81
dapat kuliah tanpa ada rasa penyesalan dandapat menyelesaikan studi tepat waktu dan memperoleh hasil yang sesuai dengan harapan.
2. Pengaruh faktor ekonomis terhadap pilihan profesi guru
Hasil pengujian hipotesis kedua yang menyatakan faktor ekonomis berpengaruh secara signifikan terhadap mahasiswa dalam memilih profesi
sebagai guru menunjukkan bahwa pada taraf signifikansi 0,05 dan dk=9- 1=8, nilai
χ
2 hitung
7,617 χ
2 tabel
15,5 berarti Ho diterima dan Ha diolak. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa tidak ada pengaruh antara
faktor ekonomis terhadap mahasiswa dalam memilih profesi sebagai guru. Nilai koefisien kontigensi diketahui KKKK
maks
= 0,20 menunjukkan bahwa faktor individual mempengaruhi mahasiswa dalam memilih profesi sebagai
guru sebesar 20. Hal ini menunjukkan bahwa derajat hubungan antara faktor ekonomis terhadap pilihan profesi guru adalah rendah.
Dari hasil penelitian ini menunjukkan bahwa faktor ekonomis tidak berpengaruh pada mahasiswa dalam memilih profesi sebagai guru dengan
masuk ke fakultas FKIP. Gaji guru dan kehidupan seorang guru yang selama ini dipandang kurang dalam masyarakat ternyata tidak menjadi
alasan mengapa mahasiswa memilih fakultas FKIP yang mengarahkan menjadi seorang guru. Dapat dikatakan bahwa mahasiswa memilih profesi
sebagai guru adalah benar-benar mahasiswa tersebut benar-benar ingin menjadi guru tanpa melihat bagaimana gaji seorang guru atau tingkat
kesejahteraan kehidupan dari seorang guru selama ini.
82
Hal ini ditegaskan pula oleh Yoeliana Rini Kusuma Indrawati dalam skripsinya bahwa status sosial ekonomi keluarganya tidak mempengaruhi
mereka dalam memandang profesi guru. Artinya mereka yang memiliki orang tua yang berstatus sosial tinggi, sedang, rendah, sama-sama memiliki
sikap yang positif terhadap profesi guru. Hal ini paling tidak dapat digunakan sebagai acuan untuk melihat bahwa mahasiswa memilih profesi
guru tidak dipengaruhi oleh keadaan ekonomi walaupun tidak ada salahnya hal-hal tersebut dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan untuk
menentukan karir. Karena saat ini pemerintah telah membelakukan sertifikasi bagi guru, artinya kehidupan guru akan lebih dijamin
kesejahteraannya. Dapat dilihat walaupun pada kenyataannya gaji guru masih jauh dari
harapan, namun animo mahasiswa untuk menjadi guru sangat besar. Hal ini terlihat dari masih banyaknya mahasiswa yang masuk ke FKIP. Namun
mahasiswa kurang mengetahui atau tidak peduli dengan kehidupan nantinya jika menjadi seorang guru. Seharusnya mahasiswa melihat berbagai
tunjangan yang akan diterima jika menjadi guru. Sehingga paling tidak nantinya pada waktu kuliah mahasiswa tersebut bisa semangat dalam
perkuliahannya dan selesai tepat pada waktunya. Faktor ekonomis menjadi penentu seseorang terhadap pilihan profesi
guru sebab saat ini pemerintah telah menetapkan tunjangan profesi bagi guru yang jumlahnya relatif besar, walaupun untuk menerima tunjangan
83
profesi tersebut harus menempuh dulu uji kompetensi. Guru yang berprestasi layak untuk menerima tunjangan tersebut. Tentunya hal ini
dapat digunakan sebagai pertimbangan untuk kedepannya sebelum masuk ke FKIP.
3. Pengaruh faktor sosial terhadap pilihan profesi guru