Tabel X. Hasil uji ANOVA terhadap viskositas Formula
p-value
F1 0,0886
FA 0,447
FB 0,75
FAB 0,37
Dengan pengujian ANOVA pada tabel X tersebut membuktikan bahwa setiap formula memiliki stabilitas yang baik karena nilai p-value nya lebih dari
0,05. Sehingga dapat disimpulkan bahwa setiap formula stabil pada rentang siklus 0 hingga 3. Namun, untuk formula F1 memiliki p-value 0,0886 yang mendekati
0,05, hal ini disebabkan karena pada siklus 1 dan 2 viskositasnya meningkat lebih jauh.
4. Uji Daya Sebar
Pengujian daya sebar dilakukan untuk mengetahui kemampuan sediaan gel mudah atau tidaknya diaplikasikan pada kulit. Garg et al 2002 menuliskan
bahwa semakin besar nilai daya sebar yang diberikan maka, semakin kecil viskositasnya. Hal ini justru malah berbanding terbalik nilainya. Pengukuran daya
sebar dilakukan dengan menimbang 1 gram sediaan gel diatas kaca bundar berskala extensometer, kemudian ditimpa dengan kaca bundar lain tidak
berskala dan diberi tambahan beban hingga berat keduanya mencapai berat 125 gram, dan ditunggu selama 1 menit. Kemudian diukur diameter penyebarannya
secara horizontal, vertikal dan 2 sisi diagonal. Hasil tersebut di jumlahkan dan dihitung rata-ratanya. Selain itu, dilakukan uji stabilitas dipercepat juga dengan
metode freeze thaw, yakni pada saat siklus 0 48 jam sediaan gel ditempatkan pada suhu sekitar -10
C selama 24 jam, kemudian sediaan gel dipindahkan lagi PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
pada suhu kamar sekitar 25-29 C selama 24 jam. Setelah itu dilakukan uji
viskositas dengan extensometer. Perlakuan ini merupakan satu siklus. Percobaan ini dilakukan sebanyak 3 siklus, karena menurut Kolhe et al 2013 dan Lai
1997, 3 siklus merupakan minimum standar yang harus dilakukan untuk melihat perubahan daya sebar memberikan nilai yang baik atau tidak. Hasil pengukuran
daya sebar gel ekstrak etanol daun binahong terdapat pada tabel XI berikut.
Tabel XI. Daya sebar gel ekstrak etanol daun binahong Formula
Daya sebar setelah penyimpanan 48
jam cm Daya sebar setelah
penyimpanan siklus 3 cm
Perubahan Daya sebar
F1 3,567 ± 0,101
3,525 ± 0,090 1,162 ± 0,384
FA 3,420 ± 0,039
3,525 ± 0,025 3,083 ± 1,825
FB 4,875 ± 0,025
4,900 ± 0,025 0,512 ± 0,000
FAB 4,408 ± 0,101
4,733 ± 0,038 7,397 ± 1,683
Daya sebar yang diinginkan peneliti adalah dalam range 3-5 cm karena tidak terlalu lebar sehingga nyaman penggunaannya pada kulit wajah, hal ini juga
sesuai dengan yang dinyatakan Aeni et al 2012. Pada tabel XI diatas menunjukkan semua formula menggunakan Uji T berpasangan baik itu F1, FA,
FB, dan FAB dengan toleransi penyebarannya kurang lebih seperti yang ditampilkan itu masih masuk dalam range daya sebar yang diinginkan peneliti.
Toleransi penyebaran tersebut dihitung melalui standar deviasi dari rata-rata daya sebar tiap formula.
Gambar 13. Grafik perubahan daya sebar gel selama penyimpanan
Pada gambar ini diatas ini menunjukkan perubahan daya sebar gel selama 3 siklus penyimpanan. Dan dari gambar tersebut membuktikan linearitas grafik
yang cukup konstan dari siklus 0 ke siklus 3 dan menandakan perubahan viskositas yang tidak signifikan.
Selain daripada itu, dilakukan pula uji normalitas, variansi data serta uji ANOVA two way pada confidence interval 95 terhadap daya sebar dengan
menggunakan aplikasi program Rstudio tersebut. Hasil dari uji normalitas daya sebar tersaji dalam tabel XII ini.
Tabel XII. Hasil uji normalitas Shapiro-wilk data daya sebar Siklus
p-value F1 p-value FA
p-value FB p-value FAB
0,7262 0,3631
1 0,7262
1 0,8428
1 0,6369
0,5588 2
1 0,6048
0,6788 0,9265
3 0,5367
1 1
0,6369
1 2
3 4
5 6
Siklus 0 Siklus 1
Siklus 2 Siklus 3
Da y
a S
ebar cm
Waktu Penyimpanan Siklus
Perubahan Daya Sebar Gel Ekstrak Etanol Daun Binahong Selama Penyimpanan
F1 FA
FB FAB
Pada tabel XII, dengan uji normalitas shapiro-wilk menyatakan bahwa semua formula baik F1, FA, FB, dan FAB mulai dari siklus 0 hingga siklus 3
memberikan nilai p-value 0,05. Hal ini berarti pada siklus dan semua formula tersebut memberi nilai yang berbeda namun tidak signifikan, dimana data
terdistribusi secara normal pada confidence interval 95. Jika hasil semua formula menunjukkan data yang normal seperti itu, maka dapat dilanjutkan
dengan uji variansi data Levene’s test. Berikut ini merupakan hasil uji variansi
datanya.
Tabel XIII. Hasil uji variansi data Levene’s test daya sebar
Formula p-value
F1 0,9866
FA 0,8375
FB 0,8723
FAB 0,7546
Hasil uji variansi data dengan Levene’s test pada tabel XIII diatas
menunjukkan keempat formula memiliki p-value yang berada diatas 0,05 yang mengartikan keempat formula memiliki kesamaan varian, dimana hasilnya
tersebut memberi nilai perbedaan namun tidak signifikan, bahkan dengan p-value itu membuktikan data tersebut sangat jauh dari nilai signifikan kesamaan varian
cukup tinggi pada rentang siklus 0 hingga 3 tersebut. Sehingga dapat dilanjutkan dengan uji parametrik ANOVA two way pada confidence interval 95. Berikut
ini merupakan hasil uji ANOVA. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Tabel XIV. Hasil uji ANOVA terhadap daya sebar Formula
p-value
F1 0,727
FA 0,0579
FB 0,32
FAB 0,00431
Tabel XIV tersebut membuktikan bahwa pada formula 1, A dan B memiliki stabilitas yang baik karena nilai p-value nya lebih dari 0,05. Sehingga
dapat disimpulkan bahwa setiap formula stabil pada rentang siklus 0 hingga 3. Namun, untuk formula FAB memiliki p-value = 0,00431 yang jauh dibawah batas
0,05, hal ini disebabkan karena pada siklus 0 hingga 3 terjadi kenaikan nilai daya sebar yang tinggi. Kenaikan yang drastis ini disebabkan karena faktor suhu saat
penyimpanan saat mulai diberi perlakuan freeze and thaw, dimana suhu yang semakin rendah dalam penyimpanan karena pengaruh kelembaban dapat
menurunkan viskositas sediaan gel bersamaan dengan kenaikan daya sebar. Siklus 2 dan 3, pada penyimpanan di suhu ruang selama 24 jam
thawing, saat itu suhu lingkungan menjadi menurun karena curah hujan yang tinggi, dan karena sorbitol sebagai humektan yang fungsinya menjaga kelembaban
sediaan gel pada formula FAB jumlahnya kecil maka, kelembaban saat itu lebih mudah masuk ke dalam sediaan gel yang membuat turunnya viskositas dan
naiknya daya sebar yang lebih tinggi saat di uji. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
G. Efek Penambahan Carbopol 940 dan Sorbitol dalam Menentukan