Masa Remaja Kehidupan Nabi Muhammad saw.

Bab VIII: Meneladani Kehidupan Nabi Muhammad saw. 99 Muhammad pun berkata, “Ambilkan sehelai kain”. Setelah kain diambil dan dibentangkan, Muhammad lalu meletakkan Hajar Aswad di atas hamparan kain lalu beliau berkata lagi, “Silakan setiap ketua kabilah memegang ujung kain ini.” Secara bersama-sama, mereka lalu memegang ujung helai kain untuk membawa Hajar Aswad menuju tempatnya semula. Setelah sampai di tempat tersebut, Muhammad lalu mengambil batu itu dan meletakkannya di tempat semula. Dengan pendapatnya yang bijaksana, perselisihan dapat diakhiri. Setelah peristiwa itu Muhammad diberi gelar al-Amin, artinya ‘orang yang dapat dipercaya.’ Setelah Kakbah selesai dibangun setinggi 11 meter dan diberi kain penutup, berhala-berhala Quraisy diletakkan di dalamnya beserta barang-barang ber- harga lainnya. Peribadatan kaum Quraisy masih sama dengan sebelumnya, yaitu menyembah berhala. Sementara itu, umat Nasrani dan Yahudi terus mencerca perilaku Quraisy tersebut. Kondisi ini membuat Muhammad semakin berpikir keras, merenung, dan menyendiri untuk mencari petunjuk Tuhan. Beliau mencari cara mengentaskan masyarakat yang telah jatuh ke dalam lembah kesesatan. Setiap Ramadan, beliau berkunjung ke gua Hira’ untuk berkontemplasi. Pada malam ketujuh belas Ramadan tahun 610 M, Allah SWT. mengutus Malaikat Jibril untuk menyampaikan wahyu pertama dengan mendekap keras seraya berkata: ê Ù _ fQ o i l ä B m v ã _f5 ê Ù _f5 | ; e ã c æ k A ä æ ü = ] ã ê Ú k f R } k e ä i l ä B m v ã k fQ ê Ø k f” e ä æ k fQ | ; e ã ê Ø h=” a v ã c æ p ü = ] ã Iqra’ bismi rabbikal-lażī khalaqa. Khalaqal-insāna min À alaqin. Iqra’ wa rabbukal-akramu. Allażī À allama bil-qalami. À Allamal-insāna mā lam ya À lam. Artinya: Bacalah dengan menyebut nama Tuhanmu yang menciptakan, Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah, dan Tuhanmulah Yang Mahamulia. Yang mengajar manusia dengan pena. Dia mengajarkan manusia apa yang tidak diketahuinya. QS. al-‘Alaq [96] : 1-5 sumber: http:takafulsmartmedic.files.wordpress.com200909gua_hira2.jpg Gambar 8.3. Gua Hira, tempat diturunkannya wahyu pertama. Pendidikan Agama Islam VII 100 Pengalaman pertama kali menerima wahyu itu dialami saat beliau berusia empat puluh tahun. Peristiwa itu membuat seluruh badan Nabi Muhamad saw. gemetar. Beliau bergegas pulang dengan badan gemetaran. Sesampainya di rumah, beliau meminta Khadijah menyelimutinya dan diceritakannya kejadian yang sangat dahsyat itu. Setelah beliau tertidur, turunlah wahyu kedua: ê Û = ç” b Y c æ p ê Û ; m äY k ] ê Ø =” 9” U ã ä t ” } äî } Ya ayyuhal-muddas s iru. Qum fa’anżir. Wa rabbaka fakabbir. Artinya: Wahai orang yang berkemul berselimut bangunlah lalu berilah peringatan dan agungkanlah Tuhanmu QS. al-Muddas s ir [74] : 1-3 a. Memulai dakwah Setelah “resmi” menjadi seorang Nabi, dakwah pun dimulai. Pertama- tama, beliau mengajak istri, anak-anak, keluarga dekat, dan teman-teman dekat untuk meninggalkan berhala dan hanya menyembah Allah SWT. Orang-orang terdekat yang pertama kali masuk Islam ialah Khadijah, Abu Bakar, Ali bin Abi T alib, dan Zaid bin Haritsah. Merekalah yang kemudian dikenal sebagai as-Sābiqūna al-Awalūn, yaitu ‘orang-orang yang pertama memeluk Islam’. Nabi Muhammad saw. lalu mulai berdakwah secara terang-terangan sekitar tahun 613 M. Dakwah terang-terangan memicu reaksi keras dari masyarakat Mekah. Sebab, di samping masih mengakarnya budaya nenek moyang, saat itu pengikut Nabi belum seberapa. Namun sebagai utusan Allah SWT., beliau tak gentar menghadapi ancaman dan tantangan, meski nyawa menjadi taruhan. b. ‘Amul Huzni dan Isr ā’ Mi’raj Di tengah situasi dakwah yang penuh dengan ancaman, Nabi Muhammad saw. memasuki masa-masa kesedihan, atau biasa disebut sebagai ‘Amul Huzni. Dalam waktu satu tahun dua orang anggota keluarga beliau meninggal dunia, yakni sang istri tercinta, Khadijah, dan Abu T alib, paman sekaligus pelindungnya. Bahkan Abu T alib meninggal sebelum mengucapkan syahadat. Pada tahun 621 M, Allah mengutus Malaikat Jibril menjemput Nabi Muhammad saw. untuk melakukan “perjalanan yang luar biasa”. Perjalanan yang dimaksud tak lain adalah Isrā’ dan Mi’raj. Peristiwa Mi’raj merupakan awal diwajibkannya salat lima waktu bagi umat muslim. Sejak peristiwa itu, dakwah Nabi Muhammad saw. pun mulai ber- kembang. Beliau mulai berdakwah kepada orang-orang Arab yang sedang melaksanakan haji. c. Hijrah ke Madinah Pada bulan Zulhijjah 621 M, dua belas pemuda Yas rib menemui Nabi Muhammad saw. di bukit ‘Aqaba. Mereka menyatakan ikrar untuk tidak