Uji Validitas Data Teknik Analisis Data Prosedur Penelitian

commit to user 54 investigasi kelompok. Hasil dari kegiatan observasi ini dijadikan patokan mengukur atau menilai kemampuan afektif siswa. 2 . Wawancara Mendalam Teknik ini digunakan untuk memperoleh data dari informan tentang pelaksanaan pembelajaran menulis narasi, berbagai informasi mengenai kesulitan yang dialami guru dalam pembelajaran menulis narasi, serta faktor- faktor penyebabnya. Selain itu, peneliti juga melakukan wawancara dengan siswa untuk mengetahui metode pembelajaran menulis karangan narasi yang diterapkan guru dan untuk mengetahui bagaimana tanggapan siswa terhadap cara mengajar yang digunakan guru tersebut, serta untuk mengetahui tingkat kemampuan menulis narasi. 3. Tes dan Dokumen Teknik ini dilakukan guru untuk mengetahui hasil dari kegiatan pembelajaran sesudah pelaksanaan penelitian. Guru melaksanakan tes dengan cara memberikan tugas menulis karangan narasi. Hal itu bertujuan untuk mengetahui kemampuan siswa setelah mengikuti pembelajaran menulis narasi dengan menggunakan metode investigasi kelompok. Penilaian menulis ada berbagai jenis. Salah satunya adalah penilaian yang dipergunakan pada program English a Second Language ESL . Penilaian dengan model ini lebih rinci dan teliti dalam memberikan skor sehingga dapat dipertanggungjawabkan Burhan Nurgiyantoro, 2001: 307 -308 . Penilaian model ESL menekankan pada aspek isi 30, organisasi 20, kosakata 20, pengembangan bahasa 25, dan mekanik 5. Mengacu pada pendapat di atas, guru dan peneliti menetapkan aspek-aspek penilaian menulis narasi siswa berupa isi 40 berdasarkan pertimbangan isi; kohesi dan koherensi antarparagraf 30 berdasarkan pertimbangan penilaian pengembangan bahasa dan mekanik; serta tata tulis 30 perdasarkan pertimbangan penilaian kosakata.

F. Uji Validitas Data

Untuk menguji validitas data, peneliti menggunakan teknik triangulasi sumber data. Triangulasi data mengarahkan peneliti agar di dalam commit to user 55 mengumpulkan data, wajib menggunakan beragam sumber data yang tersedia. Misalnya, membandingkan nilai siswa dari survei awal sampai siklus terakhir maupun dengan indikator. Selain itu, juga digunakan review informan merupakan teknik yang digunakan untuk menanyakan kembali kepada informan, apakah data yang diperoleh peneliti sudah valid atau belum. Review informan dilakukan dengan cara yang tidak formal terstruktur untuk menggali pandangan subjek yang diteliti tentang banyak hal yang bermanfaat untuk menjadikan dasar bagi penggalian informasinya secara lebih jauh dan mendalam.

G. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik analisis kritis. Teknik tersebut mencakup kegiatan untuk mengungkapkan kelemahan dan kelebihan kinerja siswa dan guru dalam proses belajar mengajar yang terjadi di dalam kelas selama penelitian berlangsung. Kriteria dalam teknik ini berdasarkan kajian teoretis yang telah di paparkan di depan. Hasil analisis tersebut kemudian dijadikan sebagai dasar untuk menyusun rencana tindakan kelas berikutnya sesuai dengan siklus yang ada. Analisis ini dilakukan oleh peneliti bersama-sama dengan guru. Analisis kritis terhadap keterampilan menulis narasi mencakup ketepatan siswa dalam memilih topik dan menentukan tema yang akan di angkat, dikembangkan dalam karangan, kesesuaian judul dengan isi karangan, kesesuaian jenis karangan, aspek pemilihan kata, ketepatan ejaan dan tanda baca, serta kerapian bentuk tulisan.

H. Prosedur Penelitian

Prosedur penelitian adalah suatu rangkaian tahap-tahap penelitian dari awal sampai akhir. Prosedur atau langkah-langkah penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan oleh peneliti sebagai berikut: 1. Melakukan survei terhadap kegiatan belajarmengajar di kelas. Teknik yang digunakan dapat berupa pengamatan observasi dan wawancara. 2. Mengidentifikasi berbagai masalah dari hasil observasi dan wawancara untuk segera dipecahkan. commit to user 56 3. Merumuskan secara rinci dan jelas masalah-masalah yang telah teridentifikasi. 4. Melakukan pengkajian teoretis tentang pendekatan investigasi kelompok dalam pembelajaran kemampuan menulis narasi. 5. Menyusun atau merumuskan metodelogi penelitian tindakan kelas. 6. Implementasi tindakan melalui langkah-langkah yang telah disusun. 7. Melihat hasil tindakan secara menyeluruh yang didahului oleh evaluasi yang juga secara menyeluruh. Penelitian ini merupakan proses pengkajian sistem berdaur sebagaimana kerangka berpikir yang dikembangkan oleh Suharsimi Arikunto, dkk. 2006:74. Prosedur ini mencakup tahap-tahap: 1 perencanaan, 2 pelaksanaan, 3 pengamatan, dan 4 refleksi . Keempat kegiatan tersebut saling terkait dan secara urut membentuk sebuah siklus. PTK merupakan penelitian yang bersiklus. Artinya penelitian dilakukan secara berulang dan berkelanjutan sampai tujuan penelitian dapat tercapai. Alur PTK dapat dilihat pada Gambar 3 berikut. Gambar 3. Alur Penelitian Tindakan Kelas Suhardjono dalam Suharsimi, Arikunto, dan Supardi, 2006:74 Permasalahan Perencanaan tindakan I Pelaksanaan tindakan I Pengamatan pengumpulan data I Refleksi I Permasalahan baru hasil refleksi Pengamatan pengumpulan data II Perencanaan tindakan II Refleksi II Pelaksanaan tindakan II Apabila permasalahan belum terselesaikan Dilanjutkan ke siklus berikutnya commit to user 57 Penjelasan secara garis besar mengenai masing-masing langkah tersebut diuraikan sebagai berikut: 1. Persiapan Pada tahap ini peneliti berkunjung ke SD Negeri Yosodipuro Banjarsari dan menemui kepala sekolah. Peneliti meminta izin kepada kepala sekolah untuk mengadakan penelitian di sekolah yang beliau pimpin. Peneliti meminta izin dengan disertai surat izin penelitian dari Dekan FKIP UNS yang dilampiri proposal penelitian. Pada tahap ini peneliti juga menemui guru pengampu kelas V untuk mempersiapkan kegiatan survei awal. 2. StudiSurvei Awal Pada tahap ini peneliti melakukan survei awal pada siswa kelas V untuk mengenal kemampuan siswa dalam proses pembelajaran menulis narasi. Survei ini dilakukan dengan mengamati proses pembelajaran menulis narasi dan memeriksa hasil pretes yang dilakukan guru. 3. Pelaksanaan Siklus Pelaksanaan penelitian ini, diwujudkan dalam bentuk siklus direncanakan tiga siklus, yang tiap siklus mencakup empat kegiatan, yaitu 1 perencanaan, 2 pelaksanaan, 3 observasi dan interpretasi, 4 analisis dan refleksi. Adapun secara rinci empat tahap pelaksanaan diuraikan sebagai berikut. a. Rancangan siklus I 1 Tahap perencanaan tindakan Pada tahap perencanaan tindakan ini, peneliti dan guru menyusun rencana penerapan metode investigasi kelompok dalam pembelajaran menulis narasi yang terdiri dari kegiatan-kegiatan berikut ini: a Peneliti dan guru menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP bahasa indonesia sesuai dengan silabus yang telah disusun oleh guru. b Peneliti bersama guru merancang skenario pembelajaran menulis narasi dengan menerapkan metode investigasi kelompok, yakni dengan langkah-langkah: 1 guru membuka pelajaran dan melakukan apersepsi kepada siswa dengan menanyakan hal-hal yang commit to user 58 berhubungan dengan menulis karangan narasi; 2 guru kemudian menjelaskan materi mengenai unsur-unsur yang ada dalam penulisan narasi; 3 guru membagikan kutipan karangan narasi untuk dianalisis bersama-sama; 4 guru menjelaskan sistem pembelajaran menulis narasi dengan metode investigasi kelompok group investigation kepada siswa; 5 guru membagi siswa menjadi lima kelompok masing-masing terdiri dari 5 sampai 6 orang; 6 guru membagikan karangan narasi kepada masing-masing siswa; 7 siswa membacakan karangan narasi yang dibuat ke depan kelas secara bergantian. c Peneliti bersama guru menyusun sistem penilaian yang meliputi penilaian proses dan hasil. Penilaian proses dengan menggunakan lembar penilaian sikap afektif yang terdiri dari aspek: 1 kedisiplinan; 2 minat; 3 keaktifan; 4 kerja sama; dan 5 kesungguhan. Penilaian hasil menggunakan bentuk tes yaitu tes tertulis dan tes perbuatan. Tes tertulis berisi tentang soal yang menguji kemampuan siswa memahami karangan narasi yang dibaca. Tes perbuatan berisi tentang kemampuan siswa untuk menceritakan kembali isi narasi di depan kelas, meliputi aspek 1 kelengkapan isi; 2 keruntutan alur; 3 kemampuan kebahasaan; dan 4 sikap saat bercerita. 2 Tahap Pelaksanaan Tindakan Pada tahap pelaksanaan tindakan ini, guru melaksanakan pembelajaran bahasa sesuai dengan RPP yang telah disusun bersama peneliti dengan menerapkan metode investigasi kelompok untuk meningkatkan kemampuan menulis narasi. 3 Tahap Observasi Tahap observasi dilakukan dengan mengamati proses pembelajaran aktivitas guru dan siswa. Kegiatan ini diarahkan pada pokok-pokok penting yang telah ditetapkan pada pedoman observasi. Selain itu, commit to user 59 peneliti juga melakukan wawancara dengan guru dan siswa agar data lebih lengkap dan akurat. 4 Refleksi Refleksi dilakukan oleh peneliti dan guru dengan cara menganalisis hasil observasi, hasil pekerjaan siswa, serta hasil wawancara. Dengan demikian, analisis dilakukan terhadap proses dan hasil pembelajaran yang dilakukan. Berdasarkan hasil analisis tersebut akan didapatkan kekurangan yang masih terjadi dalam pembelajaran menulis narasi. Hasil analisis ini digunakan sebagai dasar penerapan siklus berikutnya agar mengalami perbaikan. Dengan analisis ini, peneliti juga tahu apakah tindakan yang diberikan berhasil atau tidak. b. Rancangan siklus II Pada siklus II perencanaan tindakan dilakukan dengan bercermin pada hasil yang telah dicapai pada tindakan siklus I sebagai upaya perbaikan dari upaya siklus tersebut. c. Rancangan siklus III Pada siklus III perencanaan tindakan dilakukan dengan bercermin pada hasil yang telah dicapai pada tindakan siklus II sebagai upaya perbaikan dari upaya siklus tersebut. 4. Tahap Pengamatan Pada tahap ini peneliti melakukan pengamatan pada proses pembelajaran di setiap siklus yang diterapkan oleh guru. Peneliti mengamati perilaku guru dan siswa saat pembelajaran menulis narasi berlangsung. 5. Tahap Pelaporan Pada tahap ini peneliti menyusun laporan dari semua kegiatan yang telah dilakukan selama penelitian.

I. Indikator Keberhasilan Tindakan

Secara garis besar, indikator yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah meningkatnya kualitas proses pembelajaran serta hasil pembelajaran keterampilan menulis narasi. Kualitas pembelajaran dapat dilihat dari segi commit to user 60 proses dan segi hasil Mulyasa 2006: 101-102. Proses pembelajaran dikatakan berhasil jika seluruh atau setidak-tidaknya sebagian besar 70 peserta didik terlibat secara aktif, baik fisik, mental selama proses pembelajaran. Dilihat dari segi hasil, pembelajaran dikatakan berhasil jika sebagian besar 70 siswa mengalami perubahan positif dan output yang bermutu tinggi serta mendapatkan ketuntasan sesuai dengan kriteria yang telah ditentukan. Indikator keberhasilan tindakan penelitian ini, juga di tentukan berdasarkan diskusi guru dan peneliti. Keputusan diskusi diputuskan dengan mempertimbangkan keadaan awal siswa sebelum tindakan. Kualitas proses yang diukur dalam penelitian ini meliputi kedisiplinan, minat, keaktifan, kerja sama dan kesungguhan siswa. Kualitas hasil penilaian dari kemampuan siswa dalam membuat karangan narasi dan mengembangkan narasi. Siswa dikatakan berhasil jika mendapatkan nilai ≥ 63 dan siswa yang mendapatkan nilai di bawah 63 dinyatakan belum lulus KKM yang ditetapkan adalah ≥ 63. Untuk mengukur ketercapaian tujuan dapat rumuskan indikator- indikator yang dapat dilihat pada Tabel 4 berikut ini. Tabel 4. Indikator Ketercapaian Tujuan Penelitian No. Indikator Persentase Keterangan 1 Minat siswa 70 Diamati ketika proses belajar mengajar sedang berlangsung dengan lembar observasi dari jumlah siswa yang tertarik dan antusias mengikuti pembelajaran 2 Keaktifan siswa 70 Diamati ketika proses belajar mengajar sedang berlangsung dengan lembar observasi dari jumlah siswa aktif dalam proses pembelajaran commit to user 61 3 Kerja sama siswa dalam kelompok 70 Diamati ketika proses belajar mengajar sedang berlangsung dengan lembar observasi dari jumlah siswa aktif diskusi kelompok 4 Kemampuan menulis narasi siswa 70 Dihitung dari jumlah siswa yang mampu mendapatkan nilai 63 ke atas commit to user 62

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Dokumen yang terkait

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI MELALUI MEDIA GAMBAR SERI PADA MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA BAGI SISWA KELAS IV SD NEGERI PANULARAN NO.06 LAWEYAN, SURAKARTA TAHUN AJARAN 2009 2010

0 4 65

Peningkatan kemampuan menulis narasi dengan metode peta pikiran (mind mapping) pada siswa kelas V SD Negeri Karangasem III Surakarta tahun pelajaran 2010 2011

0 6 137

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN NARASI DENGAN MENGGUNAKAN METODE KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION PADA SISWA KELAS V SDN 1 JAPANAN KECAMATAN CAWAS DESA JAPANAN KABUPATEN KLATEN KLATEN TAHUN AJARAN 2010 2011

0 1 121

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI PADA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DENGAN METODE Peningkatan Kemampuan Menulis Narasi Pada Pembelajaran Bahasa Indonesia Dengan Metode Kooperatif Tipe Stad Siswa Kelas V Sd Negeri Purwodiningratan Surakarta.

0 1 14

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI PADA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DENGAN METODE Peningkatan Kemampuan Menulis Narasi Pada Pembelajaran Bahasa Indonesia Dengan Metode Kooperatif Tipe Stad Siswa Kelas V Sd Negeri Purwodiningratan Surakarta.

0 1 17

UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS ARGUMENTASI DENGAN METODE INVESTIGASI KELOMPOK PADA SISWA KELAS X-1 SMA MUHAMMADIYAH 3 SURAKARTA.

0 1 9

PEMANFAATAN MEDIA GAMBAR BERSERI UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN NARASI PADA SISWA KELAS V SD NEGERI PILANGSARI 1 SRAGEN TAHUN AJARAN 2009/2010 (Penelitian Tindakan Kelas).

0 1 8

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN EKSPOSISI PROSES DENGAN METODE INKUIRI PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI YOSODIPURO NO.104 SURAKARTA.

0 0 19

IMPLEMENTASI METODE GROUP INVESTIGASI UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA KELAS V SD NEGERI 1 BIREUEN Marzuki

0 0 6

Peningkatan kemampuan menulis karangan narasi dengan menggunakan media gambar seri pada siswa kelas V SD Kanisius Kintelan I Yogyakarta tahun ajaran 2009/2010 - USD Repository

0 0 146