Pembuatan Ekstrak Daun Binahong Optimasi Formula Gel

p. Contour plot adalah grafik yang digunakan untuk memprediksi area

optimum formula berdasarkan satu parameter kualitas gel ekstrak daun binahong. q. Overlay plot Superimposed contour plot adalah penggabungan 2 area contour plot pada uji viskositas dan daya sebar yang didapat pada program Design Expert versi 9.0.6.2

C. Bahan Penelitian

Bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah daun binahong, plat stainless steel, etanol 70, trietanolamin TEA, Carbopol 940, sorbitol, metil paraben, aquadest.

D. Alat Penelitian

Alat-alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah hot magnetic stirrer , corong buchner, stirrer, sel elektrolisis, alat sentrifugasi, gelas ukur, neraca analitik, beaker glass, mixer, stopwatch, pH stick, Merlin VR viscometer, extensometer alat uji daya sebar, dan freezer.

E. Tata Cara Penelitian

1. Pembuatan Ekstrak Daun Binahong

a. Pengumpulan simplisia kering daun binahong. Simplisia kering daun binahong diperoleh dengan dibeli 1 kg dari tempat budidaya Merapi Farma Kaliurang, Yogyakarta. Perolehan daun tanaman binahong dipilih daun PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI yang berbatang merah karena agar sesuai dengan daun binahong yang ingin diteliti. b. Pembuatan ekstrak daun binahong. Sejumlah 200 g simplisia kering binahong ditimbang, dimasukkan ke dalam beker yang telah berisi 1000 mL etanol 70 dan stirrer. Dipanaskan di atas hot magnetic stirrer , suhu hot magnetic stirrer dikontrol pada suhu tidak lebih dari 70 o C. Setelah 90 menit, beker diangkat dan stirrer dikeluarkan. Ekstrak disaring dengan corong buchner. Ditambahkan 5 akuades ke dalam beker berisi filtrat. Dimasukkan dua buah plat stainless steel ke dalam beker berisi filtrat tersebut, kemudian dihubungkan dengan sel elektrolisis. Dilakukan elektrolisis hingga volume ekstrak tersisa ΒΌ volume awal. Hasil elektrolisis disaring dengan corong buchner lalu disentrifugasi. Bagian supernatan diambil dan dismpan dalam beker yang tertutup aluminium foil. c. Uji kandungan flavonoid ekstrak daun binahong. Pengujian kandungan flavonoid dalam ekstrak daun binahong secara kualitatif maupun kuantitatif dilakukan oleh LPPT Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta dengan metode spektrofotometri visibel dan dengan quercetin sebagai standar pembanding. Panjang gelombang yang digunakan 510 nm.

2. Optimasi Formula Gel

a. Formula. Formula yang digunakan pada penelitian ini mengacu pada formula gel anti jerawat ekstrak etanol buah pare Laianto, 2014. Tabel II. Formula gel untuk anti jerawat No. Bahan Komposisi gram 1 Ekstrak Etanol buah pare 7,5 2 HPMC 4000 1,05-2,45 3 Carbopol 1,05-2,45 3 TEA 0,18 4 Propilenglikol 15 5 Metil paraben 0,18 7 Aquadest Ad 100 Formula tersebut dimodifikasi menjadi formula baru pada Tabel III. Tabel III. Formula modifikasi gel ekstrak daun binahong Nama Bahan F1 FA FB FAB Ekstrak daun binahong g 2,5 2,5 2,5 2,5 Carbopol 940 g 0,75 0,75 0,3 0,3 Sorbitol g 7,5 1,5 7,5 1,5 Trietanolamin g 1,2 1,2 1,2 1,2 Metil paraben g 0,09 0,09 0,09 0,09 Etanol 70 mL 1 1 1 1 Aquadest mL 40,2 40,2 40,2 40,2 b. Pembuatan gel. Carbopol 940 dikembangkan dalam 50 gram aquadest yang sudah melalui proses pemanasan dan didiamkan hingga dingin, dengan cara menaburkan Carbopol di atas aquadest. Pengembangan dilakukan selama 24 jam. Metil paraben dilarutkan menggunakan etanol 70 campuran I. Kemudian sorbitol dilarutkan dalam campuran I dan diaduk hingga homogen campuran II. Ditimbang ekstrak daun binahong sesuai formula, ditambahkan pada campuran II tersebut, kemudian diaduk hingga homogen campuran III. Selanjutnya campuran III di atas ditambahkan dengan Carbopol 940 yang telah dikembangkan sebelumnya, PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI kemudian dilakukan proses mixing dengan mixer dengan kecepatan putar level 1. Pada 1 menit pertama ditambahkan trietanolamin untuk mengatur pH hingga pH mencapai 6, dan mixing dilanjutkan hingga menit kelima.

c. Uji Sifat Fisik dan Stabilitas Gel

a. Uji Organoleptis dan Homogenitas

Sediaan gel ekstrak etanol daun binahong yang telah diformulasi dilakukan pengamatan secara fisik meliputi bau, warna dan homogenitas sediaan. Gel biasanya jernih dengan konsistensi setengah padat Ansel, 1989. Pengujian homogenitas dilakukan dengan cara sampel gel dioleskan pada sekeping kaca atau bahan transparan lain yang cocok, sediaan harus menunjukkan susunan yang homogen dan tidak terlihat adanya butiran kasar Ditjen POM, 1985.

b. Uji pH

Pengukuran pH menggunakan indikator pH pH stick yang dilakukan dengan cara memasukkan pH stick tersebut ke dalam sediaan gel dan dicek hingga nilai pH sediaan gel mencapai pH 6 Sukatta, Rugthaworn, Pitpiangchan, Dilokkunanant, 2008.

c. Uji Daya Sebar

Uji daya sebar sediaan gel ekstrak etanol daun binahong dilakukan 48 jam setelah dibuat. Pengukuran daya sebar dilakukan dengan cara gel ditimbang 1 gram, diletakkan di tengah kaca bulat berskala. Di atas gel diletakkan kaca bulat lain serta pemberat dengan total berat adalah 125 gram, didiamkan selama 1 menit, lalu dicatat diameter penyebarannya Garg, Aggarwal, Garg, Singla, 2002.

d. Uji Viskositas

Pengukuran viskositas menggunakan Merlin VR viscometer. Pengukuran gel dilakukan dua kali, yaitu 48 jam setelah formulasi dan 6 hari akhir 3 siklus uji stabilitas dipercepat setelah formulasi. Pada Merlin VR viscometer dipasangkan cone and plate. Masing-masing formula gel diambil secukupnya dan diletakkan di atas plate, kemudian dihimpit dengan cone diberi sedikit ruang, lalu dijalankan melalui komputer dengan aplikasi Rheosys Micra. Pada aplikasi tersebut sebelumnya di set terlebih dahulu parameter pengujiannya.

e. Uji Stabilitas Dipercepat

Uji stabilitas dipercepat selanjutnya dilakukan untuk menunjukkan perubahan sifat fisik dari gel ekstrak daun binahong. Uji ini dilakukan dengan metode freeze thaw yaitu dengan menempatkan sediaan gel pada suhu beku sekitar -10 C 14 F selama 24 jam, kemudian sediaan gel dipindahkan lagi pada suhu kamar sekitar 25-29 C 77 F selama 24 jam. Setelah itu dilakukan uji viskositas dan daya sebar. Perlakuan ini adalah satu siklus. Percobaan dilakukan sebanyak 3 siklus Kolhe, et al., 2013.

F. Optimasi Formula dan Analisis Data

Dokumen yang terkait

Penganrh Salep Ekstrak I)aun Binahong (Anredera cordifulia (Tenore) Steenis) terhadap Pembentukan Jaringan Granulasi pada Luka Bakar Tikus Sprngue dawley (Studi Pendahuluan Lama Paparan Luka Bakar 30 Detik dengan Plat Besi

1 19 89

Uji aktivitas ekstrak Etanol 70% daun Binahong (Anredera cordifolia (Ten) Steenis) terhadap penurunan kadar asam urat dalam darah tikus putih jantan yang diinduksi dengan Kafeina

1 42 73

Pengaruh pemberian salep ekstrak daun Binahong (anredera cordifolia (tenore) steenis) terhadap re-epitelisasi pada luka bakar tikus sprague dawley : studi pendahuluan lama paparan luka bakar 30 detik dengan plat besi

0 20 70

PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK ETANOL 70% DAUN BINAHONG (Anredera cordifolia (Ten.) Steenis) TERHADAP WAKTU PERDARAHAN Pengaruh Pemberian Ekstrak Etanol 70% Daun Binahong (Anredera Cordifolia (Ten.) Steenis) Terhadap Waktu Perdarahan (Bleeding Time) Pada Men

0 3 13

PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK ETANOL 70% DAUN BINAHONG (Anredera cordifolia (Ten.) Steenis) TERHADAP WAKTU PERDARAHAN Pengaruh Pemberian Ekstrak Etanol 70% Daun Binahong (Anredera Cordifolia (Ten.) Steenis) Terhadap Waktu Perdarahan (Bleeding Time) Pada Men

0 3 13

Optimasi gelling agent carbopol 940 dan humektan gliserin terhadap sediaan gel anti-aging ekstrak spirulina platensis dengan aplikasi desain faktorial.

3 16 126

Optimasi gelling agent carbopol dan humektan propilen glikol dalam formulasi sediaan gel ekstrak etanol daun binahong (Anredera Cordifolia (Ten.) Steenis).

4 16 120

Optimasi humektan propilenglikol dan gelling agent carbopol 940 dalam sediaan gel penyembuh luka ekstrak daun petai Cina (Leucaena leucocephala (Lam.) de Wit) : aplikasi desain faktorial.

5 16 99

Optimasi formula span 80 dan tween 80 dalam sediaan cold cream ekstrak daun binahong (Anredera cordifolia (ten.) Steenis.) dengan metode desain faktorial.

0 0 104

UJI AKTIVITAS ANTIKOLESTEROL EKSTRAK ETANOL DAUN BINAHONG (Anredera cordifolia (Ten) Steenis) SECARA IN VITRO

2 4 6