Pendidikan Agama Islam VII
48
3. Membiasakan Perilaku Sabar
Kamu telah memahami pengertian sabar, berikut pula contoh-contohnya. Kini saatnya berlatih membiasakan diri berperilaku sabar. Agar upaya
pembiasaan ini berjalan efektif, lakukanlah pemantauan diri dengan mencatat hal-hal penting berkaitan dengan perilaku sabar. Fungsinya, agar kamu dapat
mengevaluasi perilaku-perilaku yang telah dipraktikkan dalam kehidupan sehari-hari, yang berhubungan dengan sifat sabar.
Aktivitas
Lakukan diskusi dengan kelompokmu mengenai penerapan perilaku sabar. Kamu dapat bertukar pengalaman mengenai cara menerapkan perilaku sabar, hambatan
yang ditemui, serta cara mengendalikan diri agar tetap bersabar.
Secara ringkas isi pokok materi dalam bab ini sebagai berikut. 1. Perilaku
tawadu’, taat, qana’ah, dan sabar merupakan perilaku terpuji yang dianjurkan dalam ajaran Islam.
2. Tawadu’ adalah sifat rendah hati atau tidak sombong. Contohnya orang kaya yang memandang orang lain memiliki derajat yang sama dengan dirinya meskipun miskin.
Sikap ini dapat dibiasakan dengan selalu menyadari hakikat manusia yang memiliki derajat yang sama sebagai makhluk Allah.
3. Taat berarti tunduk, patuh, dan menerima aturan serta menjalaninya secara tulus. Taat
terdiri dari beberapa jenis yaitu taat kepada Allah dan Rasul, taat kepada pemerintah atau pemimpin, taat kepada aturan sekolah, dan sebagainya. Semua aturan yang
berada di lingkungan kita, jika hal tersebut baik, maka harus ditaati. Cara membiasakan sikap taat adalah dengan menyadari pentingnya aturan demi ketertiban dan kehidupan
yang lebih baik. Sikap taat harus dilakukan dan dibiasakan sebagai sebuah disiplin.
4. Qana’ah berarti menerima dengan sepenuh hati dan merasa cukup dengan apa yang
ada. Orang yang qana’ah tidak akan mengeluh atas kondisi apapun. Untuk membiasakan sikap qana’ah, yang perlu dilakukan adalah tidak mengeluh atas kondisi yang ada, selalu
bersyukur, memandang segala sesuatu dari sudut pandang positif, dan selalu berusaha mengadakan perbaikan.
5. Sabar adalah sikap tahan uji dalam menghadapi kesulitan dan penderitaan, tidak mengeluh. Contohnya bersikap sabar menghadapi bencana, kegagalan, atau kesedihan.
Sifat sabar dapat dilatih dan dibiasakan dengan menerima semua kejadian sebagai ketentuan Allah yang terbaik, dan selalu ingat bahwa Allah selalu menguji hamba-Nya
dengan ujian agar mereka dapat bersikap sabar.
6. Semua perilaku terpuji pada dasarnya tidak berdiri sendri, tetapi menjadi satu kesatuan.
Orang yang tawadu’ dan qana’ah biasanya mudah untuk bersikap taat dan sabar. Semua perilaku terpuji ini harus dibiasakan agar menjadi seorang mukmin yang memiliki
akhlak mulia.
Rangkuman