F. Validitas, Reliabilitas, dan Seleksi Item
1. Validitas
Validitas adalah ketepatan dan kecermatan skala dalam menjalankan fungsi ukur. Suatu alat ukur dapat dikatakan mempunyai
validitas tinggi apabila alat tersebut mampu menberikan hasil ukur yang sesuai dengan maksud dilakukannya pengukuran tersebut
Azwar, 1999. Pada penelitian ini menggunakan validitas isi. Validitas isi merupakan validitas yang diestimasi lewat pengujian tes
dengan analisis rasional atau profesional judgement. Pengujian tersebut diperlukan untuk melihat sejauh mana isi tes mencerminkan
atribut yang hendak diukur sehingga alat tes tersebut relevan dan tidak keluar batasan tujuan ukur Azwar, 1999.
Pada penelitian ini item-item yang akan dipergunakan untuk pengukuran telah diuji validitasnya oleh profesional judgement dari
ahli yang dianggap berkompeten, yaitu dosen pembimbing.
2. Reliabilitas
Reliabilitas adalah kepercayaan, keajegan, kestabilan dan konsistensi Azwar,1999. Tes dikatakan reliabel atau stabil jika tes
tersebut memiliki ketetapan atau tingkat keajegan yang tinggi dalam mengungkap aspek-aspek yang hendak diukur. Formula estimasai
reliabilitas alat tes dalam penelitian ini menggunakan koefisien alpha α Cronbach. Dalam aplikasinya reliabilitas dinyatakan oleh koefisien
reliabilitas r
xx’
yang angkanya berada dalam rentang 0 sampai dengan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1,00. Semakin mendekati angka 1,00 koefisien reliabilitasnya semakin tinggi, sebaliknya semakin mendekati angka 0 berarti koefisien
reliabilitasnya semakin rendah Azwar,1999. Berdasarkan hasil uji coba skala dan setelah item-item yang
tidak sah digugurkan, diperoleh reliabilitas 0,974, yang menunjukan skala ini tergolong baik sehingga dipercaya untuk mengukur perbedaan
kecenderungan perselingkuhan pada wanita bekerja dan yang tidak bekerja.
3. Seleksi Item
Agar terwujud suatu alat ukur yang baik maka diperlukan juga seleksi item. Seleksi item ini dilakukan untuk mengoreksi apakah item-
item yang telah ditulis dengan cara yang benar tersebut pada kenyataannnya memang sudah berfungsi dengan baik untuk mengukur
suatu atribut tertentu Azwar,1999. Cara yang dilakukan adalah dengan mengukur daya diskriminasi atau daya beda dari tiap itemnya,
yang dinyatakan dengan koefisien korelasi item total r
ix
. r
ix
memperlihatkan adanya kesesuaian fungsi item dengan fungsi skala dalam mengungkap perbedaan individu. Dengan demikian maka
koefisien korelasi item total dapat mendasari seleksi item. Kriteria seleksi item berdasarkan korelasi aitem total digunakan dengan batasan
r
ix
≥ 0,30. jadi aitem yang memiliki koefisien korelasi minimal 0,30 daya bedanya dianggap memuaskan.
Berdasarkan dari hasil seleksi item, dari 68 item skala kecenderungan perselingkuhan menghasilkan 4 item yang gugur dan
64 item yang sahih. 4 item yang gugur ini terdiri dari 2 item dari indikator perselingkuhan yang berupa keinginan untuk memberi
perhatian, dan 2 item adalah dari indikator perselingkuhan berupa keinginan untuk berbagi rasa. Jumlah Item setelah uji coba dapat
dilihat pada tabel III. 2.
Tabel III. 2 Tabel Jumlah Item Skala Sebelum dan Setelah Uji coba
No Indikator Jumlah Item
Sebelum Uji coba
Jumlah item Setelah
Uji coba Perilaku non seksual
1 Keinginan untuk
memberi perhatian
10 8
2 Keinginan untuk diberi
Perhatian 10 10
3 Keinginan untuk
menjalin hubungan interpersonal
10 8
4 Keinginan untuk
berbagi rasa
10 10 Perilaku Seksual
1 Sentuhan
7 10
2 Ciuman 7 10
3 Percumbuan 7 10
4 Bersetubuh 7 10
Jumlah 68 64
G. Prosedur Penelitian
Langkah-langkah yang dilakukan dalam penelitian ini adalah 1.
Menyusun alat ukur kecenderungan perselingkuhan, yaitu skala kecenderungan perselingkuhan.
2. Menentukan subyek penelitian yang sesuai dengan kriteria.
3. Melakukan pengambilan data 10 Januari-8 Maret 2007.
4. Melakukan analisis statistik terhadap hasil pengambilan data, untuk
mengetahui reliabilitas, validitas, dan sekaligus melakukan seleksi item. 5.
Melakukan analisis statistik terhadap data yang tidak gugur, untuk melihat asumsi penelitian dan kebenaran hipotesis.
6. menarik kesimpulan berdasarkan analisis data.
H. Teknik Analisis Data
Metode analisis data yang digunakan untuk menguji hipotesis dalam penelitian ini adalah uji T Independent sample T-Test. Uji T adalah suatu
cara untuk membandingkan dua kelompok subyek dengan mencari perbedaan mean Winarsunu, 2004. Pengujian ini dilakukan dengan
program komputer SPSS versi 12.0 for windows.
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Pelaksanaan Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di Yogyakarta pada tanggal 10 Januari- 8 Maret 2007. Data diperoleh di tempat-tempat umum seperti di Fitness
Center Universitas Negeri Yogyakarta, terminal bus Giwangan, halte bus
jalan Magelang dan Jalan Jendral Sudirman, Galeria mall, di sekolah- sekolah seperti TK SD Kanisius, TK Pusara Rini, TK SD Tarakanita Bumijo
ketika ibu-ibu sedang menunggui anaknya, dan beberapa adalah mahasiswa S2 yang juga bekerja di suatu instansi.
Alasan penelitian ini dilakukan di tempat umum adalah untuk menghindari pengelabuan jawaban oleh subyek penelitian. Pada penelitian
ini, subyek penelitian juga tidak mengenal peneliti sehingga tempat tinggal maupun instansi pekerjaan mereka tidak diketahui oleh peneleliti. Sebelum
skala dibagikan, peneliti terlebih dahulu melakukan pendekatan dan meyakinkan subyek bahwa identitas mereka dapat disamarkan sehingga
subyek penelitian merasa aman untuk menjawab. Sebelum
melakukan penelitian,
peneliti mengadakan wawancara singkat dengan subyek untuk memastikan bahwa subyek yang diberikan
skala masuk dalam kriteria penelitian yang sudah ditentukan sebelumnya. Meskipun demikian, dari 70 skala yang dibagikan kepada wanita menikah
yang bekerja terdapat 14 skala yang gugur, dan dari 60 skala yang dibagikan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
kepada wanita menikah yang tidak bekerja terdapat 7 skala yang gugur. Skala yang gugur tersebut terjadi karena terdapat beberapa subyek yang
tidak masuk dalam kriteria penelitian, yaitu tidak memenuhi kriteria batasan umur yang ditentukan. Disamping itu terdapat beberapa subyek yang tidak
memberi jawaban secara lengkap.
B. Deskripsi Subyek Penelitian
Subyek penelitian ini terbagi atas 2 kelompok subyek yaitu wanita menikah bekerja dan yang tidak bekerja dengan jumlah 109 orang dengan
memiliki rentang usia 31-45. Subyek wanita menikah yang bekerja berjumlah 56 orang dan subyek wanita menikah tidak bekerja berjumlah 53
orang.
C. Analisis Data Penelitian
Setelah didapatkan hasil perhitungan validitas, reliabilitas, dan seleksi item, maka selanjutnya dilakukan uji asumsi dan uji hipotesis.
1. Uji Asumsi
a. Uji Normalitas
Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah sebaran atau distribusi skor mengikuti distribusi normal atau tidak. Apabila
probabilitas skor lebih besar dari 0,05, maka dinyatakan distribusi skor kecenderungan perselingkuhan adalah normal. Sebaliknya bila
probabilitas lebih kecil dari 0,05, maka dinyatakan tidak normal. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Hasil uji normalitas menunjukkan bahwa probabilitas data sebesar 0,946. Hal ini menunjukkan bahwa distribusi skor data
penelitian ini normal. b.
Uji Homogenitas Uji Homogenitas ini dilakukan untuk melihat apakah sampel-
sampel dalam penelitian ini berasal dari populasi yang memiliki varian
yang sama Azwar, 1999. Data dinyatakan homogen apabila p 0,05, sebaliknya apabila p 0,05 maka data dinyatakan tidak
homogen. Hasil
uji homogenitas
menunjukkan p = 0,400 sehingga dapat dikatakan bahwa data yang diperoleh homogen.
2. Deskripsi Statistik hasil Penelitian
Untuk mengetahui tingkat kecenderungan perselingkuhan dari kelompok subyek penelitian dilakukan dengan cara melihat perbedaan
antara mean teoritis dan mean empiris. Dari hasil data penelitian diperoleh data sebagai berikut:
Tabel IV. 1 Ringkasan Mean Empiris dan Teoritis Subyek Wanita Menikah
yang Bekerja dan yang Tidak Bekerja
Status Mean Teoritis
Mean Empiris Wanita bekerja
160 145,80
Wanita tidak bekerja 160
124, 26
Berdasarkan hasil dari mean empiris dan mean teoritis diperoleh hasil bahwa mean teoritis lebih besar daripada mean Empiris.