Kriteria Skor Pernyataan
Positif Skor Pernyataan
Negatif Sangat Setuju
5 1
Setuju 4 2
Ragu-ragu 3 3
Tidak Setuju 2
4 Sangat Tidak Setuju
1 5
H. Teknik Analisis Data
1. Perspektif keuangan Data tentang keuangan PO. BIMO diperoleh melalui perhitungan yang
dilakukan dengan menggunakan rasio-rasio keuangan, antara lain: a Net Profit Margin NPM
Net Profit Margin adalah perbandingan antara net operating income
dengan net sales. Perbandingan dinyatakan dalam persentase. Net Profit Margin
digunakan untuk mengukur tingkat keuntungan yang dapat dicapai oleh perusahaan dihubungkan dengan penjualan.
Semakin tinggi NPM, berarti kinerja operasi semakin efisien. NPM =
100 x
netto n
Penghasila pajak
setelah bersih
Laba
b Return on Investment ROI Return on Investment
adalah salah satu bentuk dari rasio profitabilitas yang dimaksudkan untuk mengukur kemampuan perusahaan dengan
dana yang digunakan dalam aktiva untuk operasi perusahaan dalam menghasilkan keuntungan. Semakin tinggi ROI dapat dikatakan
semakin baik pula kinerja perusahaan.
ROI = 100
x aktiva
Total pajak
setelah bersih
Laba
c Return on Equity ROE Return on Equity
digunakan untuk mengukur efisiensi penggunaan modal dalam suatu perusahaan dengan membandingkan antara laba
dengan modal yang digunakan dalam operasi perusahaan tersebut. Semakin tinggi rasio ROE dapat dikatakan semakin baik pula kinerja
perusahaan. ROE =
100 x
sendiri Modal
pajak setelah
bersih Laba
Langkah selanjutnya dari hasil seluruh perhitungan NPM, ROI, dan ROE di atas kemudian dibandingkan dengan realisasi tahun
sebelumnya. Apabila realisasi tahun 2004 lebih kecil dari realisasi tahun 2006 berarti kinerja perusahaan dikatakan baik, begitu pula
sebaliknya apabila realisasi tahun 2004 lebih besar dari realisasi tahun 2006 berarti kinerja perusahaan dikatakan buruk.
2. Perspektif pelanggan customer Untuk mencapai ukuran hasil dari perspektif ini teknik analisis yang
digunakan yaitu analisis kuantitatif. Empat ukuran yang dicari adalah sebagai berikut :
a. Pangsa Pasar di lihat dari: 1
Bertambahnya jumlah pelanggan. 2
Segmen pasar yang dilayani
b. Retensi pelanggan di lihat dari: 1 Besarnya persentase pertumbuhan bisnis dengan jumlah pelanggan
yang dimiliki perusahaan. c.
Akuisisi pelanggan di lihat dari: 1
Persentase bertambahnya jumlah pelanggan baru. d.
Profitabilitas pelanggan di lihat dari: 1
Laba bersih yang diperoleh perusahaan dari segmen pasar yang dilayani.
e. Kepuasan pelanggan Untuk mengetahui bagaimana sikap konsumen terhadap keseluruhan
atribut produk dan jasa perusahaan digunakan kuesioner yang dibagikan kepada pelanggan. Tingkat kepuasan pelanggan dalam
penelitian ini dapat diketahui dengan menggunakan Multiattitude Atribute Model
Engel, 1994:353. Rumus Multiattitude Atribute Model adalah sebagai berikut.
Ab =
∑
=
−
n i
Xi li
Wi
1
Keterangan : Ab : Sikap pelanggan secara keseluruhan terhadap suatu obyek
Wi : Bobot rata-rata yang diberikan responden terhadap atribut i li :
Nilai ideal
rata-rata pelanggan pada atribut i Xi :
Nilai belief
rata-rata pelanggan pada atribut i n
: Jumlah atribut yang diteliti Rumus di atas didapat dengan menggunakan langkah-langkah sebagai
berikut:
1 Menentukan Wi dengan rumus :
Nilai masing-masing atribut
Wi
= x 100
Jumlah nilai atribut 2 Menentukan n dengan cara memilih atribut-atribut yang dominan.
Selanjutnya diberi nilai satu sampai ke-n, dimana urutan berikutnya diberi nilai yang lebih tinggi dari urutan berikutnya
sebanyak n, begitu seterusnya. 3 Menentukan skala sikap dalam bentuk skor dengan angka 1 sampai
5, urutannya sebagai berikut : No Keterangan Skor
1. Sangat Setuju
5 2. Setuju
4 3. Ragu – ragu
3 4. Tidak
Setuju 2
5. Sangat Tidak Setuju 1
4 Mencari nilai ideal dan nilai belief, digunakan rumus sebagai berikut :
Nilai ideal = Skor x absolut responden ideal masing-masing alternatif jawaban
Nilai belief = Skor x absolut responden belief masing-masing alternatif jawaban
Kemudian mencari nilai ideal rata-rata dan belief rata-rata : Total nilai ideal
Nilai ideal rata-rata =
Responden ideal Total nilai belief
Nilai belief rata-rata =
Responden belief
5 Memasukkan data dalam tabel, kemudian masukkan dalam rumus dengan skala likert Sugiyono, 1994:73
Sikap-1 x 100, dan hasilnya 5 – 1 x 100 = 400 Hal ini dapat dilihat dengan skala sikap dibawah ini,
0 80 160 240 320 400
Keterangan : 0 – 80
: Sangat Puas 81 – 160
: Puas 161 – 240
: Ragu-ragu 241 – 320
: Tidak Puas 321 – 400
: Sangat Tidak Puas Hasil perhitungan skala sikap secara keseluruhan dapat
diartikan jika skala semakin kecil atau mendekati nol, maka sikap pelanggan secara keseluruhan semakin baik atau positif. Hal ini
dapat dikatakan pelanggan merasa puas terhadap produk dan layanan perusahaan yang telah digunakannya, jika skala semakin
kekanan maka sikap pelanggan secara keseluruhan relatif tidak baik atau negatif, hal ini dapat dikatakan pelanggan merasa tidak
puas terhadap produk dan layanan perusahaan. Dalam hal ini yang akan diteliti ada tiga atribut, maka bobot masing-masing atribut
ditentukan dengan cara menjumlah urutan tingkat kepentingan, yaitu sebagai berikut :
Urutan tingkat kepentingan : 1 + 2 + 3 = 6 No. Urut
Tingkat Kepentingan Bobot
1. 2.
3. 36 x 100 = 50
26 x 100 = 33,33 16 x 100 = 16,67
50 33
17
3. Perspektif proses bisnis internal Teknik analisis yang digunakan dalam perspektif ini adalah teknik
kualitatif. Data tentang proses bisnis internal PO. BIMO diperoleh melalui wawancara dengan manajer untuk mengetahui bagaimana perusahaan
mencapai ukuran hasil dari perspektif ini. Dengan melihat apakah perusahaan membuat kebijakan-kebijakan khususnya proses inovasi,
proses operasi dan layanan purna jual untuk mencapai efektivitas dan efisiensi waktu dan biaya.
4. Perspektif pembelajaran dan pertumbuhan Untuk mengetahui perspektif pembelajaran dan pertumbuhan, diperoleh
data melalui kuesioner yang ditujukan pada manajer dan karyawan. Data yang diperoleh kemudian dianalisis dengan menggunakan analisis
Multiattitude Atribute Model Engel, 1994:353.
Rumus Multiattitude Atribute Model adalah: Ab =
∑
=
−
n i
Xi li
Wi
1
Keterangan : Ab : Sikap karyawan secara keseluruhan terhadap suatu obyek
Wi : Bobot rata-rata yang diberikan responden terhadap atribut i li :
Nilai ideal
rata-rata karyawan manajer pada atribut i Xi :
Nilai belief
rata-rata karyawan manajer pada atribut i n
: Jumlah atribut yabg diteliti Rumus di atas didapat dengan menggunakan langkah-langkah sebagai
berikut: 1 Menentukan Wi dengan rumus :
Nilai masing-masing atribut
Wi
= x 100 Jumlah nilai atribut
2 Menentukan n dengan cara memilih atribut-atribut yang dominan. Selanjutnya diberi nilai satu sampai ke-n, dimana urutan berikutnya
diberi nilai yang lebih tinggi dari urutan berikutnya sebanyak n, begitu seterusnya.
3 Menentukan skala sikap dalam bentuk skor dengan angka 1 sampai 5, urutannya sebagai berikut :
No Keterangan Skor 1. Sangat
Setuju 5
2. Setuju 4
3. Ragu – ragu 3
4. Tidak Setuju
2 5. Sangat Tidak Setuju
1 4 Mencari nilai ideal dan nilai belief, digunakan rumus sebagai berikut :
Nilai ideal = Skor x absolut responden ideal masing-masing
alternatif jawaban Nilai belief
= Skor x absolut responden belief masing-masing alternatif jawaban
Kemudian mencari nilai ideal rata-rata dan belief rata-rata : Total nilai ideal
Nilai ideal rata-rata = Responden ideal
Total nilai belief Nilai belief rata-rata =
Responden belief 5 Memasukkan data dalam tabel, kemudian masukkan dalam rumus
dengan skala likert Sugiyono, 1994:73 Sikap-1 x 100, dan hasilnya 5 – 1 x 100 = 400
Hal ini dapat dilihat dengan skala sikap dibawah ini,
0 80 160 240 320 400 Keterangan :
0 – 80 : Sangat Puas
81 – 160 : Puas
161 – 240 : Ragu-ragu
241 – 320 : Tidak Puas
321 – 400 : Sangat Tidak Puas
Hasil perhitungan skala sikap secara keseluruhan dapat diartikan jika skala semakin kecil atau mendekati nol, maka sikap manajer dan
karyawan secara keseluruhan semakin baik atau positif, hal ini dapat dikatakan manajer atau karyawan merasa puas terhadap kinerja
perusahaan, jika skala semakin kekanan maka sikap manajer dan karyawan secara keseluruhan relatif tidak baik atau negatif, hal ini
dapat dikatakan manajer atau karyawan merasa tidak puas terhadap kinerja perusahaan.
Dalam hal ini yang akan diteliti ada tiga atribut, maka bobot masing-masing atribut ditentukan dengan cara menjumlah urutan
tingkat kepentingan, yaitu sebagai berikut : Urutan tingkat kepentingan : 1 + 2 + 3 = 6
No. Urut Tingkat Kepentingan
Bobot 1.
2. 3.
36 x 100 = 50 26 x 100 = 33,33
16 x 100 = 16,67 50
33 17
Jawaban responden dari setiap atribut dikalikan dengan bobot yang diberikan dari setiap atribut, kemudian dijumlahkan. Hasil
perkalian tiap atribut menentukan ukuran kepentingan-kepentingan.
Hasil yang paling banyak merupakan atribut yang menjadi prioritas utama dalam menghasilkan produkjasa.
Hasil dari analisis kuantitatif dan analisis kualitatif kuesioner maka langkah selanjutnya adalah menilai kinerja PO. BIMO secara
keseluruhan berdasarkan masing-masing perspektif Balanced Scoreacard.
Untuk mengukur kriteria baik dan buruk kinerja perusahaan secara keseluruhan adalah sebagai berikut:
1. Kinerja sangat baik
: jika 4 perspektif dinilai baik 2.
Kinerja baik : jika 3 perspektif dinilai baik 3.
Kinerja kurang baik : jika 2 perspektif dinilai baik 4.
Kinerja tidak baik : jika 1 perspektif dinilai baik
Untuk melihat baik buruknya masing-masing perspektif BSC dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 3.4 Perbandingan Perspektif BSC dengan Perspektif dalam P.O. BIMO
Kriteria Perspektif BSC
Baik Buruk Keadaan
BIMO Ket
1. Perspektif
keuangan a.Pertumbuhan
tingkat laba 2.
Perspektif pelanggan
a. Pangsa pasar
b.Retensi pelanggan
c. Akuisisi
pelanggan 1
Peningkatan profit margin
a. Meningkatnya
jumlah konsumen b.
Mampu mempertahankan
konsumen yang ada
c. Meningkatnya
konsumen baru 1
Penurunan profit margin
a. Menurunnya
jumlah konsumen b.Tidak mampu
mempertahankan konsumen yang
ada c.
Tidak meningkatnya
konsumen baru
d.Profitabilitas pelanggan
e. Kepuasan
pelanggan 3.
Perspektif proses bisnis internal
a. Proses
inovasi b.
Proses operasi
c. Layanan
purna jual 4.
Perspektif pembelajaran
dan pertumbuhan a.
Kemampuan karyawan
b.Kemampuan
sistem informasi
c. Motivasi,
pemberian wewenang dan
pembatasan wewenang
d. Meningkatnya
laba bersih yang diperoleh
e. Mampu
memberikan kepuasan terhadap
atribut waktu, kualitas, dan harga
• Jika perusahaan telah melakukan
tiga proses bisnis utama tersebut
a. Jika perusahaan
mampu memenuhi tiga faktor
pengukur kemampuan
karyawan yaitu kepuasan kerja,
retensi, dan produktivitas
b. Jika kemampuan
sistem informasi yang dilaksanakan
perusahaan dapat memberikan
informasi yang dibutuhkan.
c. Manajer mendapat
kepuasan untuk atribut dukungan,
komunikasi, dan kapabilitas
karyawan d.Tidak
meningkatnya laba bersih yang
diperoleh e.
Tidak mampu memberikan
kepuasan terhadap atribut waktu,
kualitas, dan harga
• Jika perusahaan belum mampu
melakukan tiga proses bisnis utama
tersebut
a. Jika perusahaan
tidak mampu memenuhi tiga
faktor pengukur kemampuan
karyawan yaitu kepuasan kerja,
retensi, dan produktivitas.
b. Jika kemampuan
sistem informasi yang dilaksanakan
perusahaan tidak dapat memberikan
informasi yang dibutuhkan.
c. Manajer tidak
mendapat kepuasan untuk
atribut dukungan, komunikasi, dan
kapabilitas karyawan.
54
BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
A. Sejarah Singkat Perusahaan