20,2 MeqL L HCO HASIL DAN PEMBAHASAN

56 Tabel XXVI. Evaluasi DRPs kasus 5 obat salah, tidak butuh obat, interaksi obat pada pasien stroke di instalasi rawat inap RSPR Yogyakarta tahun 2005 SUBJECTIVE No. RM: 49.23.55 Usia Jenis kelamin : 49 tahun Laki-laki Tanggal masuk : 20 September 2005 Tanggal keluar : 22 September 2005 Keadaan pulang : Meninggal Riwayat penyakit : Diabetes Melitus, Hipertensi Riwayat obat : Tidak diketahui Riwayat alergi : Tidak diketahui Riwayat penyakit keluarga : Tidak diketahui Diagnosa Masuk : Stroke iskemik Diagnosa Keluar : Stroke hemiplegi kanan Keluhan masuk Selama 3 hari pasien buang air kecil tidak lancar dan sesak napas. Pasien juga mengeluh kaki dan tangan sebelah kanan terasa lemas sudah 15 hari. Pasien tidak mengkonsumsi obat-obatan selama rentang waktu tersebut. Terapi stroke : pirasetam 12 g 2009, pirasetam 4 x 3 g 2009-2109, sitikolin 2 x 250 mg 2109 furosemid 2 x 2 ampul 2009-2109. Pasien juga diberikan regular insulin 3 x 4 Ukarena pasien juga pasien rawat jalan penyakit DM dan menggunakan insulin secara rutin. OBJECTIVE Hasil laboratorium pada pasien Nilai normal hasil laboratorium 2009 SGPT: 82,1 UL H SGOT: 91,2 UL H Ureum: 111 mgdl H Kreatinin: 2,1 mgdl H Asam urat: 12,3 mgdl H Kolesterol total:145 mgdl HDL: 38 mgdl L LDL: 90 mgdl Trigliserida :86 mgdl Hemoglobin:12,3 G H Leukosit:13,3 x 10 3 UL H Eritrosit: 4,36 x 10 3 UL L Trombosit: 253 x 10 3 UL Gas darah 2109 Suhu: 39,09 FIO 2 : 0,36 mmHg pH: 7,32 mmHg L PCO 2 : 41,0 mmHg L PO 2 : 76,0 mmHg L HCO 3

A: 20,2 MeqL L HCO

3 S:20,6 MeqL L O 2 saturasi: 88,0 L BE: -4,6 MeqL L TCO 2 21,3 mmolL L Indeks eritrosit 2009 MCV:85,3 fL MCH: 38,2 pg MCHC:33,1 gdl RDW – CV: 16,0 SGOT: 0,0-38,0 UL SGPT: 0,0-41,0 UL Ureum: 10-50mgdl Kreatinin: 0,7-1,2 mgdl Asam urat:3,4-7,0 mgdl Kolesterol total : 200 mgdl HDL: 40mgdl LDL: 150mgdl Trigliserida : 150mgdl Hemoglobin:12,0-16,5 G Leukosit:4,0-11,0 x 10 3 UL Eritrosit:4,5-6,5 x10 3 UL Trombosit:: 150-540 x10 3 UL Gas darah pH : 7,350-7,450 mmHg PCO 2 : 35,0-45,0 mmHg PO 2 : 80-95 mmHg HCO 3 A: 22-26 MeqL HCO 3 S: 22-26 MeqL O 2 saturasi: 96-97 BE: -2,5-2,5 mEqL TCO 2 : 23,0-27,0 mmolL Indeks eritrosit MCV:80,0-96,0 fL MCH: 27,0-31,0 pg MCHC: 32,0-36,0 gdl RDW – CV: 11,6-14,8 CT-Scan kepala 2009 Kesan: Stroke iskemik dengan infarct multiple pada corona radiata kiri Foto Thorax 2009 Kesan: Cor; cardiomegali, Pulmo; suspek bronkhitis Tekanan darah: 10261 – 150100 mmHg 2009, 12070-14080 mmHg 2109 ASSESSMENT 1. Pasien mengalami gangguan ginjal berat diberikan pirasetam. DRP yang terjadi :obat salah 2. Pasien dengan riwayat stroke tekanan darah 150100 mmHg diberikan furosemid. DRP yang terjadi: tidak butuh obat 3. Pasien menggunakan furosemid bersamaan dengan insulin secara bersamaan pada tanggal 2009; insulin diberikan pada pukul 8,14,20 dan furosemid diberikan pada pukul 8,18. DRP yang terjadi: interaksi obat PLAN 1. Pada pasien dengan gangguan ginjal perlu diperhatikan pemilihan obat. Pada kasus ini dianjurkan untuk mengganti pirasetam dengan nisergolin karena pasien mengalami gangguan ginjal berat. Dosis yang digunakan adalah 2 x sehari 2-4 mg secara im atau infus 4-8 mg tiap dosis dalam larutan garam fisiologis dilanjutkan dengan tablet 30-60 mghari dibagi dalam 2-3 dosis dengan interval teratur Junaidi, 2004 2. Sebaiknya tidak perlu diberikan furosemid karena pasien punya riwayat penyakit stroke. Target tekanan darah pada pasien yang punya riwayat hipertensi dan stroke adalah 180100-105 mmHg EUSI, 2003. Tekanan darah pasien ini pada pengamatan selama 2 hari paling tinggi adalah 150100 mmHg. Penggunaan furosemid justru akan menyebabkan pasien mengalami hipokalemia. 3. Jika pasien tetap diberikan furosemid maka perlu pengaturan waktu pemberian. Penggunaan kedua jenis obat ini secara bersamaan kemungkinan akan menyebabkan pasien mengalami hiperglikemi. Keadaan hiperglikemi akan memperluas area infark EUSI, 2003. Tetapi meluasnya infark pada kasus ini tidak dapat dideteksi karena tidak dilakukan CT scan lebih lanjut. Keterangan : H high; tinggi, L Low; rendah 57 Tabel XXVII. Evaluasi DRPs kasus 19 Dosis berlebih,butuh obat pada pasien stroke di instalasi rawat inap RSPR Yogyakarta tahun 2005 SUBJECTIVE Keluhan masuk Pasien tiba-tiba jatuh dan tidak sadarkan diri. Sebelumnya, pasien mengeluh lemas pada badan sebelah kiri. Hasil pemeriksaan fisik saat masuk rumah sakit, pasien merasa sesak nafas saat inspirasi, palpitasi, pusing, kulit pucat, lecet pada siku kanan, kaku pada leher dan penglihatan kabur. Pasien dalam keadaan Compos mentis sadar. Pada tanggal 2407 pasien didiagnosa menderita tetanus yan ditandai dengan kejang. Terapi stroke dan komplikasi DM, hipertensi, tetanus No. RM: 48.44.97 UsiaJenis Kelamin : 63 tahunlaki-laki Tanggal masuk: 23 Juli 2005 Tanggal keluar: 01 Agustus 2005 Keadaan pulang : Atas permintaan sendiri APS Riwayat penyakit: Penyakit jantung 4 bulan yang lalu, Penyakit paru 6 bulan yang lalu Riwayat obat: Injeksi cholinar sebanyak 1 ampul iv Riwayat alergi: Alergi daging kambing dan ikan air tawar Riwayat penyakit keluarga: Tidak diketahui Diagnosa masuk: Obs.Hipertensi, Diabetes Melitus, Hemiparese sinistra Diagnosa keluar: Stroke pirasetam 4 x 3 g vaksin tetanus 20 U6 jam amlodipin 1 x 5 mg Regular Insulin 3 x 6 U Regular Insulin 3 x 8 U diazepam 10 mg 1ampul fenitoin natrium 100 mg 1 x 1 kapsul Maltosa, NaCl 2309 2309-3009 2509-2609 2309-3109 2309-2609 2509,2909 2509-2809 2409-3109 OBJECTIVE Hasil laboratorium pada pasien Nilai normal hasil laboratorium 2307 SGPT: 17,5 UL SGOT: 12,9 UL Ureum: 27,0 mgdl Kreatinin: 0,9 mgdl Kolesterol total: 208 mgdlH Trigliserida : 172 mgdl H Hemoglobin: 14 G Leukosit: 9,42 x 10 3 UL Eritrosit: 4,68 x 10 3 UL Trombosit: 345 x 10 3 UL 2907 Hemoglobin: 11,9 G L Eritrosit: 3,97 x 10 3 UL L Kadar glukosa darah Puasa: 191 mgdl H 2407, 267 mgdl H 2707 , pp: 220 mgdl H 2407, 207 mgdl H 2707 sewaktu: 76 mgdl2307 Indeks eritrosit 2307 MCV:82,7 fL MCH: 29,9 pg MCHC:36,2 gdl H 2907 MCV:84,60 fL MCH: 30,30 pg MCHC:35,40 gdl SGOT: 0,0-38,0 UL SGPT: 0,0-41,0 UL Ureum: 10-50mgdl Kreatinin: 0,7-1,2 mgdl Kolesterol total: 200 mgdl Trigliserida : 150mgdl Hemoglobin: 12,0-16,5 G Leukosit: 4,0-11,0 x 10 3 UL Eritrosit: 4,5-6,5 x10 3 UL Trombosit: 150-540 x10 3 UL Kadar glukosa darah Puasa: 70-110 mgdl Post prandial pp: 100-140 mgdl Sewaktu: 70-100 mgdl Indeks eritrosit MCV:80,0-96,0 fL MCH: 27,0-31,0 pg MCHC: 32,0-36,0 gdl CT-Scan kepala 2307 Kesan : secara CT-Scan masih dalam batas normal. Tak tampak SOPinfarkhematoma. Foto thorax 2307 Kesan: Cor; tak membesar, Pulmo; tak tampak infiltrat dalam batas normal ASSESSMENT 1. Dosis yang digunakan pada pasien kasus ini terlalu tinggi. Kadar glukosa darah KGD puasa pasien adalah 191mgdl pada tanggal 2407 diberikan insulin 3 x 6U dan dilanjutkan dengan 3 x 8U pada tanggal 2707 dengan KGD puasa 267 mgdl. Pasien diberikan insulin 3 x 6 U dan dilanjutkan dengan insulin 3 x 8 U. DRP yang terjadi: Dosis berlebih. 2. Peningkatan kolesterol total dan trigliserida tetapi pasien tidak diberikan terapi. DRP yang terjadi: butuh obat PLAN 1. Sebaiknya diberikan insulin dengan skala luncur menurut Kelompok Studi Serebrovaskuler dan Neurogeriatri Perdossi 2000.Insulin yang sebaiknya diberikan adalah 2U6 jam secara sub kutan atau sebelum makan dilanjutkan dengan insulin 6U6 jam secara subkutan atau sebelum makan. 2. Berikan terapi fenofibrat karena fenofibrat mempunyai potensi yang kuat menurunkan trigliserida. Keterangan : H high; tinggi, L Low; rendah 58 Tabel XXVIII. Evaluasi DRPs kasus 20 Dosis kurang, butuh obat pada pasien stroke di instalasi rawat inap RSPR Yogyakarta tahun 2005 SUBJECTIVE Keluhan masuk Pasien jatuh di kamar mandi, tidak bisa bicara, batuk dan extremitas kiri lemah. Pasien dalam keadaan compos mentis aphasia . Terapi stroke : No. RM: 48.48.46 UsiaJenis Kelamin : 80 tahunLaki-laki Tanggal masuk: 25 Juli 2005 Tanggal keluar: 26 juli 2005 Keadaan pulang: Atas Permintaan Sendiri APS Riwayat penyakit: Tidak diketahui Riwayat obat: Tidak diketahui Riwayat alergi: Tidak diketahui Riwayat penyakit keluarga: Tidak diketahui Diagnosa masuk: Obstruksi stroke infark cerebri Diagnosa keluar: Stroke iskemi silostazol 2 x 50 mg pirasetam 12g 1 x 1 pirasetam 4 x 3 g dipiridamol 2 x 50 mg cairan elektrolit 2507-2607 2507 2507-2607 2507 2507 OBJECTIVE Hasil laboratorium pada pasien Nilai normal hasil laboratorium 2507 SGPT: 26,20 UL SGOT: 31,20 UL Ureum: 41 mgdl Kreatinin: 0,90 mgdl Asam urat: 5,90 mgdl Kolesterol total: 122 mgdl Trigliserida : 50 mgdl Hemoglobin: 12,70 G L Eritrosit: 4,20 x 10 3 UL L Trombosit: 141 x 10 3 UL L Kadar glukosa darah 2507 Puasa:134 mgdl H pp: 132 mgdl Indeks eritrosit 2507 MCV:90 fL MCH: 30,20 pg MCHC:33,40 gdl SGOT: 0,0-38,0 UL SGPT: 0,0-41,0 UL Ureum: 10-50 mgdl Kreatinin: 0,7-1,2 mgdl Asam urat: 3,4-7,0 mgdl Kolesterol total: 200 mgdl Trigliserida : 150mgdl Hemoglobin: 12,0-16,5 G Leukosit: 4,0-11,0 x 10 3 UL Eritrosit: 4,5-6,5 x10 3 UL Trombosit: 150-540 x10 3 UL Kadar glukosa darah Puasa: 70-110 mgdl Post prandial pp: 100-140 mgdl Sewaktu: 70-100 mgdl Indeks eritrosit MCV:80,0-96,0 fL MCH: 27,0-31,0 pg MCHC: 32,0-36,0 gdl CT scan kepala 2507 kesan: infarct akut daerah lobus parietal kiri belakang. Suspect infarct lama pada lobus occipital kanan. ASSESSMENT 1. Dipiridamol diberikan dengan dosis 2 x 50 mg sehari. Dosis yang digunakan pada pasien kasus ini kurang. DRP yang terjadi : Dosis kurang 2. Pasien mengalami peningkatan kadar glukosa darah puasa. DRP yang terjadi : butuh obat PLAN 1. Dipiridamol lepas lambat diberikan dengan dosis 150-400 mg AHFS, 2003 atau 200 mg 2 kali sehari EUSI, 2003. 2. Berikan antidiabetik oral Keterangan : H high; tinggi, L Low; rendah 59 Tabel XXIX. Evaluasi DRPs kasus 22 dosis kurang, interaksi obat pada pasien stroke di instalasi rawat inap RSPR Yogyakarta tahun 2005 SUBJECTIVE Keluhan masuk Pasien kejang-kejang, napas berbunyi, keluarga mengatakan mulut pasien tidak bisa dibuka. Hasil pemeriksaan fisik saat masuk rumah sakit; tekanan darah 13392 mmHg, denyut nadi 84 kalimenit, suhu tubuh 38 C, pernapasan 28 kalimenit. Pasien dalam keadaan somnolent. Terapi stroke No. RM: 33.79.16 UsiaJenis Kelamin : 53 tahunPerempuan Tanggal masuk: 20 November 2005 Tanggal keluar: 02 Desember 2005 Keadaan pulang : Membaik Riwayat penyakit: Stroke Agustus 2005 Riwayat obat: Tidak diketahui Riwayat alergi: Tidak diketahui Riwayat penyakit keluarga: Tidak diketahui Diagnosa masuk: Stroke iskemik Diagnosa keluar: Stroke iskemik sitikolin 2 x 500 mg omeprazol 1 x 1 iv omeprazol 2 x 1 kapsul sukralfat 3 x 1 sendok teh pirasetam 12 g pirasetam 4 x 3 g pirasetam 3 x 1200 mg dipiridamol 2 x 50 mg isosorbid dinitrat 3 x 5 mg amiodaron 3 x ½ tablet digoksin 1 x ½ tablet cairan elektrolit 2111-0212 2111-2811 2111-0212 2111-2711 2111 2811-0212 2911-0212 2811-0211 2111-0212 2911-0212 2111-0212 2111-0212 OBJECTIVE Hasil laboratorium pada pasien Nilai normal hasil laboratorium 2011 SGPT: 22,5 UL SGOT: 21,8 UL Ureum: 14 mgdl Kreatinin: 0,60 mgdl Asam urat: 4,10 mgdl Kolesterol total: 224 mgdlH HDL: 63 mgdl LDL: 142 mgdl Trigliserida : 138 mgdl Hemoglobin: 14,60 G Leukosit: 11,40 x 10 3 UL H Eritrosit: 5,11 x 10 3 UL Trombosit: 339 x 10 3 UL Elektrolit 2011 Kalium: 3,70 mmolL Natrium: 141 mmolL Klorida: 102 mmolL Kalsium: 9,90 mmolL Indeks eritrosit 2011 MCV:83,20 fL MCH: 28,60 pg MCHC:34,40 gdl RDW-CV: 14,20 SGOT: 0,0-38,0 UL SGPT: 0,0-41,0 UL Ureum: 10-50mgdl Kreatinin: 0,7-1,2 mgdl Asam urat: 3,4-7,0 mgdl Hemoglobin: 12,0-16,5 G Leukosit: 4,0-11,0 x 10 3 UL Eritrosit: 4,5-6,5 x10 3 UL Trombosit: 150-54x10 3 UL Elektrolit Kalium: 3,5-5,1mmolL Natrium: 136-145 mmolL Klorida: 197-111 mmolL Kalsium: 8,2-9,6 mmolL Indeks eritrosit MCV:80,0-96,0 fL MCH: 27,0-31,0 pg MCHC: 32,0-36,0 gdl RDW-CV: 11,6-14,8 Kolesterol total: 200 mgdl HDL: 40 mgdl LDL: 150 mgdl Trigliserida : 150mgdl CT scan kepala 2011 Kesan: infarct luas lama pada lobus fronto-temporo-parietal kiri. ASSESSMENT 1. Pasien menerima terapi sukralfat dan omeprazol secara bersamaan untuk mengatasi ulkus yaitu omeprazol pada pukul 08.00 untuk pemberian iv dan 08.00 dan 20.00 WIB untuk pemberian oral sedangkan sukralfat pada pukul 08.00,12.00 dan 20.00 WIB. Penggunaan kombinasi keduanya kurang efektif. Sukralfat dapat menurunkan absorbsi omeprazol. DRP yang terjadi: interaksi obat 1. Dipiridamol diberikan dengan dosis 2 x 50 mg sehari. Dosis yang digunakan pada pasien kasus ini kurang. DRP yang terjadi : Dosis kurang PLAN 1. Atur waktu pemberian. omeprazol digunakan 2 jam sebelum sukralfat. Selain itu, untuk kenyamanan pada pasien geriatri dianjurkan gunakan omeprazol secara iv, 2 jam kemudian lanjutkan dengan penggunaan sukralfat secara per oral bentuk sediaan sirup. Tetapi perlu diperhatikan jika waktu pemberian sukralfat berubah usahakan agar tidak bersamaan dengan digoksin karena sukralfat akan menurunkan kadar digoksin dalam darah. 2. Dipiridamol lepas lambat diberikan dengan dosis 150-400 mg AHFS, 2003 atau 200 mg 2 kali sehari EUSI, 2003. Keterangan : H high; tinggi, L Low; rendah 60 Tabel XXX. Evaluasi DRPs kasus 39 Dosis berlebih, interaksi obat, obat salah, tidak butuh obat pada pasien stroke di instalasi rawat inap RSPR Yogyakarta tahun 2005 SUBJECTIVE Terapi stroke No. RM: 20.32.78 UsiaJenis Kelamin : 67 tahunLaki-laki Tanggal masuk: 07 Februari 2005 Tanggal keluar: 16 Februari 2005 Keadaan pulang : Membaik Riwayat penyakit: Stroke Agustus 2004 Riwayat obat: parasetamol dan vitamin Riwayat alergi: Tidak diketahui Riwayat penyakit keluarga: Tidak diketahui Diagnosa masuk : Stroke hemoragi Diagnosa keluar: Stroke hemoragi, Infeksi Saluran Kemih ISK Keluhan masuk Mual dan muntah tiap malam, pusing. Setelah ke dokter pasien mendapat obat parasetamol dan vitamin pusing berkurang tetapi tidak bisa tidur. Kemarin, pasien merasa pusing lagi, mual, muntah, tidak ada nafsu makan dan badan terasa sakit. Pasien dalam keadaan Compos mentis. sitikolin 2 x 250 mg sertralin 1 x 1 tablet gabapentin 300 mg 2 x 1 amlodipin 1 x 1 levofloksasin 1 x 500 mg flukonazol 1 x tablet dipiron 1 ampul ceftazidin 2 x 1 g asam traneksamat 2 ampul 4 x 500 mg ranitidin 2 x 1 ampul Nimodipin 2,5 ccjam Nimodipin 3 x 1 tablet pirasetam 12 g 2 x 1 Amoksisilin 3 x 500 mg Extra flunarizin 1 tablet Cairan elektrolit 0702-1302 1402-1502 0702-1502 0702-1602 1402-1602 1402-1602 0902 0902-1302 0902-1302 0902-1302 0702-1202 1302-1502 0702-0902 0702-0802 0702 0702-1402 OBJECTIVE Hasil laboratorium pada pasien Nilai normal hasil laboratorium 0702 SGPT: 14,40 UL SGOT: 14,40 UL Ureum: 29 mgdl Kreatinin: 0,90 mgdl Asam urat: 2,80 mgdl L Kolesterol total: 201 mgdlH HDL: 40 mgdl L LDL: 140 mgdl Trigliserida : 74 mgdl Hemoglobin: 12,80 G Leukosit: 14,38 x 10 3 UL H Eritrosit: 4,61 x 10 3 UL Trombosit: 323 x 10 3 UL Indeks eritrosit 0702 MCV:83,50 fL MCH: 27,80 pg MCHC:32,20 gdl Urinalisa 0902 Sel epitel: squamous:+, transisional: 0, polygonal: 0. leukosit: 1-3lap , eritrosit:0-1lap, protein albumin: +-, lekosit esterase: NEG Bakterijamur: ++- Urinalisa 1402 Sel epitel: squamous:+, transisional: 0, polygonal: 0. leukosit: 10-20lap, eritrosit:2-3lap, protein albumin: +-, lekosit esterase: 500 bakterijamur: ++++ SGOT: 0,0-38,0 UL SGPT: 0,0-41,0 UL Ureum: 10-50mgdl Kreatinin: 0,7-1,2 mgdl Asam urat: 3,4-7,0 mgdl Hemoglobin: 12,0-16,5 G Leukosit: 4,0-11,0 x 10 3 UL Eritrosit: 4,5-6,5 x10 3 UL Trombosit: 150-54x10 3 UL Indeks eritrosit MCV:80,0-96,0 fL MCH: 27,0-31,0 pg MCHC: 32,0-36,0 gdl Kolesterol total: 200 mgdl HDL: 40 mgdl LDL: 150 mgdl Trigliserida : 150mgdl Urinalisa Sel epitel: squamous:0, transisional: 0, polygonal: 0. leukosit: 0-6lap, eritrosit:0-1lap, protein albumin: +-, lekosit esterase: NEG bakterijamur: -- CT scan kepala 0702. Kesan: Intracerebral hematoma regio temporo oksipitalo parietal kanan. Foto thorax 0702. Kesan: Cor; cardiomegally ringan. Aorta elongatio. Pulmo; dalam batas normal. Tak tampak infiltrat. Dari hasil urin dilakukan uji sensitivitas terhadap bakteri Gram negatif : Pseudomonas aeruginosa 1402 Bakteri resisten terhadap : amokxicilin, amikacin, ampicilin, cepepime, cefoperazone sulbactam, cefotoxime, cefpirome, ceftazidime, cepuroxime, ciprofloxacin, clindamycin, cotrimoxazole, eritromycin, gatifloxacin, gentamicin, imipenem, kanamycin, lincomycin, meropenenm, nalidixic acid, netilmicin, streptomycin, telcoplanin. Tekanan darah berkisar antara 11070 – 16090 mmHg selama pasien menjalani rawat inap. ASSESSMENT 1. Pasien mendapat gabapentin dengan dosis tinggi yaitu 300 mg 2 kali sehari. DRP yang terjadi: dosis berlebih 2. Pasien diberikan ranitidin dan gabapentin secara bersamaan. Absorbsi gabapentin akan terganggu sehingga onset obat akan lama. DRP yang terjadi: interaksi obat 3. Pasien diberikan amlodipin padahal TD pasien dibawah target yang direkomendasikan EUSI 2003. DRP yang terjadi: Tidak butuh obat PLAN 1. Lakukan pengaturan dosis. 2. Atur waktu pemberian ranitidin dan gabapentin. 3. Monitoring tekanan darah pasien. Sebaiknya pemberian amlodipin dihentikan. Keterangan : H high; tinggi, L Low; rendah 61 Tabel XXXI. Evaluasi DRPs kasus 53 efek samping obat, butuh obat pada pasien stroke di instalasi rawat inap RSPR Yogyakarta tahun 2005 SUBJECTIVE Penatalaksanaan stroke No.RM: 38.31.28 UsiaJenis Kelamin: 63 tahunPerempuan Tanggal masuk: 23 Mei 2005 Tanggal keluar: 31 Mei 2005 Keadaan pulang: membaik Riwayat penyakit: Hipertensi 2004 Riwayat obat: Tidak diketahui Riwayat alergi: Penisilin Riwayat penyakit keluarga: Tidak diketahui Diagnosa masuk : Stroke, hipertensi Diagnosa keluar : Stroke Keluhan masuk Pasien merasa pusing, tidak bisa berjalan, lemas dan nyeri pada kaki kiri. Tekanan darah: 240140 mmHg, denyut nadi: 82 kalimenit, suhu tubuh: 37 C, Pasien sudah menopouse sitikolin 2 x 250 mg silostazol 100 mg 1 x 1 klopidogrel 75 mg 1 x 1 diltiazem hidroklorida 500 mg + NaCl 50 cc kaptopril 2 x 25 mg kaptopril 3 x 25 mg asam mefenamat 250 mg klonidin HCl 3 x 75 mcg nifedipin 1 x 1 glukosa 2305-2705 2305-3105 2305-3105 2305-2705 2605 2705-3105 2705-2805 2805-3105 2705-2905 2305-3105 OBJECTIVE Hasil laboratorium pada pasien Nilai normal hasil laboratorium 2305 SGPT: 22,5 UL SGOT: 21,8 UL Ureum: 33 mgdl Kreatinin: 0,80 mgdl Asam urat: 6,40 mgdl Kolesterol total: 248 mgdlH LDL: 183 mgdl H Trigliserida : 197 mgdl H Hemoglobin: 13,50 G Leukosit: 8,69 x 10 3 UL Eritrosit: 4,70 x 10 3 UL Trombosit:251 x 10 3 UL Elektrolit 2305 Kalium: 3,90 mmolL Natrium: 139 mmolL Indeks eritrosit 2305 MCV:85,70 fL MCH: 28,70 pg MCHC:33,50 gdl SGOT: 0,0-38,0 UL SGPT: 0,0-41,0 UL Ureum: 10-50mgdl Kreatinin: 0,7-1,2 mgdl Asam urat: Hemoglobin: 12,0-16,5 G Leukosit: 4,0-11,0 x 10 3 UL Eritrosit: 4,5-6,5 x10 3 UL Trombosit: 150-54x10 3 UL Elektrolit Kalium: 3,5-5,1 mmolL Natrium: 136-141 mmolL Indeks eritrosit MCV:80,0-96,0 fL MCH: 27,0-31,0 pg MCHC: 32,0-36,0 gdl Kolesterol total: 200 mgdl LDL: 150 mgdl Trigliserida : 150mgdl Urinalisa 0914 Sel epitel: squamous:+, transisional: 0, polygonal: 0. leukosit: 0lap, eritrosit:0lap, protein albumin: +-, lekosit esterase: NEG bakterijamur: +- Urinalisa Sel epitel: squamous: 0, transisional: 0, polygonal: 0. leukosit:0lap, eritrosit: 0lap, protein albumin: +-, lekosit esterase: NEG bakterijamur: -- CT scan kepala 2305 Kesan: lacunar infarct cerebri parietalis posterior dextra. Ischemic parietalis sinistra anterior. Dilatasi ventricularis lateralis ringan Foto thorax 2305 Kesan: Cor; konfigurasi ke arah hipertrofi ventrikel kiri. Pulmo; normal Tekanan darah pada hari pertama 240140 mmHg dan berkisar antara 13080 – 21284 mmHg selama pasien menjalani rawat inap. ASSESSMENT 1. Pasien menggunakan kombinasi 3 jenis antihipertensi dengan golongan yang berbeda-beda pada hari yang sama kaptopril, klonidin HCl dan nifedipin. Penggunaan kombinasi ini kurang efektif karena akan menyebabkan peningkatan biaya pengobatan selain kemungkinan terjadinya hipotensi secara drastis. DRP yang terjadi: efek samping obat 2. Pasien menggunakan silostazol bersamaan dengan klopidogrel. Kombinasi ini kurang efektif karena kemungkinan terjadi neutropeni, diare dan perdarahan Solenski, 2004. DRP yang terjadi: efek samping obat 3. Pasien mengalami peningkatan kadar lipid dalam darah. Kadar Kolesterol total 248 mgdl, LDL 183 mgdl, trigliserida 197 mgdl tetapi tidak diberikan terapi. DRP yang terjadi: butuh obat PLAN 1. Gunakan 2 jenis antihipertensi. Selain itu, pada pasien kasus ini dapat juga diberikan labetalol 5 – 20 mg secara iv. Bila tekanan darah tidak turun dapat dikombinasikan dengan kaptopril 6,25-12,5 mg secara poim EUSI, 2003. 2. Gunakan klopidogrel untuk mengurangi kemungkinan terjadinya efek samping obat. Selain itu, klopidogrel lebih efektif untuk penggunaan jangka panjang EUSI, 2003. 3. Gunakan antihiperlipid golongan asam nikotinat atau golongan statin yang berfungsi menurunkan LDL dan trigliserida Anonim, 2005f Keterangan : H high; tinggi, L Low; rendah 62

E. Outcome pasien stroke

Dokumen yang terkait

Evaluasi Drug Related Problems (DRPs) pada pengobatan pasien HIV dengan kandidiasis di Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta periode Januari 2010-Juni 2014.

3 13 142

Profil peresepan obat antihipertensi pada pasien pre-eklampsia di instalansi rawat inap Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta tahun 2005.

0 1 110

Evaluasi penatalaksanaan terapi pasien diabetes mellitus dengan komplikasi stroke di instalansi rawat inap Rumah Sakit Panti Rapih periode tahun 2005.

0 1 101

Evaluasi penggunaan antibiotika pada pasien ulkus diabetes mellitus di instalansi rawat inap Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta periode 2005.

1 7 116

Kajian interaksi obat pada pasien penyakit jantung koroner di instalansi rawat inap Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta periode 2005.

1 20 96

Evaluasi penatalaksanaan terapi pasien diabetes mellitus dengan komplikasi stroke di instalansi rawat inap Rumah Sakit Panti Rapih periode tahun 2005 - USD Repository

0 0 99

EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS PADA PENGOBATAN PASIEN STROKE DI INSTALASI RAWAT INAP RUMAH SAKIT PANTI RAPIH YOGYAKARTA TAHUN 2005 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S.Farm.) Program Studi Ilmu Farmasi

0 0 125

Evaluasi drug therapy problems pada pengobatan pasien stroke iskemik di instalasi rawat inap rumah sakit Panti Rini Yogyakarta periode Juli 2007 - Juni 2008 - USD Repository

0 0 129

Evaluasi drug related problems pada pengobatan pasien hipertensi dengan komplikasi stroke di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta periode Juli 2008- Juni 2009 - USD Repository

0 0 137

EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS PADA PASIEN OPERASI SESAR (CAESAREAN SECTION) DI INSTALASI RAWAT INAP RUMAH SAKIT PANTI RAPIH YOGYAKARTA PERIODE 2008

0 3 149