Selanjutnya pengolah yang memiliki pengalaman berusaha 1-5 tahun sebanyak 30,0 dan pengalaman pengolah lebih dari 10 tahun sebanyak 13,3.
4.7.3. Profil Keluarga Pengolah
Profil keluarga petani sampel merupakan penduduk asli yang telah lama berdomisili di Desa Pegajahan, Kecamatan Pegajahan, Kabupaten Serdang
Bedagai yang pada umummya seorang pengolah sudah mempunyai keluarga yang telah menikah dan tercatat sebagai pemilik usaha pengolahan ubi kayu, sedangkan
pengolah ubi kayu pendatang dari daerah lain tidak ada. Petani sampel umumnya mempunyai tanggungan keluarga yang tidak sekaligus membantu dalam usaha
pengolahan ubi kayu. Jumlah tanggungan keluarga pengolah dapat dilihat pada Tabel 4.7.3.a. berikut ini :
Tabel 4.7.3.a. Jumlah Tanggungan Pengolah Mie Iris Ubi No.
Tanggungan Keluarga Pengolah
Orang Jumlah Pengolah
Orang Persentase
1 Tidak ada tanggungan
5 16,7
2 1
6 20,0
3 2
12 40,0
4 3
4 13,3
5 4
2 6,7
6 5
1 3,3
Jumlah 30
100
Sumber: Data Primer Diolah dari Lampiran 3,Tahun 2014 Dari tabel 4.7.3.a. di atas dapat di ketauhi bahwa jumlah tanggungan tiap
pengolah mie iris ubi mayoritas memiliki tanggungan 2 orang yaitu sebanyak 40.
Universitas Sumatera Utara
Selain itu, pekerjaan sampingan pengolah mie iris ubi dapat dijelaskan melalui tabel berikut ini:
Tabel 4.7.3.b. Pekerjaan Lain Selain Mengolah Mie Iris Ubi No.
Pekerjaan Lain Jumlah Pengolah
Orang Persentase
1 Tidak ada pekerjaan lain
7 23,3
2 Ada Pekerjaan Lain
23 76,7
Jumlah 30
100
Sumber: Data Primer Diolah dari Lampiran 4, Tahun 2014 Dari tabel di atas, dapat di gambarkan bahwa pengolah mie iris ubi yang
memiliki pekerjaan lain selain mengolah mie iris ubi yaitu dengan persentase sebanyak 76,7, ini menunjukkan bahwa selain pengolahan mie iris ubi ada lagi
tambahan pendapatan lain pengolah, sehingga pengolah tidak hanya bergantung pada hasil pengolahan mie iris ubi. Selanjutnya pengolah yang tidak memiliki
pekerjaan lain sebanyak 7 orang atau 23,3.
4.7.4. Rata-Rata Produksi Mie Iris Ubi Tabel 4.7.4. Rata-Rata Produksi Mie Iris Ubi
No. Rata-Rata Produksi
kg Jumlah Pengolah
Orang Persentase
1 400
1 3,3
2 400
1 3,3
3 500
19 66,7
4 600
4 13,3
5 700
2 6,7
6 700 1 ton
3 6,7
Jumlah 30
100
Sumber: Data Primer Diolah dari Lampiran 6, Tahun 2014 Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa kebanyakan pengolah ubi kayu di
Desa Pegajahan memproduksi bahan baku sebanyak 500 kg dengan jumlah 19 orang atau dengan persentase 66,7, dan ada juga pengolah yang memproduksi
Universitas Sumatera Utara
ubi kayu menjadi mie iris ubi dengan penggunaan bahan baku 600 kg dengan jumlah sebanyak 4 orang atau dengan persentase 13,3, dan hanya sedikit
pengolah yang memproduksi ubi kayu dengan penggunaan bahan baku lebih kecil 400 kg dengan persentase 3,3.
Universitas Sumatera Utara
44
BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
5.1. Kegiatan Produksi 5.1.1. Penyediaan Bahan Baku
Bahan baku merupakan bahan mentah yang diolah dan dapat dimanfaatkan sebagai sarana produksi dalam suatu pengolahan produk pertanian. Ketersediaan
bahan baku secara cukup dan berkelanjutan akan menjamin suatu perusasahaan untuk bisa berproduksi dalam waktu yang relatif lama. Dalam melakukan
pengolahan mie iris ubi, bahan baku utama yang digunakan adalah ubikayu, sedangkan bahan baku penolong lain yang digunakan hanya air dan kayu bakar.
Selain itu, alat-alat yang digunakan dalam pengolahan mie iris ubi adalah parutan, kuali, pisau kupas, pisau iris, ampia pemotong, plastik lembaran, tikar, ember, dan
rak bambu. Ketersedian bahan baku yang terbatas dalam setiap pengembangan usaha
pengolahan mie iris ubi akan menghambat proses produksi secara berkelanjutan, biasanya kekurangan bahan baku itu disebabkan jumlah petani ubi kayu yang
sedikit dan kurang lancarnya sarana penyaluran bahan baku ke pengolah sehingga membuat harga ubikayu sering melambung tinggi hingga mencapai Rp 1.200kg
yang awalnya ubi kayu dapat dibeli dengan harga Rp 800 – Rp 1.000kg.
Kebanyakan pengolah mie iris ubi mendapatkan bahan baku dari agen penyedia bahan baku dengan sistem izon. Untuk bahan penolong dapat diperoleh dengan
mudah karena ketersediaan maupun harga yang terjangkau sehinggga tidak menjadi suatu hambatan bagi agroindustri mie iris ubi.
Universitas Sumatera Utara