Teknik Analisis Data Pendekatan balanced scorecard sebagai alat penilaian kinerja perusahaan jasa : studi kasus pada PO. Bimo Kadisono, Berbah, Sleman, Yogyakarta telp [0274] 7470643, 7497075.

Kriteria Skor Pernyataan Positif Skor Pernyataan Negatif Sangat Setuju 5 1 Setuju 4 2 Ragu-ragu 3 3 Tidak Setuju 2 4 Sangat Tidak Setuju 1 5

H. Teknik Analisis Data

1. Perspektif keuangan Data tentang keuangan PO. BIMO diperoleh melalui perhitungan yang dilakukan dengan menggunakan rasio-rasio keuangan, antara lain: a Net Profit Margin NPM Net Profit Margin adalah perbandingan antara net operating income dengan net sales. Perbandingan dinyatakan dalam persentase. Net Profit Margin digunakan untuk mengukur tingkat keuntungan yang dapat dicapai oleh perusahaan dihubungkan dengan penjualan. Semakin tinggi NPM, berarti kinerja operasi semakin efisien. NPM = 100 x netto n Penghasila pajak setelah bersih Laba b Return on Investment ROI Return on Investment adalah salah satu bentuk dari rasio profitabilitas yang dimaksudkan untuk mengukur kemampuan perusahaan dengan dana yang digunakan dalam aktiva untuk operasi perusahaan dalam menghasilkan keuntungan. Semakin tinggi ROI dapat dikatakan semakin baik pula kinerja perusahaan. ROI = 100 x aktiva Total pajak setelah bersih Laba c Return on Equity ROE Return on Equity digunakan untuk mengukur efisiensi penggunaan modal dalam suatu perusahaan dengan membandingkan antara laba dengan modal yang digunakan dalam operasi perusahaan tersebut. Semakin tinggi rasio ROE dapat dikatakan semakin baik pula kinerja perusahaan. ROE = 100 x sendiri Modal pajak setelah bersih Laba Langkah selanjutnya dari hasil seluruh perhitungan NPM, ROI, dan ROE di atas kemudian dibandingkan dengan realisasi tahun sebelumnya. Apabila realisasi tahun 2004 lebih kecil dari realisasi tahun 2006 berarti kinerja perusahaan dikatakan baik, begitu pula sebaliknya apabila realisasi tahun 2004 lebih besar dari realisasi tahun 2006 berarti kinerja perusahaan dikatakan buruk. 2. Perspektif pelanggan customer Untuk mencapai ukuran hasil dari perspektif ini teknik analisis yang digunakan yaitu analisis kuantitatif. Empat ukuran yang dicari adalah sebagai berikut : a. Pangsa Pasar di lihat dari: 1 Bertambahnya jumlah pelanggan. 2 Segmen pasar yang dilayani b. Retensi pelanggan di lihat dari: 1 Besarnya persentase pertumbuhan bisnis dengan jumlah pelanggan yang dimiliki perusahaan. c. Akuisisi pelanggan di lihat dari: 1 Persentase bertambahnya jumlah pelanggan baru. d. Profitabilitas pelanggan di lihat dari: 1 Laba bersih yang diperoleh perusahaan dari segmen pasar yang dilayani. e. Kepuasan pelanggan Untuk mengetahui bagaimana sikap konsumen terhadap keseluruhan atribut produk dan jasa perusahaan digunakan kuesioner yang dibagikan kepada pelanggan. Tingkat kepuasan pelanggan dalam penelitian ini dapat diketahui dengan menggunakan Multiattitude Atribute Model Engel, 1994:353. Rumus Multiattitude Atribute Model adalah sebagai berikut. Ab = ∑ = − n i Xi li Wi 1 Keterangan : Ab : Sikap pelanggan secara keseluruhan terhadap suatu obyek Wi : Bobot rata-rata yang diberikan responden terhadap atribut i li : Nilai ideal rata-rata pelanggan pada atribut i Xi : Nilai belief rata-rata pelanggan pada atribut i n : Jumlah atribut yang diteliti Rumus di atas didapat dengan menggunakan langkah-langkah sebagai berikut: 1 Menentukan Wi dengan rumus : Nilai masing-masing atribut Wi = x 100 Jumlah nilai atribut 2 Menentukan n dengan cara memilih atribut-atribut yang dominan. Selanjutnya diberi nilai satu sampai ke-n, dimana urutan berikutnya diberi nilai yang lebih tinggi dari urutan berikutnya sebanyak n, begitu seterusnya. 3 Menentukan skala sikap dalam bentuk skor dengan angka 1 sampai 5, urutannya sebagai berikut : No Keterangan Skor 1. Sangat Setuju 5 2. Setuju 4 3. Ragu – ragu 3 4. Tidak Setuju 2 5. Sangat Tidak Setuju 1 4 Mencari nilai ideal dan nilai belief, digunakan rumus sebagai berikut : Nilai ideal = Skor x absolut responden ideal masing-masing alternatif jawaban Nilai belief = Skor x absolut responden belief masing-masing alternatif jawaban Kemudian mencari nilai ideal rata-rata dan belief rata-rata : Total nilai ideal Nilai ideal rata-rata = Responden ideal Total nilai belief Nilai belief rata-rata = Responden belief 5 Memasukkan data dalam tabel, kemudian masukkan dalam rumus dengan skala likert Sugiyono, 1994:73 Sikap-1 x 100, dan hasilnya 5 – 1 x 100 = 400 Hal ini dapat dilihat dengan skala sikap dibawah ini, 0 80 160 240 320 400 Keterangan : 0 – 80 : Sangat Puas 81 – 160 : Puas 161 – 240 : Ragu-ragu 241 – 320 : Tidak Puas 321 – 400 : Sangat Tidak Puas Hasil perhitungan skala sikap secara keseluruhan dapat diartikan jika skala semakin kecil atau mendekati nol, maka sikap pelanggan secara keseluruhan semakin baik atau positif. Hal ini dapat dikatakan pelanggan merasa puas terhadap produk dan layanan perusahaan yang telah digunakannya, jika skala semakin kekanan maka sikap pelanggan secara keseluruhan relatif tidak baik atau negatif, hal ini dapat dikatakan pelanggan merasa tidak puas terhadap produk dan layanan perusahaan. Dalam hal ini yang akan diteliti ada tiga atribut, maka bobot masing-masing atribut ditentukan dengan cara menjumlah urutan tingkat kepentingan, yaitu sebagai berikut : Urutan tingkat kepentingan : 1 + 2 + 3 = 6 No. Urut Tingkat Kepentingan Bobot 1. 2. 3. 36 x 100 = 50 26 x 100 = 33,33 16 x 100 = 16,67 50 33 17 3. Perspektif proses bisnis internal Teknik analisis yang digunakan dalam perspektif ini adalah teknik kualitatif. Data tentang proses bisnis internal PO. BIMO diperoleh melalui wawancara dengan manajer untuk mengetahui bagaimana perusahaan mencapai ukuran hasil dari perspektif ini. Dengan melihat apakah perusahaan membuat kebijakan-kebijakan khususnya proses inovasi, proses operasi dan layanan purna jual untuk mencapai efektivitas dan efisiensi waktu dan biaya. 4. Perspektif pembelajaran dan pertumbuhan Untuk mengetahui perspektif pembelajaran dan pertumbuhan, diperoleh data melalui kuesioner yang ditujukan pada manajer dan karyawan. Data yang diperoleh kemudian dianalisis dengan menggunakan analisis Multiattitude Atribute Model Engel, 1994:353. Rumus Multiattitude Atribute Model adalah: Ab = ∑ = − n i Xi li Wi 1 Keterangan : Ab : Sikap karyawan secara keseluruhan terhadap suatu obyek Wi : Bobot rata-rata yang diberikan responden terhadap atribut i li : Nilai ideal rata-rata karyawan manajer pada atribut i Xi : Nilai belief rata-rata karyawan manajer pada atribut i n : Jumlah atribut yabg diteliti Rumus di atas didapat dengan menggunakan langkah-langkah sebagai berikut: 1 Menentukan Wi dengan rumus : Nilai masing-masing atribut Wi = x 100 Jumlah nilai atribut 2 Menentukan n dengan cara memilih atribut-atribut yang dominan. Selanjutnya diberi nilai satu sampai ke-n, dimana urutan berikutnya diberi nilai yang lebih tinggi dari urutan berikutnya sebanyak n, begitu seterusnya. 3 Menentukan skala sikap dalam bentuk skor dengan angka 1 sampai 5, urutannya sebagai berikut : No Keterangan Skor 1. Sangat Setuju 5 2. Setuju 4 3. Ragu – ragu 3 4. Tidak Setuju 2 5. Sangat Tidak Setuju 1 4 Mencari nilai ideal dan nilai belief, digunakan rumus sebagai berikut : Nilai ideal = Skor x absolut responden ideal masing-masing alternatif jawaban Nilai belief = Skor x absolut responden belief masing-masing alternatif jawaban Kemudian mencari nilai ideal rata-rata dan belief rata-rata : Total nilai ideal Nilai ideal rata-rata = Responden ideal Total nilai belief Nilai belief rata-rata = Responden belief 5 Memasukkan data dalam tabel, kemudian masukkan dalam rumus dengan skala likert Sugiyono, 1994:73 Sikap-1 x 100, dan hasilnya 5 – 1 x 100 = 400 Hal ini dapat dilihat dengan skala sikap dibawah ini, 0 80 160 240 320 400 Keterangan : 0 – 80 : Sangat Puas 81 – 160 : Puas 161 – 240 : Ragu-ragu 241 – 320 : Tidak Puas 321 – 400 : Sangat Tidak Puas Hasil perhitungan skala sikap secara keseluruhan dapat diartikan jika skala semakin kecil atau mendekati nol, maka sikap manajer dan karyawan secara keseluruhan semakin baik atau positif, hal ini dapat dikatakan manajer atau karyawan merasa puas terhadap kinerja perusahaan, jika skala semakin kekanan maka sikap manajer dan karyawan secara keseluruhan relatif tidak baik atau negatif, hal ini dapat dikatakan manajer atau karyawan merasa tidak puas terhadap kinerja perusahaan. Dalam hal ini yang akan diteliti ada tiga atribut, maka bobot masing-masing atribut ditentukan dengan cara menjumlah urutan tingkat kepentingan, yaitu sebagai berikut : Urutan tingkat kepentingan : 1 + 2 + 3 = 6 No. Urut Tingkat Kepentingan Bobot 1. 2. 3. 36 x 100 = 50 26 x 100 = 33,33 16 x 100 = 16,67 50 33 17 Jawaban responden dari setiap atribut dikalikan dengan bobot yang diberikan dari setiap atribut, kemudian dijumlahkan. Hasil perkalian tiap atribut menentukan ukuran kepentingan-kepentingan. Hasil yang paling banyak merupakan atribut yang menjadi prioritas utama dalam menghasilkan produkjasa. Hasil dari analisis kuantitatif dan analisis kualitatif kuesioner maka langkah selanjutnya adalah menilai kinerja PO. BIMO secara keseluruhan berdasarkan masing-masing perspektif Balanced Scoreacard. Untuk mengukur kriteria baik dan buruk kinerja perusahaan secara keseluruhan adalah sebagai berikut: 1. Kinerja sangat baik : jika 4 perspektif dinilai baik 2. Kinerja baik : jika 3 perspektif dinilai baik 3. Kinerja kurang baik : jika 2 perspektif dinilai baik 4. Kinerja tidak baik : jika 1 perspektif dinilai baik Untuk melihat baik buruknya masing-masing perspektif BSC dapat dilihat pada tabel berikut. Tabel 3.4 Perbandingan Perspektif BSC dengan Perspektif dalam P.O. BIMO Kriteria Perspektif BSC Baik Buruk Keadaan BIMO Ket

1. Perspektif

keuangan a.Pertumbuhan tingkat laba 2. Perspektif pelanggan a. Pangsa pasar b.Retensi pelanggan c. Akuisisi pelanggan 1 Peningkatan profit margin a. Meningkatnya jumlah konsumen b. Mampu mempertahankan konsumen yang ada c. Meningkatnya konsumen baru 1 Penurunan profit margin a. Menurunnya jumlah konsumen b.Tidak mampu mempertahankan konsumen yang ada c. Tidak meningkatnya konsumen baru d.Profitabilitas pelanggan e. Kepuasan pelanggan 3. Perspektif proses bisnis internal a. Proses inovasi b. Proses operasi c. Layanan purna jual 4. Perspektif pembelajaran dan pertumbuhan a. Kemampuan karyawan b.Kemampuan sistem informasi c. Motivasi, pemberian wewenang dan pembatasan wewenang d. Meningkatnya laba bersih yang diperoleh e. Mampu memberikan kepuasan terhadap atribut waktu, kualitas, dan harga • Jika perusahaan telah melakukan tiga proses bisnis utama tersebut a. Jika perusahaan mampu memenuhi tiga faktor pengukur kemampuan karyawan yaitu kepuasan kerja, retensi, dan produktivitas b. Jika kemampuan sistem informasi yang dilaksanakan perusahaan dapat memberikan informasi yang dibutuhkan. c. Manajer mendapat kepuasan untuk atribut dukungan, komunikasi, dan kapabilitas karyawan d.Tidak meningkatnya laba bersih yang diperoleh e. Tidak mampu memberikan kepuasan terhadap atribut waktu, kualitas, dan harga • Jika perusahaan belum mampu melakukan tiga proses bisnis utama tersebut a. Jika perusahaan tidak mampu memenuhi tiga faktor pengukur kemampuan karyawan yaitu kepuasan kerja, retensi, dan produktivitas. b. Jika kemampuan sistem informasi yang dilaksanakan perusahaan tidak dapat memberikan informasi yang dibutuhkan. c. Manajer tidak mendapat kepuasan untuk atribut dukungan, komunikasi, dan kapabilitas karyawan. 54

BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

A. Sejarah Singkat Perusahaan