rating yang dijumlahkan summated rating, yaitu metode skala yang
menggunakan distribusi respon subyek sebagai dasar penentuan nilai skala Azwar, 1999.
Untuk skala kecenderungan perselingkuhan ini, peneliti menggunakan 4 kategori respon sebagai jawaban subyek yaitu: SS Sangat Sesuai, S
Sesuai, TS Tidak Sesuai, dan STS Sangat Tidak Sesuai. Skala kecenderungan perselingkuhan ini terdiri dari dua pernyataan
yaitu pernyataan favorabel dan pernyataan unfavorabel. Pernyataan favorabel
berisi pernyataan yang mendukung atau menunjukkan ciri atribut yang akan diukur. Pernyataan unfavorabel adalah pernyataan yang isinya
tidak mendukung atau tidak menunjukkan ciri atribut yang akan diukur. Pernyataan favorabel memiliki skor mulai dari 4 sampai 1. Jawaban SS
bernilai 4, S bernilai 3, TS bernilai, STS bernilai 1. Untuk pernyataan unfavorabel
memiliki skor mulai dari 1 hingga 4. Jawaban SS bernilai 1, S bernilai 2, TS bernilai 3, STS bernilai 4.
Jenis skala yang digunakan adalah skala model Likert, yang didasarkan pada indikator bentuk kecenderungan perselingkuhan menurut
teori Hastuti 2001. Berikut ini disajikan Blue print dan distribusi item skala kecenderungan perselingkuhan.
Tabel III. 1 Blue Print Skala Kecenderungan Berselingkuh
Nomor Aitem Jumlah persen
No Komponen Favorable Unfavorable
Perilaku non seksual
1. Keinginan untuk
memberi perhatian
2, 13, 22, 42, 53, 66
5, 11, 35, 58 10
15
2. Keinginan
untuk diberi perhatian
1, 9, 17, 29, 46, 56
6, 21, 38, 64 10
15
3. Keinginan untuk
menjalin hubungan
interpersona l
4, 7, 26, 33, 48, 68
62, 15, 20, 50 10
15
4. Keinginan untuk
berbagi rasa
3, 18, 25, 31, 40, 59
27, 36, 44, 51 10
15
Perilaku seksual
1. Sentuhan 12, 23, 30, 67 34, 45, 47 7
10
2. Ciuman
8, 16, 39, 49 28, 52, 63
7 10
3. Percumbuan 14, 19, 43, 60 10, 37, 55
7 10
4. Bersetubuh 24, 41, 57, 61 32, 54, 65 7
10 Jumlah
68 100
Persentase jumlah item pada perilaku non seksual lebih banyak dibandingkan jumlah item pada perilaku seksual karena alasan seorang wanita
yang berselingkuh adalah lebih untuk mencari dukungan serta kasih sayang dari orang lain Chapman, dalam Normant 1998.
F. Validitas, Reliabilitas, dan Seleksi Item
1. Validitas
Validitas adalah ketepatan dan kecermatan skala dalam menjalankan fungsi ukur. Suatu alat ukur dapat dikatakan mempunyai
validitas tinggi apabila alat tersebut mampu menberikan hasil ukur yang sesuai dengan maksud dilakukannya pengukuran tersebut
Azwar, 1999. Pada penelitian ini menggunakan validitas isi. Validitas isi merupakan validitas yang diestimasi lewat pengujian tes
dengan analisis rasional atau profesional judgement. Pengujian tersebut diperlukan untuk melihat sejauh mana isi tes mencerminkan
atribut yang hendak diukur sehingga alat tes tersebut relevan dan tidak keluar batasan tujuan ukur Azwar, 1999.
Pada penelitian ini item-item yang akan dipergunakan untuk pengukuran telah diuji validitasnya oleh profesional judgement dari
ahli yang dianggap berkompeten, yaitu dosen pembimbing.
2. Reliabilitas
Reliabilitas adalah kepercayaan, keajegan, kestabilan dan konsistensi Azwar,1999. Tes dikatakan reliabel atau stabil jika tes
tersebut memiliki ketetapan atau tingkat keajegan yang tinggi dalam mengungkap aspek-aspek yang hendak diukur. Formula estimasai
reliabilitas alat tes dalam penelitian ini menggunakan koefisien alpha α Cronbach. Dalam aplikasinya reliabilitas dinyatakan oleh koefisien
reliabilitas r
xx’
yang angkanya berada dalam rentang 0 sampai dengan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI