Akibat Usaha Guru dalam Memotivasi Siswa Kelas III dalam

157 hukuman. Hukuman merupakan reinforcement yang negatif, tetapi bila dilakukan dengan tepat dan bijak akan menjadi alat motivasi yang baik. Menurut Djamarah 2011:165 Hukuman dilakukan dengan pendekatan edukatif. Pendekatan edukatif dimaksudkan sebagai hukuman yang mendidik dan bertujuan untuk memperbaiki sikap dan perbuatan siswa yang dianggap salah, sehingga dengan hukuman yang diberikan siswa tidak mengulangi kesalahan atau melanggar aturan. Guru dalam memberikan hukuman harus mempertimbangkan hukuman yang diberikannya. Hukuman yang dapat memotivasi adalah hukuman yang bersifat mendidik, seperti mengerjakan tugas yang tidak dikerjakan siswa yang mendapat pujian. Hukuman yang diberikan adalah hukuman yang tidak menjatuhkan harga diri siswa. Hukuman yang tidak menjatuhkan harga diri tidak akan menimbulkan masalah ketika guru memberikan hukuman pada siswa. Hukuman yang diberikan guru seni tari pada siswa yang berperilaku menyimpang adalah dengan menyuruh siswa tersebut menari sendiri ketika pembelajaran selesai.

4.3.3 Akibat Usaha Guru dalam Memotivasi Siswa Kelas III dalam

Pembelajaran Seni Tari SD Negeri Debong Lor Kota Tegal Setiap usaha yang dilakukan seseorang diharapkan dapat memberikan dampak yang positif bagi orang lain. Begitu juga usaha motivasi yang diberikan guru pada siswa kelas III, dengan usaha memotivasi siswa kelas III yang telah dilakukan guru dalam pembelajaran seni tari memberikan dampak positif bagi siswa, dampak positif tersebut sebagai berikut: 1 Model Pembelajaran 158 Penggunaan model pembelajaran membantu siswa memahami materi yang disampaikan guru. Model pembelajaran merupakan salah satu komponen yang harus digunakan guru dalam kegiatan pembelajaran, untuk mencapai tujuan pembelajaran maupun dalam membentuk kemampuan siswa dan memotivasi siswa. Penggunaan model pembelajaran Direct Intruction dapat memberikan pelatihan untuk siswa menerapkan ilmu yang di dapat kedalam kehidupan. Menurut Trianto 2011:31 salah satu fase dalam model pembelajaran Direct Intruction adalah fase pelatihan dan pemberian umpan balik, pada fase ini guru memberikan kesempatan pada siswa untuk menerapkan pengetahuan atau keterampilan yang dipelajarai ke dalam kehidupan sehari-hari, sesuai dengan pengetahuan yang siswa dapatkan. 2 Media Pembelajaran Penggunaan media pembelajaran dapat membantu siswa memahami objek pembelajaran, karena dengan memanfaatkan media pembelajaran guru dapat mengahadirkan objek-objek yang tidak dapat dihadirkan langsung. Contohnya agar siswa mengetahui tari yang berasal dari bali, guru tidak perlu menghadirkan orang bali ke dalam kelas, namun cukup memutarkan videonya agar siswa mengetahui tarian yang ada di bali. Menurut Anitah,dkk 2009:6.9, salah satu fungsi media pembelajaran adalah untuk mempercepat pembelajaran. Artinya pembelajaran dengan memanfaatkan media pembelajaran akan membantu siswa memahami 159 tujuan dan bahan ajar, sehingga mampu mendorong motivasi siswa untuk lebih semangat mengikuti pembelajaran. 3 Cerita Pengalaman Pribadi Guru tentang Manfaat Bisa Menari Menceritakan pengalaman guru juga dapat memotivasi siswa, siswa tertarik ketika guru menceritakan cerita yang menginspirasi, sehingga siswa dapat terdorong untuk menjadi yang lebih baik ketika mendengarkan cerita yang diceritakan guru. Siswa kelas III masih berfikir secara konkret, siswa masih diberikan contoh-contoh nyata yang berhubungan dengan materi tari bertema. Pemberian contoh nyata tersebut akan membantu siswa memahami materi yang disampaikan guru. Menurut Sumantri 2014:6.3 salah satu karakteristik siswa adalah senang merasakan atau melakukan sesuatu secara langsung, maksudnya bagi siswa SD, penjelasan guru tentang materi pelajaran akan lebih dipahami jika anak melaksanakan sendiri, sama halnya dengan memberi contoh bagi orang dewasa. Siswa lebih mudah belajar ketika hal yang sedang dipelajari disertai contoh konkretnya, dengan demikian guru memilih cerita pengalaman pribadinya untuk diceritakan kepada siswa sebagai wujud contoh konkretnya. 4 Pujian Memberikan pujian pada siswa ketika dapat menyelesaikan tugas dari guru sangat diperlukan. Pemberian pujian dapat mendorong siswa untuk termotivasi mengikuti pembelajaran, karena siswa merasa hasil pekerjaannya dihargai guru. Hal tersebut seperti yang dinyatakan oleh Setiani dan Priansa 2015:144, pujian yang diberikan akan membesarkan 160 jiwa siswa dan akan lebih mendorong semangat belajar, jika hasil pekerjaannya dipuji dan diperhatikan, sehingga pujian sangat perlu diberikan guru agar siswa lebih termotivasi dalam pembelajaran. 5 Hukuman Pemberian hukuman juga dapat memberikan motivasi pada siswa yang melakukan perilaku menyimpang, namun guru perlu mempertimbangkan hukuman yang diberikan, agar pemberian hukuman tidak menjatuhkan harga diri siswa. Hukuman yang diberikan adalah hukuman yang menididik, menurut Setiani dan Priansa 2015:144, hukuman yang mendidik bertujuan memperbaiki sikap dan perbuatan sisswa yang dianggap salah. Hukuman tersebut dapat berupa sanksi yang diberikan pada siswa sesuai dengan pelanggaran yang dilakukan. Berdasarkan uraian tersebut hukuman dapat memberikan dorongan pada siswa agar tidak mengulangi kesalahan atau berperilaku menyimpang saat mengikuti pembelajaran. Usaha dan bentuk motivasi yang diberikan guru pada siswa kelas III memberikan dampak positif pada motivasi belajar siswa kelas III. Terbukti dari nilai hasi belajar siswa yang telah melampaui KKM. Guru juga perlu memberikan pembelajaran yang kooperatif agar interaksi antara siswa dengan siswa lebih meningkat. Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan peneliti usaha yang paling berpengaruh terhadap motivasi belajar siswa adalah saat guru memanfaatkan media audio untuk mengiringi gerak tari. Penggunaan media audio mampu membuat semua siswa menari dengan penghayatan, berbeda dengan gerak 161 tari yang dilakukan siswa, ketika guru hanya mendemostrasikan gerakan tanpa diiringi musik audio.

4.4 Gambaran Umum dan Implikasi Hasil Penelitian

Pada bagian ini akan dijelaskan gambaran umum hasil penelitian dan implikasi hasi penelitian bagi siswa, guru, sekolah, dan dinas pendidikan. Berikut uraiannya.

4.4.1 Gambaran Umum Hasil Penelitian

Pembelajaran seni tari dilaksanakan setiap satu minggu sekali, untuk semua siswa dari kelas I sampai kelas VI. Pembelajaran seni tari dilaksanakan pada setiap hari kamis. Diadakannya pembelajaran seni tari diharapkan mampu membekali keterampilan lain untuk siswa di SD Negeri Debong Lor KotaTegal. Pembelajaran seni tari di SD Negeri Debong Lor Kota Tegal dilaksanakan secara rutin untuk memperkenalkan siswa gerak-gerak dasar tari. Selain itu agar siswa mampu mempertahankan budaya daerah yang dimiliki. Proses pembelajaran seni tari di SD Negeri Debong Lor Kota Tegal sama halnya dengan kegiatan pembelajaran mata pelajaran lainnya. Guru sebelum menyampaikan materi pelajaran, terlebih dahulu membuka pembelajaran dan menyiapkan siswa untuk siap mengikuti pembelajaran. Salah satu peran guru adalah sebagai motivator, sebagai seorang motivator guru harus mampu membangkitkan motivasi belajar siswa. Guru dalam suatu proses pembelajaran memerlukan usaha untuk memotivasi siswanya. Sama halnya guru pada umumnya, guru seni tari di SD Negeri Debong Lor Kota Tegal memiliki usaha untuk membangkitkan motivasi siswa kelas III SD Negeri Debong