57 melalui gerakan-gerakan tubuh. Seni tari tidak dapat berdiri sendiri tanpa
dukungan seni lainnya, karena dalam seni tari terdapat unsur seni lain yang menunjang adanya seni tari, di dalam seni tari terdapat unsur utama tari dan unsur
penunjang tari. Berikut uraiannya.
2.1.4.1 Unsur Utama Tari
Elemen dasar tari adalah gerak. Gerak terjadi karena adanya perpaduan antara fungsi-fungsi tubuh, seperti perpaduan fungsi otak yang memerintah saraf
motorik untuk menggerakkan otot-otot jari, mata, tangan, kepala, dan kaki. Suatu tarian antara tubuh, gerak dan komposisi tari tidak dapat dipisahkan. Sebuah
tarian terdapat unsur-unsur yang membangunnya, menurut Pamadhi, dkk 2011:2.37, unsur-unsur tari yakni unsur gerak, tenaga, ruang, dan waktu.
Selanjutnya masing-masing unsur tari akan diuraikan sebagai berikut. 1
Gerak Gerak di dalam tarian bukanlah gerak yang seperti dalam kehidupan
sehari-hari. Purwatiningsih dan Harini 2002:30 menyatakan, gerak tari selalu melibatkan unsur anggota badan manusia. Unsur-unsur anggota
badan tersebut didalamnya membentuk gerak tari, dapat berdiri sendiri, bergabung ataupun bersambungan. Bagian-bagian badan yang dapat
digunakan dalam gerak tari adalah jari tangan, pergelangan tangan, siku- siku, muka dan kepala, leher, bahu, lutut, pergelangan kaki, jari kaki,
dada, perut, lambung, mata, alis, mulut, dan hidung. 2
Tenaga Pamadhi, dkk 2011:2.37 menjelaskan, dalam melakukan gerak
dibutuhkan tenaga. Gerak akan hidup dan bermakna jika mendapat
58 tenaga atau energi dari dalam tubuh. Komponen tenaga dalam
mewujudkan sebuah gerak tari menjadi sangat penting, artinya memunculkan karakter atau penjiwaan seseorang yang dapat menari.
Tenaga dalam tari dapat diatur oleh penari untuk memunculkan watak dan dinamika. Keras lembutnya gerak yang muncul adalah hasil dari
pengaturan tenaga yang dapat disalurkan melalui ekspresi gerak. Penggunaan tenaga dalam gerak tari meliputi: 1 intensitas, berkaitan
dengan kuantitas tenaga dalam tarian yang menghasilkan tingkat ketegangan gerak, 2 aksentekanan, muncul ketika gerakan dilakukan
secara tiba-tiba dan kontras, 3 kualitas, berkaitan dengan cara penggunaan atau penyaluran tenaga.
3 Ruang
Unsur ruang dalam tari terbagi dua yakni ruang yang diciptakan oleh penari dan ruang pentas atau ruang tempat penari melakukan gerak.
Ruang yang diciptakan penari adalah ruang yang dibatasi oleh imajinasi penari berupa jarak yang terjauh yang dapat dijangkau oleh tangan dan
kakinya dalam posisi tidak berpindah tempat. Misalnya gerak menirukan sayap kupu-kupu terbang yang menggunakan kedua tangan bergerak
keatas dan kebawah. Lebar atau sempitnya ruang tergantung bagaimana penari mengekspresikan geraknya. Seorang penari membutuhkan ruang
yang lebar untuk mengekspresikan tarinya dan ruang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dengan karakteristik tarinya. Unsur ruang yang
kedua adalah ruang pentas, ruang pentas adalah arena yang digunakan
59 oleh penari yang biasa disebut dengan panggung, lapangan, atau halaman
terbuka. Unsur ruang terdapat aspek-aspek garis, volume, arah, level, dan fokus. Garis dimaksudkan berupa kesan yang ditimbulkan gerak tubuh
penari ketika menari. Volume merupakan jangkauan gerak yang dibuat oleh penari tergantung besar kecilnya pentas. Arah yang dimaksudkan
disini adalah arah hadap penari ketika melakukan gerakan yang dapat berupa arah ke depan, ke samping, dan ke belakang, serta arah lainnya.
Level berkaitan dengan tingkat ketinggian dari posisi tubuh ketika melakukan gerakan tari. Fokus merupakan sudut pandang dari penonton
terhadap penari. 4
Waktu Ada 2 dua unsur waktu yang sangat penting dalam memengaruhi suatu
gerakan tari, faktor tersebut yaitu ritme dan tempo. Ritme dalam gerak tari menunjukkan ukuran waktu dari setiap perubahan detail gerak. Ritme
lebih mengarah pada ukuran cepat atau lambatnya setiap gerakan yang dapat diselesaikan oleh penari. Tempo mengarah pada kecepatan tubuh
penari yang dapat dilihat dari perbedaaan panjang pendeknya waktu yang diperlukan. Gerak dengan tempo cepat atau lambat, akan menentukan
hidup dan dinamisnya sebuah tarian. Gerakan yang dilakukan dengan tempo cepat akan berkesan aktif dan berenergi. Sedangkan gerakan
dengan tempo lambat berkesan tenang, agung, atau dapat membosankan.
2.1.4.2 Unsur Penunjang Tari