Malaikat Ridwan Nama-nama Malaikat serta Tugasnya

Bab X: Iman Kepada Malaikat 129 3. Malaikat tidak sombong. Mari kita ingat kembali sejarah penciptaan manusia. Dulu, ketika Adam a.s. diciptakan dengan segala kelebihannya, Allah lalu memerintahkan malaikat untuk bersujud. Hal itu dilakukan sebagai tanda pengakuan Malaikat terhadap kelebihan Nabi Adam sebagai manusia. Malaikat pun menurut. Mereka bersujud dengan kepasrahan total tanpa rasa sombong sedikit pun. Kisah ini tergambar jelas dalam firman Allah berikut. l ä ap Û =ç b ” ” A ã p ã Ú C ~” f” æ ã v ã ã ø9. B”Yh 8 v ã p 9. ” A ã Ö b z” f j ” f e ä n” f ] : ã p ê E o } =Z” b ” e ã o i Wa iż qulnā lil-malā’ikatisjudū li ādama fasajadū illa iblisa, abā wastakbara wa kāna minal kāfirīna. Artinya: Dan ingatlah ketika Kami berfirman kepada para malaikat, “Sujudlah kamu kepada Adam” Maka mereka pun sujud kecuali Iblis. Ia menolak dan menyombongkan diri, dan ia termasuk golongan yang kafir. QS. al- Baqarah [2] : 34 4. Malaikat adalah hamba Allah yang mulia. Karena kepatuhannya kepada Allah dan tidak pernah sombong, malaikat pun dimuliakan di sisi-Nya. Allah SWT. berfirman: ê= Ø l q i =” b ”i 8 ä ç” Q g æ Ú u n” 2 ç” A ã 9 ep oM= eã ; ” 8 ãã q e ä ]p Wa qāluttakhażar-rahmānu waladan subhānahū, bal ‘ibādum mukramūna Artinya: Dan mereka berkata, “Tuhan Yang Maha Pengasih telah menjadikan malaikat sebagai anak.” Mahasuci Dia. Sebenarnya mereka para malaikat itu adalah hamba-hamba yang dimuliakan, Q.S. al-Ambiyā’ [21]: 26 5. Malaikat senantiasa beribadah kepada Allah dan bertasbih. ê[ á l p 9. B” } u” ep u m q 2 ç” B” } p u 8 ä ç” Q o Q l p = ç b B } v c æ 9 n Q o } ; e ã l ã Innal-lażīna ‘inda rabbika lā yastakbirūna ‘an ‘ibādatihī wa yusabbihūnahū wa lahū yasjudūna. Artinya: Sesungguhnya orang-orang yang ada di sisi Tuhanmu tidak merasa enggan untuk menyembah Allah dan mereka menyucikan-Nya dan hanya kepada- Nya mereka bersujud QS. al-A‘rāf [7] : 206 6. Malaikat senantiasa mendoakan orang-orang beriman. Malaikat senantiasa mendoakan kaum mukminin yang senantiasa bertobat dan mengikuti perintah Allah SWT. Orang-orang beriman mereka doakan agar diberi pahala surga dan dijauhkan dari neraka. Pendidikan Agama Islam VII 130 l p = Z V B }p u æ l q n i Ò }p k t æ 9 j 2 æ l q 2 ç B } u e q 1 o i p D = R e ã l q f j C o } ; eã c f ~ ç A ã q Rç p ã q æ ä o } ; f e = Z U ä Y ä j f Q p Ö M x û ~ E g a R A p ä n” æ Ù ã q ni ã o } ; f e ê k” ~ 2 : ã å ã ; Q k t ”] p Al-lażīna yahmilūnal-‘arsya wa man haulahū yusabbihūna bihamdi rabbihim wa yu’minūna bihī wa yastagfirūna lil-lażīna āmanū, rabbanā wasi‘ta kulla syai’ir rahmataw wa ‘ilman fagfir lil-lażīna tābū wattaba‘ū sabīlaka wa qihim ‘ażābal- jahīmi. Artinya: Malaikat-malaikat yang memikul ‘Arsy dan malaikat yang berada di sekelilingnya bertasbih dengan memuji Tuhannya dan mereka beriman kepada-Nya serta memohonkan ampunan untuk orang-orang yang beriman seraya berkata, “Ya Tuhan kami, rahmat dan ilmu yang ada pada-Mu meliputi segala sesuatu, maka berilah ampunan kepada orang-orang yang bertobat dan mengikuti jalan agama-Mu dan peliharalah mereka dari azab neraka yang bernyala-nyala. Q.S. al-Mu’min [40] : 7 7. Malaikat dapat berubah bentuk. Malaikat dapat menjelma menjadi apa pun sesuai kehendak Allah SWT. Coba ingat kembali bagaimana Nabi Muhammad saw. menerima wahyu pertamanya. Saat itu beliau tidak dapat memastikan bagaimana bentuk asli Jibril a.s. Namun demikian, sewaktu menerima wahyu selanjutnya terkadang beliau dapat melihat wujud Jibril a.s. dengan jelas. Hal serupa juga pernah dialami oleh Ibrahim a.s. ä îî m ã [ 6 v ã q e ä ] Ú Ö Z ~ 5 k t n i C - p ãp k s= b” m u ~” e ã g J v k t } 9 } ã ú ã ä j f”Y êi Ú É q e h q ] 1 ã ä” n” f A ã Falammā ra’ā aidiyahum lā tas ilu ilaihi nakirahum wa aujasa minhum khīfahn, qālū lā takhaf innā ursilnā ilā qaumi lūt in. Artinya: Maka ketika dilihatnya tangan mereka tidak menjamahnya, dia Ibrahim mencurigai mereka, dan merasa takut kepada mereka. Mereka malaikat berkata, “Jangan takut, sesungguhnya kami diutus kepada kaum Lut.” Q.S. Hūd [11] : 70 Selain sifat-sifat di atas, malaikat juga memiliki ciri khusus, yakni tidak berjenis kelamin. Malaikat juga tidak pernah makan dan minum seperti makhluk Tuhan lainnya. Mereka tidak tidur dan tidak berhawa nafsu, tidak dilahirkan, dan tidak pernah berbohong.