Bab II: Iman Kepada Allah
19
8. Iradah Berkehendak
Perhatikan ayat berikut ini.
êu
l
q
b~”Y
o
a
u
e d
q
”}
l
ã
Û
ä
z”
~
E 8
ã
ã
ã
:
ã
r
=
i
ã
ä
j m
ã
Innamā amruhū iżā arāda syai’āan, ay yaqūla lahū kun fa yakūn u. Artinya:
Sesungguhnya urusan-Nya apabila Dia menghendaki sesuatu Dia hanya berkata kepadanya, “Jadilah” Maka jadilah sesuatu itu.
Q.S. Yāsīn [36]: 82
Allah memiliki kehendak untuk melakukan segala sesuatu tanpa saran atau dorongan dari pihak lain, tanpa paksaan dari pihak lain. Hal ini berbeda dengan
kehendak yang dimiliki oleh seorang manusia. Sebagai contoh kamu memiliki kehendak atau inisiatif untuk membeli sebuah buku. Kehendakmu dipengaruhi
oleh banyak hal, yaitu kamu harus memiliki uang, kamu melihat ada sebuah buku yang bagus, dan sebagainya. Hal ini berbeda dengan kehendak Allah.
Tidak ada satu makhluk pun yang mampu mempengaruhi, menghalangi, atau memaksa kehendak Allah.
9. Ilmu Pandai atau Mengetahui
Bacalah ayat berikut ini.
5 á
l
q
fj
R
ä
j
æ
h
R
J
æ u
f
eã
p
Ú
L
v
ã
p
qj
B
eã
è
~”
U kf
R”
} u
f
eã
l
ã
Innallāha ya‘lamu gaibas-samāwāti wal-ard i, wallāhu ba s īrum bimā ta‘malūna
Artinya: Sungguh, Allah mengetahui apa yang gaib di langit dan di bumi. Dan Allah
Maha Melihat apa yang kamu kerjakan.
Q.S. al-Hujurāt [49]: 18
Pengetahuan dan kepandaian Allah tidak terbatas. Allah mengetahui hukum-hukum dan ilmu pengetahuan manusia yang paling canggih sekalipun,
yang saat ini telah diketahui maupun belum. Bahkan, kepandaian manusia yang paling cerdas sekalipun jauh di bawah pengetahuan Allah. Apa yang kita
kenal sebagi ilmu, pengetahuan, teknologi tercanggih, semua berada dalam pengetahuan Allah. Allah-lah yang menciptakan susunan syaraf otak manusia
sehingga manusia memiliki kecerdasan tertentu.
10. Hayah Hidup
Perhatikan ayat berikut ini.
äip
qj
B
eã
ð
ä
i
u
e
Ú
h
q
m v
p
Ö
n
A
r
; 5
ý
v
Ù
r
k
~
”
e
ã
é
ã
q s v
ã
u
e
ã v
u
f
e
ã
Ù
k
t Z
f
5
ä
i p
k
t
}
9
}
ã Gæ
ä
i kf
R
}
Ú
u
m
:
ä
î
æ
v
ã r
9
n
Q
SZ
F
}
|
;
e
ãã
:
o
i
Ú
L
v
ã
ð
Ù
L
v
ã
p
qj
B
eã
u
~
A
=
a S
A
p
Ù
x
ä
E
ä
j
æ
v
ã
u
j
f
Q
o
i
x
é
F
æ
l
q
Ë
~
2
} v p
ê0
k
~
Ï
R
e
ã
R
e
ã
q sp
Ù
ä
j t Ï
Z
1
r
8
q
z} v p
,
Pendidikan Agama Islam VII
20
Allāhu lā ilāha illā huwa al-h ayyul-qayyūmu. lā ta’khużuhū sinatuw wa lā naumu, lahū mā fis-samāwāti wa mā fil-ard i, man żal-lażī yasyfa‘u ‘indahū
illā bi’iżnihi ya‘lamu mā bainā aidīhim wa mā khalfahum, wa lā yuh īt ūna bisyai’im min ‘ilmihī illā bimā sya’a, wasi‘a kursiyyuhus-samāwāti wal-ard
a, wa lā ya’ūduhū h ifzuhumā, wa huwal ‘aliyyul-‘azīmu
Artinya: Allah, tidak ada tuhan selain Dia. Yang Mahahidup, yang terus-menerus
mengurus makhluk-Nya, tidak mengantuk dan tidak tidur. Milik-Nya apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi. Tidak ada yang dapat
memberi syafaat di sisi-Nya tanpa izin-Nya. Dia mengetahui apa yang di hadapan mereka dan apa yang di belakang mereka, dan mereka tidak
mengetahui sesuatu apa pun tentang ilmu-Nya melainkan apa yang Dia kehendaki. Kursi-Nya meliputi langit dan bumi. Dan Dia tidak merasa berat
memelihara keduanya, dan Dia Mahatinggi, Mahabesar.
Q.S. al-Baqarah [2]: 255
Allah hidup secara terus-menerus. Hal ini berbeda dengan manusia yang hidupnya diawali dengan kelahiran, tumbuh menjadi dewasa, dan berakhir
dengan kematian. Sifat Mahahidup Allah berbeda dengan makhluk. Allah tidak diawali dengan diciptakan atau dilahirkan, Allah tidak menjadi tua, Allah tidak
akan mati sampai kapanpun, bahkan setelah dunia mengalami kiamat, ketika manusia masuk surga dan neraka, Allah tetap hidup.
11. Sama’ Maha Mendengar
Perhatikan ayat berikut ini.
ê
S
~
j
B
eã
q
su
f
eã
p
Ú
ä
R
Z
m v
p
ã
= M
k
b”
e
c f
j
} v
ä
i
u
f
eã
l
p
8
o
i
l
p
9ç
R
ã
g
]
o
k
~
f
R
e
ã
Qul ata’budūna min dūnillāhi mā lā yamliku lakum d arraw wa lā naf‘ān, wallāhu huwas-samī‘ul ‘alīmu.
Artinya: Katakanlah Muhammad, “Mengapa kamu menyembah yang selain Allah,
sesuatu yang tidak dapat menimbulkan bencana kepadamu dan tidak pula memberi manfaat?” Dan Allah Maha Mendengar, Maha Mengetahui.
QS. al-Ma’idah [5]: 76
Allah Maha Mendengar, dan tidak ada yang membatasi-Nya. Pendengaran Allah sempurna dan tak berbatas. Hal ini berbeda dengan pendengaran manusia
yang dibatasi oleh jarak dan volume suara, serta membutuhkan telinga atau alat bantu dengar. Allah mampu mendengarkan semua jenis suara, semua
frekuensi suara, jauh maupun dekat, suara makhluk gaib atau nyata, suara seisi alam semesta secara bersamaan, bahkan suara hati sekalipun. Ketika dalam hati
kamu merasa menginginkan sesuatu, Allah mendengar dan mengetahui.