21
g. memperoleh rasa aman dan jaminan keselamatan dalam melaksanakan tugas
h. memiliki kesempatan untuk berperan dalam penentuan kebijakan pendidikan
i. memperoleh kesempatan untuk mengembangkan dan meningkatkan kualifikasi akademik dan kompetensi; danatau
j. memperoleh pelatihan dan pengembangan profesi dalam bidangnya
C. Profesi Guru
Profesi guru menurut pendapat B.J Chandler dalam Sahertian 1994;27-28 adalah, bahwa profesi mengajar yang dilakukan oleh
seorang guru adalah suatu jabatan yang memiliki kekhususan, kekhususan itu memerlukan kelengkapan mengajar dan atau ketrampilan yang
menggambarkan seseorang melakukan tugas mengajar dan atau ketrampilan yang menggambarkan sesorang melakukan tugas mengajar,
yaitu membimbing manusia. Robert Riche 1962, dalam Ariyani,2003: 13 mengemukakan
ciri-ciri guru sebagai suatu profesi, yaitu adalah sebagai berikut: a. Adanya komitmen dari para guru bahwa jabatan itu mengharuskan
pengikutnya menjunjung tinggi martabat kemanusiaan lebih daripada mencari keuntungan diri sendiri.
b. Suatu profesi mensyaratkan orangnya mengikuti persiapan profesional dalam jangka waktu tertentu.
c. Harus selalu menambah pengetahuan agar terus menerus bertumbuh dalam jabatannya.
d. Memiliki kode etik jabatan. e. Memiliki kemampuan intelektual untuk menjawab masalah-masalah
yang dihadapi. f. Selalu ingin belajar terus menerus mengenai bidang keahliannya yang
ditekuni. g. Menjadi anggota dari suatu organisasi.
22
Seseorang yang telah mantap dalam memilih profesinya, dalam hal ini adalah guru, ia tidak boleh ragu-ragu lagi untuk mengejar profesi
tersebut dalam bidangnya, yaitu dengan mengabdi sepenuh hati pada tugasnya. Prestasi guru dalam profesinya akan membawa pada jenjang
karir yang diharapkan dalam hidupnya. Saat itulah seorang guru memperoleh kepuasan dan kebahagian hidup sebagai hasil pemilihan
profesi yang mantap.
D. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Pilihan Profesi Guru
Menjalani suatu profesi tidaklah mudah, ada beberapa faktor yang mempengaruhi seseorang dalam memilih suatu profesi, dalam hal ini
adalah profesi guru. Berikut ini beberapa faktor yang diduga mempunyai pengaruh terhadap pilihan profesi guru.
1. Faktor Individual
Kemauan seseorang untuk menentukan profesi yang akan dijalani memang lebih baik harus timbul dari dalam diri sendiri. Hal
ini mengacu pada pemilihan profesi guru. Minat merupakan salah satu faktor dari dalam diri seseorang untuk memilih profesi sebagai guru.
Sebab jika dilihat arti dari minat itu sendiri adalah merupakan faktor psikologis yang dapat menentukan suatu pilihan pada seseorang.
Selain itu minat merupakan salah satu faktor psikologis yang sangat penting untuk suatu kemajuan dan keberhasilan seseorang. Seseorang
23
yang mengerjakan suatu pekerjaan atau profesi dengan disertai minat dari dalam diri sebelumnya, pada umumnya akan memperoleh hasil
yang baik daripada mereka yang tidak berminat sebelumnya. Pengertian lain mengenai minat adalah suatu kecenderungan yang
agak menetap dalam diri subyek untuk merasa tertarik hal tertentu dan merasa senang berkecimpung dalam bidang itu Winkel, 1983; 30.
Minat terbagi menjadi dua macam, yaitu pertama minat yang timbul dari dalam diri seseorang minat intrinsik. Minat intrinsik
misalnya rasa menyenangi sesuatudan, dan dalam penelitian ini adalah menyenangi profesi sebagai seorang guru, juga keinginan diri sendiri
untuk menjadi seorang guru. Minat yang kedua adalah minat yang timbul karena ada rangsangan dari luar dirinya minat ekstrinsik.
Misalnya karena adanya dukungan dari teman. Orang tua, atau orang lain disekitarnya. Juga dari informasi-informasi yang diperoleh
sehingga mendorong seseorang untuk menjalani profesi sebagai guru. Apabila seseorang mendapatkan pengalaman yang
menyenangkan, maka orang tersebut akan semakin berminat terhadap apa yang dialaminya, begitu pula sebaliknya. Hal tersebut mempunyai
peranan yang sangat penting dalam menentukan apa yang akan dikerjakan oleh seseorang denagn jenis penyesuaian pribadi dan sosial
mereka.
24
Di samping itu faktor individual yang di duga mempengaruhi pilihan profesi guru adalah motivasi. Menurut arti kata, motivasi
berarti pemberian motif, penimbulan motif atau hal yang menimbulkan dorongan. Motivasi dapat juga diartikan sebagai faktor
yang mendorong orang untuk bertindak. Motivasi berasal dari kata Inggris motivation yang berarti
dorongan, pengalasan, dan motivasi. Kata kerjanya adalah to motivate yang berarti alasan, sebab dan daya gerak. Dapat pula diartikan
sebagai pendorong atau penggerak yang berasal dari dalam diri individu untuk bertindak kearah suatu tujuan tertentu Ali Imron
1996:87 Menurut Sumadi Suryabroto 1984:74 motivasi yang
mendorong manusia dalam melakukan suatu kegiatan dapat dibedakan menjadi dua golongan yaitu :
a Motivasi ekstrinsik Motivasi ekstrinsik yaitu rangsangan yang datang dari luar dirinya.
Dengan motivasi ini antara lain tujan pokok dan aktivitas yang dilakukan tidak ada hubungan langsung, sehingga dapat dikatakan
bahwa motivasi ekstrisik meruapakan bentuk motivasi dimana aktivitas untuk menyelesaikan suatu pekerjaan dimulai dan
diteruskan berdasarkan dorongan dari luar yang secara mutlak tidak berkaitan dengan aktivitas tersebut.
25
b Motivasi instrinsik Motivasi instrinsik yaitu motivasi yang datangnya dari dalam
dirinya sendiri. Seseorang akan melakukan pekerjaannya dengan penuh semangat karena dia senang melakukan pekerjaan itu dan
mendatangkan kepuasan bagi dirinya. Dalam hal ini insentif terletak dalam kepuasan melaksanakan pekerjaan itu sendiri.
Motivasi adalah motif yang sudah menjadi aktif pada saat- saat tertentu. Motivasi berkaitan erat dengan suatu penghayatan akan
kebutuhan, dorongan untuk memenuhi kebutuhan, bertingkah laku untuk memenuhi kebutuhan, dan pencapaian tujuan untuk memenuhi
kebutuhan tersebut. Hal ini dapat digolongkan sebagai berikut : 1. Timbulnya suatu kebutuhan yang dihayati dan dorongan untuk
memenuhi kebutuhan tersebut. 2. Bertingkah laku tertentu sebagai usaha mencapai tujuan, yaitu
terpenuhinya kebutuhan yang telah dihayati tersebut. 3. Tujuannya tercapai sehingga seseorang merasa puas dan lega
karena kebutuhannya telah terpenuhi Dari beberapa pengertian tersebut, motivasi dalam penelitian
ini adalah suatu doronagn yang mengaktifkan, menggerakkan, menyalurkan dan mengarahkan mahasiswa FKIP untuk memilih
profesi sebagai guru sesuai dengan program studi yang ditempuh yang memang mengarahkan mahasiswanya untuk menjadi seorang guru
26
Motivasi merupakan daya gerak yang mendorong manusia untuk bertindak. Apabila motivasi ini kuat, maka daya dorongnya akan
kuat pula. Apabila motivasi ini dilandasi dengan kemauan yang baik, maka hasilnya akan positif. Apalagi jika orang yang bersangkutan
memiliki kemauan mengenal keterlibatan dan kekurangan dirinya sendiri terhadap apa yang akan dijalankan, maka motivasi dalam diri
seseorang tersebut akan semakin tinggi. Oleh karena itu, melihat pentingnya minat dan motivasi
dalam mempengaruhi seseorang dalam memilih profesi, maka kedua hal tersebut dianggap sebagai salah satu faktor individual seseorang
dalam memilih profesi sebagai guru. Karena sangat diharapkan seseorang menjalani menjalani profesi sebagai guru atas dasar
kemauan dari diri sendiri dalam arti seseorang tersebut berminat dan termotivasi untuk menjadi seorang guru.
2. Faktor Ekonomis
Di Indonesia, guru memang tidak terlepas dari masalah kesejahteraan. Meskipun kesejahteraan guru bukan satu-satunya
penentu kehormatan dan martabat guru, akan tetapi hal ini menjadi permasalahan jika membicarakan tentang profesi guru. Profesi guru
dan status guru jika dilihat dari pendapatannya untuk zaman sekarang ini memang bukan suatu pekerjaan yang menjanjikan dengan gaji atau
27
pendapatan yang besar. Tetapi guru juga tetap mencintai profesinya. Bahkan masih ada yang memilih profesi sebagai guru.
Kesejahteraan guru dapat dibedakan menjadi dua aspek yaitu aspek materiil dan aspek non materiil. Aspek materiil dapat dilihat dari
gaji yang didapat dari seorang guru, sedang aspek non materiil dapat diperoleh dari kesejahteraan hidup seorang guru, misalnya bagaimana
ia dapat hidup dan mencukupi kebutuhan keluarganya dan keadaan ekonomi keluarganya. Kedua aspek tersebut menjadi indikator dalam
pemilihan seseorang untuk menjadi guru. Pemerintah pun telah berbuat banyak untuk mengatasi kedua aspek tersebut, misalnya
melalui kenaikan gaji, pemberian tunjangan beras intensif lainya. Seseorang memilih suatu profesi karena ia ingin
mendapatkan penghasilan gaji untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, walaupun mungkin gaji yang diperolehnya tidak cukup. Gaji
merupakan penghargaan yang berwujud financial Endang Wijayanti,2001 : 365. Gaji dipertimbangkan dalam pemilihan profesi
guru karena memang tujuan utama seseorang bekerja adalah untuk memperoleh gaji.
Pada dasarnya gaji seorang guru sekarang ini sangat diperhatikan oleh pemerintah. Tercantum dalam UU RI No. 14 Th
2005 tentang guru dan dosen, bahwa guru disamping mendapatkan gaji pokok, ia juga mendapatkan tunjangan lain berupa tunjangan
28
profesi, tunjangan fungsional, tunjangan khusus yang di tetapkan dengan prinsip penghargaan atas dasar prestasi. Disamping itu guru
mendapatkan tunjangan khusus bila guru tersebut bertugas di daerah khusus atau pelosok-pelosok dan pedalaman-pedalaman yang
jumlahnya diberikan 1 satu kali gaji pokok guru. Perhatian lain pemerintah kepada guru adalah memberikan rumah dinas kepada guru
yang diangkat oleh pemerintah atau pemerintah daerah yang bertugas di daerah khusus.
Dari fenomena-fenomena di atas, dapat menjadi bahan pertimbangan untuk memilih profesi yang akan dijalani, melihat
kenyataan yang sudah ada tentang kehidupan seorang guru dengan membandingan masa depan yang dirasa akan lebih meningkat tentang
kesejahteraan seorang guru yang lebih dijamin oleh pemerintah.
3. Faktor Sosial
Faktor sosial adalah faktor yang menempatkan kemampuan seseorang pada masyarakat sekitar, atau dengan kata lain nilai
seseorang dari sudut pandang orang lain di lingkungannya. Faktor ini dianggap penting karena juga banyak dipertimbangkan dalam memilih
karir atau profesi seseorang, dalam hal ini adalah profesi sebagai seorang guru. Yang termasuk dalam aspek ini di antaranya profesi dari
29
salah satu atau kedua orang tua seseorang dan persepsi masyarakat terhadap profesi guru.
Kehidupan status sosial guru juga mempengaruhi prestise guru. Dari kehidupan status sosial ini guru dapat dinilai oleh
masyarakat tempat ia tinggal. Status sosial guru sebagai profesi akan dipandang baik oleh masyarakat jika guru dapat menunjukkan
martabat dan budi pekerti yang baik. Masyarakat nantinya akan menghormati dan menyegani keberadaan guru, karena profesi guru
memiliki status sosial yang tinggi. Status sosial guru bekaitan dengan profesi guru itu sendiri
dan penghargaan masyarakat terhadap wibawa guru. Menurut Supriyadi 1999: 68 makin tinggi sekolah tempat guru mengajar,
makin baik pula status ekonomi keluarganya. Secara umum status sosial asal keluarga guru SLTA umumnya lebih baik daripada asal
keluarga guru SLTP dan SD. Ini dapat dipahami karena untuk menjadi guru pada jenjang pendidikan yang lebih tinggi dituntut tingkat
pendidikan yang tinggi pula, yang berkaitan dengan factor social keluarga disamping faktor ekonomi.
Status sosial guru berkaitan dengan profesi guru itu sendiri dan penghargaan masyarakat terhadap wibawa guru. Karena jika
dilihat makin tinggi sekolah tempat guru itu mengajar, makin baik pula status sosial keluarganya. Secara umum status sosial asal keluarga
30
guru SLTA umumnya lebih baik atau lebih tinggi statusnya dibanding asal keluarga SLTP dan SD. Ini dapat dipahami karena untuk menjadi
guru pada jenjang pendidikan yang lebih tinggi dituntut tingkat pendidikan yang tinggi pula, yang berkaitan dengan faktor sosial
keluarga disamping faktor ekonomi. Status sosial tetap menjadi faktor penentu yang sangat penting bagi seseorang untuk menjalani profesi
sebagai seorang pengajar atau guru. Profesi guru harus dihargai dan dipandang oleh masyarakat, dengan begitu citra guru menjadi
terangkat. Apapun yang dikatakan orang mengenai profesi guru, tidak akan mengubah guru dan profesinya atau tidak akan mengubah status
dan nasib mereka
E. Kerangka Berfikir
Profesi guru banyak dipengaruhi oleh beberapa faktor yang menjadikan alasan mengapa seseorang memilih profesi tersebut.
Dalam uraian ini ada 3 tiga faktor yang mempengaruhi seseorang dalam memilih profesi guru. Faktor pertama adalah faktor individual
yang berkaitan dengan minat dan motivasi seseorang untuk menjadi seorang guru. Faktor ini merupakan faktor intern yang mempengaruhi
seseorang memilih profesi guru yaitu keinginan dari diri diri sendiri untuk menjalani profesi tersebut. Seseorang menjalankan profesi tanpa
adanya minat ataupun termotivasi dari dalam dirinya sendiri maka
31
secara otomatis profesi tersebut tidak akan bejalan dengan baik. Begitu pula dalam hal ini, seseorang memilih untuk mejalani profesi sebagai
guru tanpa adanya minat dan termotivasi unruk menjadi seorang guru, maka dalam perkembangannya juga akan mengalami hambatan. Jika
dilihat pada zaman sekarang ini minat seseorang untuk menjadi seorang guru sangat rendah, walaupun dalam kenyataan masih banyak
mahasiswa yang mengambil jurusan FKIP Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan yang mengarahkan untuk menjadi seorang guru.
Faktor kedua adalah faktor ekonomis yang berkaitan dengan kesejahteraan guru. Menurut Surya 2003;58 faktor ekonomis
merupakan salah satu faktor yang diduga mempengaruhi seseorang memilih profesi sebagai guru yaitu gaji. Seberapa gaji yang didapat
oleh seorang guru akan sangat berpengaruh kepada dinamika dan kehidupan guru dalam menjalankan tugas-tuganya walaupun tidak
dipungkiri bahwa setiap orang dalam bekerja menjalankan suatu profesinya selalu terdorong untuk memperoleh penghasilan yang
setinggi-tinginya. Profesi gurupun juga demikian, selain mengabdikan diri pada profesinya, ia juga membutuhkan kesejahteraan yang ia
peroleh dari usaha menjalankan profesinya sebagai pengajar. Akan tetapi jika dilihat dalam kenyataanya, Kesejahteraan guru sangat
minim, dilihat dari banyaknya guru yang masih ngobyek untuk menambah penghasialan guru yang dirasa sangat kurang mencukupi
32
kebutuhan hidupnya. Walaupun dalam kenyataan demikian, guru tetap menjalankan profesinya sebagai seorang pengajar. Sehingga dengan
gaji dan kesejahteraan yang minim ini, faktor ekonomis menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi pilihan profesi guru.
Faktor ketiga adalah faktor sosial. Faktor ini juga menjadi bahan pertimbangan seseorang dalam memilih suatu profesi yang akan
dijalaninya, dalam hal ini adalah profesi guru. Menjadi seorang guru tentu didasari dengan beberapa pertimbangan di antaranya adalah
apakah kedua orang tua atau salah satunya tersebut lebih dulu menjadi seorang guru serta bagaimana seseorang menyikapi persepsi
masyarakat terhadap profesi guru. Hal ini juga mempengaruhi mengapa seseorang mau menjalani profesi sebagai guru. Karena ada
juga seseorang memilih mejadi guru atas dasar kemauan dari orang tuanya yang menginginkan anaknya menjadi guru seperti yang telah
dijalani orang tua tersebut. Atu dapat pula seseorang terpengaruh dari persepsi-persepsi tentang guru yang ia dengar dari lingkungan sekitar
ia tinggal. Oleh karena itu faktor sosial ini juga berpengaruh terhadap pilihan profesi guru, sebab guru akan merasa senang dan nyaman
dalam menjalankan profesinya jika mereka tidak terkekang oleh perasaan yang memaksa ia untuk menjadi guru.
33
F. Hipotesis Penelitian