universitas Sumatera Utara II. EKONOMI 1.3. PERTANIAN 2.1.1 Pengadaan Pelatihan perkebunan karet Meningkatkan pengetahuan dalam perkebunan karet Desa III. SOSIAL BUDAYA 3.1 PENDIDIKAN 3.1.1 Pembangunan Gedung SD dan Gedung PAUD Untuk meningkatkan mutu pendidikan Desa 3.2 KESEHATAN 3.2.1 . Tenaga kesehatan Meningkatan kualitas kesehatan dan memenuhi kebutuhan tenaga medis Desa 3.2.2 . Poskesdes Untuk meningkatkan pelayanan kesehatan pada masyarakat Desa 3.3 PEMERINTAHAN 3.1.1 Pelatihan kapasitas kelembangaan desa Untuk meningkatkan pelayanan masyarakat Desa 3.1.2 Gedung kantor pemerintah desa Meningkatkan pelayanan kepada masyarakat Desa Sumber : Data dari Sekretaris Desa.

2.6.2. Prioritas Program Pembangunan KecamatanKabupaten.

Prioritas program pembangunan skala kecamatankabupaten merupakan program dan kegiatan pembangunan yang merupakan kebutuhan rill masyarakat Desa Sirete tetapi pemerintah desa tidak mampu melaksanakan. Hal ini disebabkan pertama kegiatan tersebut secara peraturan perundangan bukan Universitas Sumatera Utara wewenangan desa. Kedua, secara pembiayaan desa tidak mampu membiayai karena jumlahnya terlalu besar dan yang ketiga, secara sumber daya di desa tidak tersedia secara mencukupi, baik SDM maupun prasarana pendukung lainnya. Berdasarkan pertimbangan diatas, maka prioritas pembangunan tersebut akan dibawa melalui forum musyawarah perencanaan ditingkat kecamatan Musrenbangcam oleh delegasi Desa Sirete yang dipilih secara partisipasitif pada forum musrenbangdes dan ditetapkan dengan surat keputusan kepala desa. Adapun program dan kegiatan tersebut adalah: 1. Bidang pengembangan wilayah: 1.1 Rabat Beton 1.2 Pembukaan badan jalan 1.3 Perkerasan jalan telasah 1.4 Pembangunan jembatan 2. Bidang Ekonomi: 2.1 Pelatihan perkebunan karet 3. Bidang Sosial dan Budaya: 3.1 Pembangunan gedung SD dan PAUD 3.2 Tenaga pengajar 3.3 Tenaga kesehatan Universitas Sumatera Utara

2.7. Perhatian Pemerintah di Bidang Sarana Pertanian

Sebagian besar pendapatan masyarakat Desa Sirete yakni bercocok tanam. Perkerjaan ini, membutuhkan keahlian khusus, perlengkapan, bibit, dan pupuk. Selama ini pemerintah sudah memberikan bantuan guna menunjang kegiatan pertanian di Desa Sirete. Bantuan tersebut berupa pupuk urea, kcl, pupuk SP36, pupuk cairan, obat-obat pembasmi hama, handtraktor, handspryer, cangkul, pompanisasi, trencher dan lain-lain. Di Desa Sirete terdapat 9 kelompok tani, dan pemerintah memberikan 40- 50 hektar lahan dan sebagian petani menggarap sendiri lahan mereka. Di dalam kelompok tani, di bentuk ketua, dan bendahara. Ketua bertanggung jawab mengontrol anggotanya dan ketua wajib menaati ADRT yang sudah ditetapkan berdasarkan kondisi keadaan kelompok anggotanya. Ketua kelompok tani akan dikukuhkan oleh kepala desa dan di sahkan oleh dinas pertanian. Jenis petani di Desa Sirete ialah: petani karet, petani sayur, petani nira, petani coklat, petani padi dan lain-lain. Petani merasa senang dengan adanya bantuan pemerintah baik bantuan penyuluhan maupun bibit, alat dan pupuk. Namun petani di Desa Sirete belum sepenuhnya makmur, karena bahan pangan, masih tergolong mahal, belum lagi biaya pendidikan anak. Faktor alam juga sangat mempengaruhi, musim kemarau sering melanda pulau Nias secara keseluruhan, dan sekali hujan, banjir melanda ke sawah petani sehingga sering gagal panen, dan biaya pangan juga sangat mahal. Universitas Sumatera Utara

2.8. Perhatian Pemerintah di Bidang Sarana Perikanan