83
profesi tersebut harus menempuh dulu uji kompetensi. Guru yang berprestasi layak untuk menerima tunjangan tersebut. Tentunya hal ini
dapat digunakan sebagai pertimbangan untuk kedepannya sebelum masuk ke FKIP.
3. Pengaruh faktor sosial terhadap pilihan profesi guru
Hasil pengujian hipotesis ketiga yang menyatakan faktor sosial berpengaruh secara signifikan terhadap mahasiswa dalam memilih profesi
sebagai guru menunjukkan bahwa pada taraf signifikansi 0,05 dan dk=9- 1=8, nilai
χ
2 hitung
11,541 χ
2 tabel
15,5 berarti Ho diterima dan Ha ditolak. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa tidak ada pengaruh antara
faktor sosial terhadap mahasiswa dalam memilih profesi sebagai guru. Nilai koefisien kontigensi diketahui KKKK
maks
= 0,25 menunjukkan bahwa faktor individual mempengaruhi mahasiswa dalam memilih profesi sebagai guru
sebesar 25. Hal ini menunjukkan bahwa derajat hubungan antara faktor sosial terhadap pilihan profesi guru adalah rendah.
. Faktor sosial yang menjadi sorotan pada kehidupan sosial guru antara lain interaksi guru dengan masyarakat tempat tinggalnya dan tempat ia
mengajar, kegiatan sosial yang dijalankan oleh guru, status sosial guru, martabat guru, wibawa guru serta pekerjaan sampingan yang dijalani guru,
profesi orang tua, dan penghasilan yang diperoleh orang tua dalam menjalankan profesinya. Hal tersebut semua memiliki pengaruh pada
84
kehidupan sosial guru, sebab masyarakat memandang profesi guru dari kehidupan sosialnya.
Namun pada dasarnya hal tersebut tidak berpengaruh terhadap mahasiswa dalam memilih profesinya untuk menjadi seorang guru yang
diawali dengan memilih masuk ke fakultas FKIP. Hal ini dapat dilihat dari banyaknya mahasiswa yang memilih profesi guru tanpa melihat bagaimana
kehidupan sosial guru, dan bagaimana martabat seorang guru di dalam masyarakat. Walaupun tidak dipungkiri bahwa kehidupan guru selalu di
pandang luhur oleh masyarakat terbukti dengan banyaknya guru-guru yang memiliki peranan penting di dalam masyarakat.
Profesi orang tua dan penghasilan dari orang tua mahasiswa juga tidak mempengaruhi mahasiswa mengapa dia memilih masuk ke FKIP untuk
menjadi seorang guru. Baik profesi orang tua mahasiswa guru ataupun non guru, mahasiswa tetap yakin bahwa pilihan profesi yang dia pilih adalah
sesuai dengan apa yang dicita-citakan. Sehingga pada dasarnya martabat guru, pandangan masyarakat terhadap profesi guru, profesi orang tua, dan
penghasilan orang tua tidak menjadi alasan mengapa mahasiswa memilih profesi sebagai guru yang di awali dengan memilih fakultas FKIP Yang
pada nantinya mengarahkannya untuk menjadi seorang guru. Hal ini diperkuat oleh Sutoyo Imam Utoyo dalam Jurnal Ilmu
Pendidikan, Februari 1997 jilid 4, nomor 1 yang mengatakan bahwa manusia dalam mengambil keputusan memilih karir menggunakan berbagai
85
pertimbangan sebagai berikut: 1. Pertimbangan pribadi, yaitu pertimbangan yang berorientasi pada realitas nilai-nilai dan potensi yang ada pada diri
sendiri dan kebutuhannya. 2. Pertimbangan sosial, yaitu suatu pertimbangan dalam tindakan tindakan seseorang yang pasitif, selain
dimaksudkan untuk kebutuhan pribadi juga dimaksudkan agar bermanfaat bagi kepentingan orang lain, masyarakat, khususnya lingkungan sekolah dan
keluarga. 3. Pertimbangan moral, yaitu suatu kepekaan berfikir dan merasakan untuk berbuat sesuatu, baik untuk dirinya sendiri maupun untuk
orang lain berdasar prinsip-prinsip yang berlaku di keluarga, sekolah, dan masyarakat.
86
BAB VI KESIMPULAN, KETERBATASAN PENELITIAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Dari hasil penelitian dan analisis data yang telah dilaksanakan, penulis dapat menarik kesimpulan sebagai berikut:
1. Faktor individual mempengaruhi mahasiswa dalam memilih profesi
sebagai guru. Hal ini dapat dibuktikan dari analisis χ
2 hitung
15,545 χ
2 tabel
15,5 taraf signifikansi 5, sehingga Ho ditolak dan Ha diterima atau ada pengaruh antara faktor individual dengan pilihan profesi guru. Dari hasil
perhitungan koefisien kontigensi diketahui K = 0,1994 oleh karena rasio KKKK
maks
= 0,206 maka pengaruhnya rendah. 2.
Faktor ekonomis tidak mempengaruhi mahasiswa dalam memilih profesi sebagai guru. Hal ini dapat dibuktikan dari analisis
χ
2 hitung
7,617 χ
2 tabel
15,5 dengan taraf signifikansi 5 sehingga Ho diterima dan Ha ditolak atau tidak ada pengaruh antara faktor ekonomis dengan pilihan profesi
guru. Dari hasil perhitungan koefisien kontigensi K = 0,145 oleh karena KKKK
maks
= 0,20 maka pengaruhnya rendah. 3.
Faktor sosial tidak mempengaruhi mahasiswa dalam memilih profesi sebagai guru. Hal ini dapat dibuktikan dari analisis
χ
2 hitung 11,541
χ
2 tabel
15,5 dengan taraf signifikansi 5 shingga Ho ditirima dan Ha ditolak atau