Ulet Memahami Perilaku Kerja Keras, Tekun, Ulet, serta Teliti

Pendidikan Agama Islam VII 140 Sejak berusia enam tahun beliau sudah bekerja untuk menggembalakan kambing. Beliau melakukan hal itu dengan penuh tanggung jawab. Nabi Muhammad saw. bukanlah seorang yang suka bermalas-malasan atau hanya bermain-main saja sewaktu kecil. Perilaku kerja keras ini juga diteladankan oleh Nabi Muhammad saw. ketika berdagang. Beliau menempuh perjalanan yang cukup jauh hanya untuk berlatih berdagang bersama pamannya. Menempuh perjalanan dagang di masa itu adalah sebuah pekerjaan yang cukup berat. Di samping bertanggung jawab atas perdagangan, sepanjang perjalanan harus dilalui dengan mengeluarkan banyak tenaga. Iklim gurun pasir dan perjalanan darat dengan onta merupakan tugas berat yang melelahkan. Tetapi, Nabi Muhammad saw. tak pernah mengeluh atas pekerjaan tersebut. Dalam setiap pekerjaan Nabi Muhammad saw. juga dikenal tekun, ulet, dan teliti. Perilaku ini tampak pada usahanya yang tak pernah kenal lelah dan ketelitiannya dalam menjaga barang dagangan. Sikap-sikap itulah yang membuat semua orang menghormati beliau. H adijah, sebagai seorang majikan, pun sangat terpesona oleh sikap tersebut. Perilaku tersebut juga terus diteladankan oleh Nabi Muhammad saw. sepanjang perjalanan hidupnya ketika berdakwah. Untuk menyebarkan Islam Nabi Muhammad saw. rela bekerja keras, menghadapi berbagai hambatan, dan tetap ulet meskipun orang-orang yang mau menerima Islam di awal dakwahnya sangat sedikit. Bahkan, pada 13 tahun pertama dakwahnya, orang yang mau memeluk Islam hanya sedikit. Tetapi, Nabi Muhammad saw. tidak putus asa. Beliau tetap dengan ulet berdakwah. Hasilnya, saat ini Islam telah menyebar ke seluruh penjuru dunia. Bayangkan jika saat itu Nabi Muhammad saw. tidak seulet itu, tidak setekun itu berdakwah, bisa jadi saat ini Islam belum menyebar ke Indonesia. Tetapi, alhamdulillah Nabi Muhammad saw. adalah seorang yang memiliki sikap kerja keras dan ulet. Aktivitas Terapkanlah perilaku kerja keras, tekun, ulet, dan teliti dalam hal-hal: 1. ketika belajar; 2. ketika mengerjakan tugas; 3. ketika mengerjakan pekerjaan di rumah; 4. ketika membantu ibu; 5. ketika menuntut ilmu di luar pelajaran sekolah. Buatlah catatan mengenai penerapan perilaku tersebut. Kapan kamu merasa sangat mudah menerapkan perilaku tersebut? Kapan kamu merasa sangat sulit menerapkan perilaku tersebut?