pasangannya telah berkhianat dan juga rasa benci pasangan karena tidak bahagia dalam kehidupan pernikahannya.
f. Pengakuan diri
Seorang wanita bangga jika ada seorang yang mengatakan dirinya cantik dan menarik sehingga seringkali perselingkuhan terjadi karena
faktor kebanggaan atau pengakuan terhadap dirinya bahwa dengan ia berselingkuh menunjukkan bahwa dirinya masih menarik dan
diingini oleh pria lain. Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa faktor-faktor yang
mempengaruhi suatu perselingkuhan adalah peluang atau kesempatan, kebutuhan kasih sayang, kepuasan seksual, kepuasan pemenuhan
kebutuhan materi, relasi suami istri dan pengakuan diri.
B. Status Pekerjaan
Didalam masyarakat modern, tuntutan kehidupan semakin bertambah terutama di bidang materi sosial ekonomi. Di pihak lain modernisasi
menuntut perubahan sosial kehidupan keluarga. Pada masa kini, peran wanita tidak lagi hanya sebagai ibu rumah tangga saja, melainkan dituntut peranannya
dalam berbagai kehidupan sosial kemasyarakatan, antara lain turut bekerja disamping suami dan tidak jarang kemudian menjadi wanita karir Hawari,
2004.
1. Wanita Menikah yang Bekerja
a. Pengertian Wanita Menikah yang Bekerja
Van Vuuren dalam Dwijanti, 1999 mengatakan seorang wanita disebut bekerja bila ia mendapat gaji dari seseorang untuk
melaksanakan tugas tertentu yaitu menjadi pekerja atau karyawati dalam suatu instansi tertentu, mempunyai jadwal tertentu, jarang di
rumah sehingga waktunya terbatas untuk bertemu anak-anaknya. Dewayani 2000 mengungkapkan wanita yang bekerja
adalah wanita yang memiliki pekerjaan di luar rumah tangganya, yang mana dengan bekerja di luar rumah, seorang wanita istri
akan mendapatkan uang sebagai penghasilan tetap yang bisa menumbuhkan perasaan mandiri baginya tanpa harus bergantung
kepada suami. Gunarsa 2004 menambahkan bahwa dengan bekerja membuat wanita memiliki suatu kepuasan diri karena dapat
mengamalkan kemampuan atau ketrampilan yang dimilikinya dalam masyarakat.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa seorang wanita menikah yang bekerja adalah wanita yang melakukan pekerjaan secara
formal, dalam suatu instansi tertentu dan teratur serta mempunyai jangka waktu tertentu dan mendapatkan penghasilan.
b. Kondisi Wanita Menikah yang Bekerja
Santrock 2002 mengungkapkan bahwa seorang wanita menikah yang bekerja memiliki peran ganda, yaitu dalam
lingkungan pekerjaan dan dalam kehidupan rumah tangga. Oleh karena itu dibutuhkan suatu keseimbangan dalam menjaga kondisi
yang baik dalam lingkungan pekerjaan dan keluarga. Santrock 2002 menambahkan bahwa wanita yang berfokus pada
pekerjaannya biasanya memiliki resiko ketidakharmonisan dalam kehidupan rumah tangganya. Ketidakharmonisan tersebut tampak
dalam perkembangan anak yang kurang diperhatikan, kurangnya komunikasi dan keterbukaan dalam keluarga, dan kemungkinan
timbulnya persaingan karir antara suami dan istri yang akan menyebabkan kesulitan terciptanya suasana hangat dalam keluarga.
Seorang wanita menikah yang bekerja memiliki kepuasan baik secara fisik maupun psikis. Secara psikis dia mampu untuk
mengaktualisasi diri dalam pekerjaan, sedangkan secara fisik ia memiliki penghasilan sendiri Rinto, 2004. Bagi seorang wanita
yang bekerja, penghasilan dapat menumbuhkan perasaan mandiri Dewayani, 2000. Dengan demikian seorang wanita yang bekerja
tidak terlalu bergantung dalam hal finansial ataupun emosional Dari penjelasan tersebut diatas dapat disimpulkan bahwa
kondisi seorang wanita menikah yang bekerja adalah seorang yang memiliki peran ganda, yang dituntut untuk memiliki keseimbangan
antara keluarga dan pekerjaan. Disamping itu seorang wanita yang bekerja adalah seorang yang tidak terlalu bergantung dalam hal
emosional, maupun finansial. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI