Pendidikan Agama Islam VII
14
Sebelum mempelajari materi dalam bab ini, coba bacalah peta konsep di bawah ini agar kamu mudah memahami alur pembelajarannya.
Peta Konsep
ê ã
Sifat-sifat Allah SWT dalam Al-Qur’an
Tanda-tanda kekuasaan Allah SWT
dalam fenomena alam
Perilaku orang beriman
Manusia mempercayai
adanya Allah SWT
Kata Kunci
• iman
• sifat-sifat Allah
• fenomena alam
Bab II: Iman Kepada Allah
15
Ketika kamu ingin mengenal seseorang sebelum kamu mengenalnya secara langsung, apa yang harus kamu pahami? Kamu dapat memahaminya melalui
sifat-sifatnya. Itulah mengapa ketika kita mencoba mengenal seseorang melalui orang lain, kita menanyakan sifat-sifatnya serta ciri-cirinya. Misalnya apabila
kita mengetahui bahwa seseorang sangat pandai, selalu disiplin, rajin, pemaaf, lembut, kita bisa membayangkan diri orang tersebut.
Begitu pula saat kita mencoba untuk mengenal Allah. Kita mendapat petunjuk berupa ayat-ayat Al-Qur’an yang sebagian memuat tentang sifat-sifat
Allah. Dengan memahami sifat-sifat Allah kita akan lebih mengenali Allah dan menambah iman kita. Selain itu, kita juga dapat merasakan adanya Allah
melalui fenomena alam.
A. Mengenal Sifat Allah melalui Al-Qur’an
1. Wujud Ada
Perhatikan firman Allah berikut ini.
~
j
}p
é
2
}
|
;
e
ã
q sp
r
l
p
=F
2
u
~
e
ã
p
L
v
ã
ð
k
a ã :
|
;
e
ã
q sp
ês
l
q
f
R
wY ã
Ú
ä
t n
eã
p
g
~
e
ã
X w
5
ã
uep
Wa huwal-lażī żara’akum fil ard i wa ilaihi tuh syarūna Wa huwal-lażī yuh yī wa yumītu wa lahukhtilāful- laili wan-nahāri, afalā ta‘
qilūna
Artinya: Dan Dialah yang menciptakan dan mengembangbiakkan kamu di bumi dan
kepada-Nyalah kamu akan dikumpulkan. Dan Dialah yang menghidupkan dan mematikan, dan Dialah yang mengatur pergantian malam dan siang.
Tidakkah kamu mengerti?
Q.S. al-Mu’min
ū
n [23]: 79-80
Melalui ayat di atas, Allah membimbing manusia untuk memahami adanya Allah melalui tanda-tanda di alam semesta. Adanya manusia beserta
keturunannya dari generasi ke generasi, adanya kelahiran dan kematian, adanya waktu siang dan malam yang berulang secara teratur, semuanya merupakan
bukti adanya Allah.
Jika kamu pahami lebih lanjut, setiap hari manusia terus tumbuh, ada yang baru saja lahir, ada yang meninggal, dan semuanya terus berubah sepanjang
masa. Orang-orang yang hidup seratus tahun lalu kini telah mati, dan begitu pula yang kini hidup kelak akan mati. Tetapi kehidupan terus berlangsung,
pergantian siang dan malam terus berjalan secara teratur. Tentu ada sesuatu yang mengatur di balik peristiwa tersebut. Dialah Allah, yang menciptakan
dan mengendalikan seisi bumi dan langit.
Pendidikan Agama Islam VII
16
2. Qidam Terdahulu
Perhatikan ayat berikut ini.
_”f5
|
;
e
ã
q s
k
~
f
Q
x
é
E
g
b”
æ
q sp
Ù
o
Ê
ä
ç”
e
ã
p =
s
ä
Ï
eã
p =
5
v
ã
p dp
v
ã
q s
ä
i p
L
v
ã
ð f””
}
ä
i kf
R
}
Ú
D
=
R
e
ã
2 Q
ú
q”
A
ã
Z
h
ä
}
ã
Ö”
”
A
ò
L v
ã
p
qj
B
eã
ê
ä
j ”
æ
ê
ã
p
Ú
k n
a
ä
i o
}
ã
k
bRi q
sp
Û
ä
t ”
~”
Y
, =
R
}
ä
i p
x
ä
j B
eã
o
i
d
?
n
}
ä
i p
ä
t
n
i
, =
6
}
Ú
=
~
J
æ l
q
fj
R
3. Huwal-awwalu wal-ākhiru waz-zāhiru wal-bāt inu, wa huwa bikulli syai’in ‘alīmun.
4. Huwal-lażī khalaqas-samāwāti wal-ard a fī sittati ayyāmin s ummastawā ‘
alal-‘arsy i,ya‘lamu mā yaliju fil-ard i wa mā yakhruju minhā wa mā yanzilu minas-samā‘i wa mā ya‘ruju fīhā, wa huwa ma‘akum aina mā
kuntum, wallāhu bimā ta‘malūna bas īrun.
Artinya: Dialah Yang Awal, Yang Akhir, Yang Zahir dan Yang Batin, dan Dia
Maha Mengetahui segala sesuatu. Dialah yang menciptakan langit dan bumi dalam enam masa; kemudian Dia bersemayam di atas `Arsy. Dia
mengetahui apa yang masuk ke dalam bumi dan apa yang keluar dari dalamnya, apa yang turun dari langit dan apa yang naik ke sana. Dan Dia
bersama kamu di mana saja kamu berada. Dan Allah Maha Melihat apa yang kamu kerjakan.
Q.S. al-Had īd [57]: 3-4
Allah memiliki sifat terdahulu paling awal. Allah telah ada sebelum segala sesuatu ada. Dialah yang menciptakan seisi dunia, malaikat, jin, manusia,
benda-benda langit, dan semua yang ada di langit dan di bumi. Allah pulalah yang menciptakan rentang waktu, cahaya, pikiran dan perasaan manusia, dan
segala sesuatu yang kamu kenal, baik berupa benda konkret maupun abstrak.
Pikiran manusia adalah salah satu ciptaan Allah, dan manusia tidak mampu memikirkan sejak kapan Allah ada. Allah telah lebih dulu ada sebelum adanya
benda-benda atau zat pertama di alam semesta ini. Allah telah lebih dulu ada sebelum detik waktu pertama diciptakan.
3. Baqa Kekal
Perhatikan ayat berikut.
Ù
h
ã
=
a
v
ã
p
g
f
.
e
ã p
: c
æ
u
-
p
û
”
ç”
} p
ê
Û
=
l
ä
Y
ä
t
~
fQ
o
i
g ”
a
26. Kullu man ‘alaihā fān in 27. Wa yabqā wajhu rabbika żul-jalāli wal-ikrāmi
Bab II: Iman Kepada Allah
17
Artinya: Semua yang ada di bumi itu akan binasa, tetapi wajah Tuhanmu yang
memiliki kebesaran dan kemuliaan tetap kekal.
Q.S. ar-Rahman [55]: 26- 27
Semua makhluk, baik makhluk hidup maupun benda mati, seiring berjalannya waktu akan mati atau rusak. Tetapi, Allah tetap kekal dan tidak berubah, tidak menjadi
lemah, tidak berubah, tidak akan berakhir sampai kapanpun. Ketika kelak dunia mengalami kiamat pun Allah tetap kekal, karena Allah yang menciptakan semua itu
sehingga Ia tidak akan terpengaruh sedikitpun. Ketika manusia berada di surga dan neraka setelah peristiwa kiamat, Allah pun tetap kekal, karena surga dan neraka pun
Allah yang menciptakan.
4. Mukhalawatu lil-H awadis Berbeda dengan Makhluk
Perhatikan ayat berikut ini.
ê.
=
~
J
ç
e
ã
S
~
j
B
eã
q sp
Ù
x
é
E
u
f” j
a C
~”
e
... ... Laisa kamis lihī syaīun, wa huwas-samī’ul bas īru.
Artinya: …Tidak ada sesuatu pun yang serupa dengan Dia. Dan Dia Yang Maha
Mendengar, Maha Melihat.
Q.S. asy-Syura [42]: 11
Allah berbeda dengan makhluk yang diciptakan-Nya. Allah tidak sama dengan manusia, tidak sama dengan malaikat, tidak sama dengan jin, tidak
sama dengan semua makhluk lainnya dalam hal sifat, perbuatan, kebutuhan, kekuasaan, dan sebagainya. Semua yang ada pada makhluk selalu memiliki
keterbatasan sedangkan Allah tidak terbatas.
5. Qiyamuhu Binafsihi Berdiri Sendiri
Perhatikan ayat berikut ini.
êÚ
h
q
~”
”
e
ã
é
ã
q s v
ã u”
e
ã v ê ã
Allāhu lā ilāha illā huwal h ayyul-qayyūmu
Artinya:
mengurus makhluk-Nya
QS. Ali-‘Imran [3]: 2
Allah tidak membutuhkan pihak manapun, tidak membutuhkan bantuan siapapun, tidak membutuhkan peralatan apapun. Sebelum segala sesuatu
diciptakan, ketika Allah menciptakan makhluk untuk pertama kalinya, ketika kehidupan dunia terus berlangsung, ketika hari kiamat tiba, Allah
tidak membutuhkan bantuan siapapun untuk mengatur dan menciptakan itu semua.