Wah daniyah Esa Mengenal Sifat Allah melalui Al-Qur’an
Pendidikan Agama Islam VII
20
Allāhu lā ilāha illā huwa al-h ayyul-qayyūmu. lā ta’khużuhū sinatuw wa lā naumu, lahū mā fis-samāwāti wa mā fil-ard i, man żal-lażī yasyfa‘u ‘indahū
illā bi’iżnihi ya‘lamu mā bainā aidīhim wa mā khalfahum, wa lā yuh īt ūna bisyai’im min ‘ilmihī illā bimā sya’a, wasi‘a kursiyyuhus-samāwāti wal-ard
a, wa lā ya’ūduhū h ifzuhumā, wa huwal ‘aliyyul-‘azīmu
Artinya: Allah, tidak ada tuhan selain Dia. Yang Mahahidup, yang terus-menerus
mengurus makhluk-Nya, tidak mengantuk dan tidak tidur. Milik-Nya apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi. Tidak ada yang dapat
memberi syafaat di sisi-Nya tanpa izin-Nya. Dia mengetahui apa yang di hadapan mereka dan apa yang di belakang mereka, dan mereka tidak
mengetahui sesuatu apa pun tentang ilmu-Nya melainkan apa yang Dia kehendaki. Kursi-Nya meliputi langit dan bumi. Dan Dia tidak merasa berat
memelihara keduanya, dan Dia Mahatinggi, Mahabesar.
Q.S. al-Baqarah [2]: 255
Allah hidup secara terus-menerus. Hal ini berbeda dengan manusia yang hidupnya diawali dengan kelahiran, tumbuh menjadi dewasa, dan berakhir
dengan kematian. Sifat Mahahidup Allah berbeda dengan makhluk. Allah tidak diawali dengan diciptakan atau dilahirkan, Allah tidak menjadi tua, Allah tidak
akan mati sampai kapanpun, bahkan setelah dunia mengalami kiamat, ketika manusia masuk surga dan neraka, Allah tetap hidup.