Salat Munfarid Pendidikan Agama Islam 1 Kelas 7 Siti Nuryaningsih dan Noor Imanah 2011

Bab VII: Salat Berjamaah dan Munfarid 85 5 Makmum harus berada dalam satu tempat satu masjid atau satu rumah dengan imam. 6 Makmum tidak boleh berdiri di tempat yang lebih depan dari imam. 7 Jenis salat makmum harus sama dengan salat imam misalnya sama- sama salat Zuhur. 8 Makmum tidak mengikuti imam yang batal salatnya, karenanya jika imam batal makmum harus bersikap mufarraqah memisahkan diri dari salat imam. Hikmah Ketika salat berjamaah, semua mukmin berada dalam derajat yang sama satu sama lain, terlepas dari status sosial, kekayaan, dan derajat duniawi. Semua orang berada dalam saf sebagai jamaah salat. Dalam situasi salat berjamaah, yang membedakan satu dengan yang lain adalah kekhusukan salatnya, serta ilmu agama yang dimiliki. Karena itu, seorang imam disunahkan yang paling fasih bacaannya, yang paling baik ilmu agamanya. Situasi seperti inilah yang kelak akan terjadi di hari akhir. Semua orang berada dalam status yang sama. Yang membedakan adalah amal baiknya semasa hidup. Dengan salat berjamaah, kita selalu diingatkan untuk menempatkan semua urusan hidup pada posisi yang benar, sehingga selain terjaga kerukunan, kita tidak mudah terkena tipuan setan. Orang yang menempatkan urusan dunia sebagai hal paling penting, hingga mengalahkan amal ibadahnya, adalah orang yang telah tertipu. 1 Makmum masbuk dan makmum muwafiq Apakah salat berjamaah di masjid senantiasa kamu jalani tepat waktu? Jika ya, maka kamu adalah makmum muwafiq, artinya mak- mum yang mengikuti imam secara baik dan sempurna. Sebaliknya, makmum yang terlambat datang pada salat berjamaah disebut mak- mum masbuk. Masbuq berarti yang tertinggal atau yang terdahului. Jika makmum tidak mendapati rukuk bersama imam, maka ia sudah terhitung sebagai makmum masbuk Al-Jaza’iri, 2009: 404. Apabila makmum masbuk sempat melakukan takbiratul ihram sebelum imam rukuk, maka ia harus membaca Surah al-Fātih ah sampai ayat terakhir yang mungkin dibaca. Namun bila Surah al-Fātih ah belum selesai dibaca sedangkan imam telah rukuk, ia tak perlu menyelesaikan bacaan Surah al-Fātih ah, lalu langsung mengikuti imam rukuk. Bagaimana jika kita datang pada saat imam rukuk? Jika demikian, maka kita segera melakukan takbiratul ihram, kemudian langsung mengikuti rukuk bersama imam. Kita memang tak sempat membaca al-Fātih ah. Namun, sepanjang masih mendapati rukuk bersama imam, kita sebagai makmum tetap terhitung satu rakaat Al-Jaza’iri, 2009: 404. Pendidikan Agama Islam VII 86 Berbeda halnya dengan makmum yang datang pada saat imam dalam posisi gerakan setelah rukuk, yakni i’tidal, sujud, atau duduk. Makmum tersebut dianjurkan langsung mengikuti gerakan yang sedang dilakukan oleh imam. Tentu dengan melakukan takbiratul ihram terlebih dulu. Baru setelah salat imam selesai setelah imam salam, makmum berdiri lagi untuk melanjutkan atau mengganti kekurangan rakaatnya. k z - ã : ã á k fA p u ~ fQ ê ã û fI ê ã d q A d ä ] á d ä ] Õ= } = s ã o Q 8 ã o i p ä ~ E ä s p9 R v p ã p 9. A ä Y 8 q . A o p Õ w J eã 1 ã Ä8ppã8 qæ ã rãpÅ ÖR a = eã 8 ã 9 Y P q a = eã Artinya: Dari Ab ī Hurairah berkata, Rasulullah saw. Bersabda, “Apabila seseorang di antara kamu datang untuk salat ketika kami sujud, maka hendaknya kamu sujud, dan janganlah kamu hitung itu satu rakaat, dan barang siapa mendapati rukuk bersama imam, maka ia telah mendapat satu rakaat. HR. Abu Dawud Aktivitas Kamu telah belajar tentang salat berjamaah maupun munfarid. Nah untuk me- mantapkan kemampuanmu, lakukan kegiatan praktik berikut. 1. Bentuklah kelompok beranggotakan empat hingga lima siswa. 2. Setiap kelompok mempraktikkan salat berjamaah dan munfarid, pilih salah satu dari lima salat wajib. Tentukan satu jamaah sebagai makmum masbuk. 3. Kelompok lain melakukan evaluasi kelompok yang sedang melakukan praktik. 4. Diskusikan hasil evaluasi kamu, lalu catatlah hasilnya dan berikan kepada guru sebagai laporan pelaksanaan tugas. 2 Mengoreksi kesalahan imam Seperti halnya manusia pada umumnya, seorang imam juga memiliki kelemahan. Kamu tentu tahu, tak ada dosa bagi orang yang lupa. Karenanya, jika imam melakukan kesalahan di tengah pelaksanaan salat, bukan berarti salat berjamaah harus bubar. Menurut ajaran Nabi Muhammad saw., jika imam salah dalam membaca ayat Al-Qur’an, makmum laki-laki mengucap tasbih dengan keras untuk mengingatkan: “Subhanallah”, dan dibacakan ayat yang benar. Apabila terjadi kesalahan gerakan atau jumlah rakaat, maka cukup dibaca tasbih agar imam menyadari kesalahannya. Bagi makmum perempuan cukup menepukkan tangan satu kali.