BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Karakteristik Pasien Stroke
Karakteristik pasien stroke di instalasi rawat inap Rumah Sakit Panti Rapih RSPR Yogyakarta pada tahun 2005 dapat dilihat berdasarkan kelompok
umur, jenis kelamin dan jenis stroke yang disajikan pada gambar 1, gambar 2 dan gambar 3. Berdasarkan data yang diperoleh pada tempat penelitian, pasien stroke
berusia antara 35 hingga 90 tahun dan mulai meningkat pada kelompok usia 55 tahun. Hal ini tidak jauh berbeda dengan teori yang dikemukakan oleh Fagan dan
Hess dalam Dipiro, et al 2005 bahwa prevalensi stroke akan meningkat setelah umur 55 tahun.
Persentase pasien stroke berdasarkan kelompok umur
6 16
31 31
10 7
5 10
15 20
25 30
35
Kelompok umur
P er
s en
tase
k e
lom pok
um ur
35-44 tahun 45-54 tahun
55-64 tahun 65-74 tahun
75-84 tahun 85-94 tahun
Gambar 1. Persentase pasien stroke di instalasi rawat inap Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta tahun 2005 berdasarkan kelompok umur
Berdasarkan jenis kelamin, prevalensi stroke pada pria sebesar 63 dan wanita sebesar 37 yang disajikan pada gambar 2. Hal ini sesuai dengan
32 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
American Heart Association pada tahun 2006 yang menyebutkan prevalensi
stroke pada pria 1,25 kali lebih besar dibandingkan wanita.
Persentase pasien stroke berdasarkan jenis kelamin
63 37
Laki-laki Perempuan
Gambar 2. Persentase pasien stroke di instalasi rawat inap RSPR Yogyakarta tahun 2005 berdasarkan jenis kelamin
Jenis stroke yang dialami oleh pasien stroke adalah hemoragi sebesar 9 dan iskemik sebesar 91 seperti tersaji pada gambar 3. Hasil penelitian ini
mendekati pernyataan Junaidi 2004 yang menyebutkan bahwa di negara-negara berkembang atau Asia prevalensi stroke hemoragi sekitar 30 dan iskemik 70 .
Dengan kata lain prevalensi stroke hemoragi lebih kecil daripada stroke iskemik.
Persentase pasien stroke berdasarkan jenis stroke
92 8
Stroke hemoragi Stroke iskemik
Gambar 3. Persentase pasien stroke di instalasi rawat inap RSPR tahun 2005 berdasarkan jenis stroke
34
B. Pemeriksaan Fisik CT Scan Kepala
CT scan kepala merupakan merupakan tehnik pemeriksaan fisik yang
utama untuk deteksi proses patologis di otak secara langsung sehingga dapat membedakan stroke hemoragi dan stroke iskemik. Sebesar 89 pasien melakukan
CT scan kepala. Akan tetapi, karena alasan ekonomis sebanyak 11 tidak
melakukan CT scan kepala. Apabila tidak dilakukan CT scan kepala, penentuan jenis stroke dengan melihat gambaran klinis stroke seperti pada tabel I.
Pemeriksaan fisik CT scan kepala pada pasien stroke tersaji pada gambar 4.
Pemeriksaan CT scan kepala pada pasien stroke
89 11
Melakukan CT scan kepala tidak melakukan CT scan kepala
G
ambar 4. Pemeriksaan fisik CT scan kepala pada pasien stroke di instalasi rawat inap RSPR
Yogyakarta tahun 2005.
C. Pola Pengobatan Stroke