Lanjutan Tabel 3.1.
Data Luas Panen, Produksi dan Rata-rata Produksi KabupatenKota di Sumatera Utara Tahun 2012
No KabupatenKota
RegencyCity Luas Panen
Harvested Area
ha Produksi
Production ton
Rata-rata Produksi
Keld Rate kwha
23 24
25 Labuhanbatu Utara
Nias Utara Nias Barat
234 456
125 3.817
6.067 1.668
163,11 133,04
133,45
KotaCity 1
2 3
4 5
6 7
8 Sibolga
- -
- Tanjung Balai
29 484
166,80 Pematangsiantar
404 10.290
254,69 Tebing Tinggi
307 7.889
256,97 Medan
193 2.348
121,67 Binjai
99 1.236
124,83 Padangsidimpuan
252 7.052
279,85 Gunung Sitoli
186 2.503
134,56 Sumatera Utara
37.929 1.091.711
287,83 SumberSource: BPS Provinsi Sumatera Utara 2012
Berdasarkan data yang diperoleh Kabupaten Serdang Bedagai merupakan tempat penghasil ubi kayu terbesar kedua setelah Simalungun di Sumatera Utara.
Selain itu, Kabupaten Serdang Bedagai khususnya Desa Pegajahan merupakan sentra pengolahan ubi kayu menjadi mie iris ubi dan sentra pemasaran hasil
pengolahan ubi kayu.
3.2. Metode Pengambilan Sampel
Metode yang digunakan untuk menentukan sampel dalam penelitian ini adalah metode sensus, yaitu metode pengambilan sampel dengan memasukkan
semua populasi menjadi sampel ke dalam penelitian. Populasi yang akan dijadikan sampel adalah pengolah ubi kayu skala usaha mikro kecil menengah di Desa
Pegajahan, Kecamatan Pegajahan, Kabupaten Serdang Bedagai.
Universitas Sumatera Utara
Jumlah populasi di Desa Pegajahan, Kec. Pegajahan, Kabupaten Serdang Bedagai berjumlah 30 orang, sehingga sampel yang diteliti dalam penelitian
sebanyak 30 pengolah. Sesuai yang dituliskan Gay dan Diehl dalam Kuncoro 2003, jumlah
sampel minimum yang dapat diterima tergantung dari jenis studi penelitiannya. Untuk penelitian deskriptif, maka sampel minimumnya adalah 10 dari populasi,
jika penelitiannya korelasional, dibutuhkan minimal 30 sampel untuk menguji ada tidaknya hubungan.
3.3. Metode Pengumpulan Data
Data yang akan digunakan dalam penelitian ini terdiri dari data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh dari wawancara dan observasi langsung ke
lapangan untuk mendapatkan data fisik, data yang diperoleh dari responden menggunakan kuisioner yang diberikan kepada tiap responden yang berisi
sejumlah pernyataan tertulis yang terstruktur untuk memperoleh informasi baik itu tentang pribadinya, keluarga, pendapatan dan biaya mengelolah ubi kayu, maupun
hal-hal lain yang ingin diketahui. Data sekunder merupakan data yang diperoleh dari instansi atau lembaga yang terkait dengan penelitian antara lain Dinas
Pertanian, Badan Pusat Statistika BPS, dan sumber-sumber literature yang mendukung dalam penelitian ini.
Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
a. Metode Wawancara
Teknik pengumpulan data dengan melakukan wawancara secara langsung dengan petani penghasil bahan baku ubi kayu dan pengolahprodusen agroindustri
Universitas Sumatera Utara
ubi kayu dan pihak-pihak terkait yang dibuthkan dalam penelitian ini. Wawancara yang dilakukan adalah wawancara terstruktur, di mana pertanyaan-pertanyaan
sudah dikonsep terlebih dahulu sesuai dengan ruang lingkup penelitian. b.
Observasi Teknik observasi dilakukan dengan mengadakan pengamatan langsung
terhadap obyek yang akan diteliti sehingga didapatkan gambaran yang jelas mengenai obyek yang akan diteliti.
c. Metode Studi Pustaka
Pengumpulan data dilakukan dengan mempelajari pustaka-pustaka yang relevan dengan masalah-masalah yang diteliti, baik itu berupa studi literatur
maupun data yang diperoleh dari perusahaan. Teknik studi pustaka ini memiliki
keuntungan
terutama dalam hal biaya dan waktu.
3.4. Metode Analisis Data