Faktor resiko Gambaran klinis Diagnosis

12 terjadi perdarahan subarakhnoid sekunder. Jika sumber perdarahan berasal dari rongga subarakhnoid maka terjadi perdarahan subarakhnoid primer Junaidi, 2004; Fagan dan Hess, 2005.

5. Faktor resiko

Faktor resiko stroke adalah kondisi yang membuat seseorang rentan terhadap serangan stroke. Adanya faktor resiko juga dapat memperparah terjadinya stroke ulang maupun stroke awal. Faktor resiko stroke dibagi menjadi 2 golongan besar yaitu faktor resiko tunggal dan faktor resiko ganda. Faktor resiko tunggal dibedakan menjadi faktor yang dapat dikontrol modifiable risk factors dan faktor yang tidak dapat dikontrol non modifiable risk factors. Faktor resiko tersebut tersaji pada tabel III. Tabel III. Faktor resiko stroke Goldstein, Adams, Alberts, Appel, Brass, Bushnell, et al., 2006; Fagan dan Hess, 2005 Faktor resiko yang tidak dapat dikontrol Umur Ras Jenis kelamin Berat lahir Riwayat penyakit keluarga Faktor resiko tunggal Faktor resiko yang dapat dikontrol Hipertensi Penyakit jantung TIA Diabetes Hiperkolesterolemia Merokok Atrial fibrilation Stenosis karotid asimptomatis Sickle cell disease Faktor gaya hidup Kontrasepsi oral dan obat lainnya Homosistein Infeksi virus dan bakteri Penyakit subklinik Faktor resiko ganda Profil Framingham Tekanan darah sistolik Serum kolesterol Gangguan toleran glukosa Merokok Hipertrofi ventrikel kiri 13

6. Gambaran klinis

Secara umum gambaran klinis yang sering dijumpai pada penderita stroke akut adalah sebagai berikut : a. hemiparesis yaitu pasien akan mengalami kelemahan pada salah satu bagian tubuh, b. aphasia yaitu tidak dapat berbicara, c. hemianopsia yaitu penglihatan terganggu yaitu penglihatan gelap atau ganda sesaat, d. vertigo yaitu pusing yang menetap dan terjatuh Fagan dan Hess, 2005

7. Diagnosis

Diagnosis biasanya ditegakkan berdasarkan perjalanan penyakit dan hasil pemeriksaan fisik. Perjalanan penyakit yang dimaksud adalah riwayat penyakit pasien sedangkan pemeriksaan fisik berfungsi untuk membantu menentukan lokasi kerusakan otak. Pemeriksaan fisik yang dilakukan antara lain tersebut di bawah ini. a. Pemeriksaan neurologis, meliputi : 1 glasgow coma scale GCS, 2 respon pupil, 3 denyut nadi, 4 tekanan darah, 5 frekuensi pernapasan, dan 6 suhu Junaidi, 2004. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 14 b. Pemeriksaan rutin, meliputi : 1 jumlah sel darah total full blood count: hemoglobin, hematokrit, eritrosit, lekosit, hitung jenis 2 trombosit, waktu perdarahan dan waktu pembekuan, laju endap darah 3 glukosa darah sewaktu, puasa, 2 jam setelah makan, kolesterol total, HDL, LDL, trigliserida 4 urea, protein darah, asam urat, kreatinin, fungsi hati, urin lengkap 5 elektrolit bila perlu 6 foto thorax 7 tes serologik untuk sifilis, AIDS, TBC, autoimun, dan lain-lain Junaidi, 2004; Anonim, 2005a. c. Computerized Tomography scanning CT scan, merupakan tehnik pemeriksaan yang utama untuk deteksi proses patologis di otak secara langsung. CT scan mampu membedakan stroke iskemik dan stroke perdarahan dan dapat menilai letak, besar, luas dari area infark setelah 24 jam Anonim, 2005a; Fagan dan Hess, 2005. d. Angiografi, dilakukan pada pembuluh darah diotak yang mengalami ruptur jika perdarahan yang terjadi berasal dari aneurisme dan malformation pembuluh arteriovenous Anonim, 2005c. e. Magnetic Resonance Imaging MRI, dapat memperlihatkan area iskemik atau mendiagnosa stroke iskemik lebih dini Junaidi, 2004. 15 f. Electro cardiography ECG, harus dibuat pada saat pasien datang dan perlu dilakukan pada semua pasien yang dicurigai mengalami stroke embolik Anonim, 2005b; Anonim, 2005c; Junaidi, 2004.

9. Penatalaksanaan terapi

Dokumen yang terkait

Evaluasi Drug Related Problems (DRPs) pada pengobatan pasien HIV dengan kandidiasis di Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta periode Januari 2010-Juni 2014.

3 13 142

Profil peresepan obat antihipertensi pada pasien pre-eklampsia di instalansi rawat inap Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta tahun 2005.

0 1 110

Evaluasi penatalaksanaan terapi pasien diabetes mellitus dengan komplikasi stroke di instalansi rawat inap Rumah Sakit Panti Rapih periode tahun 2005.

0 1 101

Evaluasi penggunaan antibiotika pada pasien ulkus diabetes mellitus di instalansi rawat inap Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta periode 2005.

1 7 116

Kajian interaksi obat pada pasien penyakit jantung koroner di instalansi rawat inap Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta periode 2005.

1 20 96

Evaluasi penatalaksanaan terapi pasien diabetes mellitus dengan komplikasi stroke di instalansi rawat inap Rumah Sakit Panti Rapih periode tahun 2005 - USD Repository

0 0 99

EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS PADA PENGOBATAN PASIEN STROKE DI INSTALASI RAWAT INAP RUMAH SAKIT PANTI RAPIH YOGYAKARTA TAHUN 2005 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S.Farm.) Program Studi Ilmu Farmasi

0 0 125

Evaluasi drug therapy problems pada pengobatan pasien stroke iskemik di instalasi rawat inap rumah sakit Panti Rini Yogyakarta periode Juli 2007 - Juni 2008 - USD Repository

0 0 129

Evaluasi drug related problems pada pengobatan pasien hipertensi dengan komplikasi stroke di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta periode Juli 2008- Juni 2009 - USD Repository

0 0 137

EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS PADA PASIEN OPERASI SESAR (CAESAREAN SECTION) DI INSTALASI RAWAT INAP RUMAH SAKIT PANTI RAPIH YOGYAKARTA PERIODE 2008

0 3 149