kandungan airnya relatif tinggi dan bersifat lembut, konsistensinya elastis sehingga kuat Swarbrick and Boylan, 1992. Hidrogel cocok untuk penerapan
pada kulit dengan fungsi kelenjar sebaseus yang berlebihan. Setelah kering akan meninggalkan suatu film tembus pandang yang elastis dengan daya lekat tinggi,
yang tidak menyumbat pori kulit, dan mudah dicuci dengan air Voight, 1994. 3. Stabilitas Gel
Ketidakstabilan gel pada kondisi normal menunjukkan perubahan rheology
secara irreversible sehingga menyebabkan hasil akhir yang tidak dapat diterima bila digunakan. Banyak gel, khususnya dari polisakarida alam akan
mudah mengalami degradasi mikrobial. Oleh karena itu perlu penambahan preservatif untuk mencegah serangan mikrobial. Peningkatan suhu penyimpanan
dapat menyebabkan efek yang berlawanan pada stabilitas polimer sehingga menghasilkan viskositas yang berubah dari waktu ke waktu Zatz and Kushla,
1996.
E. Gelling Agent
Gelling agent adalah gum alam atau sintesis, resin, atau hidrokoloid lain
yang digunakan didalam formulasi gel untuk menjaga konstituen cairan dan padatan dalam suatu bentuk gel yang halus. Gelling agent yang sering digunakan
antara lain Carbopol. Gelling agent basis harus berifat inert, aman dan tidak reaktif terhadap komponen yang lainnya. Penambahan preservatif perlu dilakukan
untuk mencegah serangan mikrobial yang dapat menyebabkan degradasi gel. Karakteristik gelling agent yang digunakan harus disesuaikan dengan bentuk
sediaannya. Semakin tinggi viskositas gel karena struktur gel semakin kuat Zatz and
Kushla, 1996. Carbopol 940 lebih dikenal dengan nama carbomer 940. Range
konsentrasi carbopol 940 sebagai gelling agent yaitu 0,5-2. Secara kimia, carbopol ini merupakan polimer sintetik dari asam akrilat dengan bobot molekul
tinggi Rowe, Sheskey, Quinn, 2009. Carbopol 940 berbentuk serbuk, berwarna putih dan higroskopis, memiliki bulk density 208 kgm
3
, dengan pH yang dihasilkan jika 1 terdispersi di air adalah 2,5-3,0 dan apabila 0,5 terdispersi di
air adalah 2,7-3,5 Salomone, 1996. Jika konsentrasi carbopol 940 rendah, gel bersifat pseudoplastis, sebaliknya jika konsentrasi carbopol 940 tinggi akan
menjadi plastis. Carbopol 940 tidak toksis dan tidak mempengaruhi aktivitas biologi obat tertentu Barry, 1983.
Carbomer bersifat stabil, higroskopik, penambahan temperatur berlebih dapat mengakibatkan kekentalan menurun sehingga mengurangi stabilitas.
Carbomer 940 mempunyai viskositas antara 40.000-60.000 cP digunakan sebagai bahan pengental yang baik, viskositasnya tinggi, menghasilkan gel yang
bening Rowe, Sheskey, Owen, 2006. Mekanisme pembentukan gel terjadi saat struktur polimer dari carbomer terikat dengan pelarut, dan terjadi ikatan silang
pada polimer-polimer sehingga molekul pelarut akan terjebak didalamnya, kemudian terjadi immobilisasi molekul pelarut dan terbentuk struktur yang kaku
dan tegar yang tahan terhadap gaya maupun tekanan tertentu Martin, 1993. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Gambar 1. Unit monomer asam akrilat dalam polimer Carbopol
F. Humektan