Variabel Penelitian Definisi Operasional

21

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis dan Rancangan Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental murni yang bersifat eksploratif acak dua arah menggunakan metode desain faktorial dengan dua faktor dan dua level untuk mendapatkan sediaan gel ekstrak etanol daun binahong yang memenuhi persyaratan sifat fisik dan stabilitas gel.

B. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

1. Variabel Penelitian

a. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah jenis bahan Carbopol 940 dan sorbitol dengan level bahan rendah dan tinggi. b. Variabel tergantung dalam penelitian ini meliputi organoleptis, pH, daya sebar dan viskositas sifat fisik gel dan pergeseran viskositas stabilitas gel setelah 3 siklus pengujian. c. Variabel pengacau terkendali dalam penelitian ini adalah lama pencampuran, kecepatan putar saat pembuatan gel, kondisi dan wadah penyimpanan gel, alat - alat percobaan, habitat tumbuh tanaman binahong, umur tanaman binahong, waktu panen daun binahong. d. Variabel pengacau tak terkendali dalam penelitian ini adalah suhu dan kelembaban ruangan pada saat pembuatan, penyimpanan serta pengujian gel. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

2. Definisi Operasional

a. Gel adalah sediaan semipadat yang terdiri atas 2 fase yang saling berpenetrasi antara satu dengan lainnya.

b. Ekstrak daun binahong adalah hasil ekstraksi daun binahong yang

diperoleh dengan cara elektrolisis menggunakan pelarut etanol 70 .

c. Gel ekstrak etanol daun binahong merupakan sediaan semipadat yang

terkandung zat aktif dari ekstrak daun binahong Anredera cordifolia Ten. Steenis didalamnya yang menggunakan gelling agent Carbopol 940 dan humektan Sorbitol. d. Gelling agent adalah bahan pembawa dalam sediaan gel yang mana dapat mempengaruhi sifat fisik sediaan, dalam penelitiaan ini dilakukan optimasi terhadap gelling agent Carbopol 940. e. Humektan adalah bahan yang berfungsi untuk mecegah drying out lepasnya air dari sediaan dan mengabsorbsi lembab dari lingkungan, dalam penelitian ini dilakukan optimasi terhadap humektan Sorbitol. f. Sifat fisik dan stabilitas gel adalah parameter yang digunakan untuk mengetahui kualitas sediaan gel, dalam penelitian ini sifat fisik sediaan gel meliputi daya sebar dan viskositas gel sedangkan stabilitas fisik meliputi pergeseran viskositas gel setelah pengujian 3 siklus. g. Desain faktorial adalah metode optimasi yang digunakan untuk mengetahui efek yang lebih dominan dalam menentukan sifat fisik gel dan stabilitas sediaan gel dengan analisis hasil secara statistik.

h. Faktor adalah variabel yang diteliti pada suatu penelitian, dalam

penelitian ini digunakan 2 faktor yaitu Carbopol 940 sebagai faktor A dan Sorbitol sebagai faktor B. i. Level adalah tetapan atau nilai dari suatu faktor yang dinyatakan secara numerik. Penelitian ini terdapat dua level yaitu level rendah dan tinggi. j. Respon adalah besaran yang akan diamati perubahan efeknya dan dapat dihitung secara kuantitatif. Dalam penelitian respon yang dihasilkan adalah uji sifat fisik dan stabilitas gel, yaitu viskositas, daya sebar dan pergeseran viskositas. k. Efek adalah perubahan respon yang disebabkan adanya variasi level dan faktor. l. Viskositas adalah ketahanan gel ekstrak etanol daun binahong untuk mengalir setelah diberi gaya. m. Daya sebar adalah kemampuan menyebar dari gel ekstrak daun binahong yang diukur menggunakan kaca bulat berskala extensometer dan diberi pemberat, kemudian diukur diameter penyebarannya. n. Pergeseran viskositas adalah persentase perubahan viskositas gel ekstrak etanol daun binahong setelah penyimpanan selama beberapa siklus. Viskositas gel setelah beberapa siklus diketahui dengan pengujian melalui Merlin VR viscometer. o. Area optimum adalah area yang menghasilkan gel yang mempunyai sifat fisik dan stabilitas fisik yang baik.

p. Contour plot adalah grafik yang digunakan untuk memprediksi area

optimum formula berdasarkan satu parameter kualitas gel ekstrak daun binahong. q. Overlay plot Superimposed contour plot adalah penggabungan 2 area contour plot pada uji viskositas dan daya sebar yang didapat pada program Design Expert versi 9.0.6.2

C. Bahan Penelitian

Dokumen yang terkait

Penganrh Salep Ekstrak I)aun Binahong (Anredera cordifulia (Tenore) Steenis) terhadap Pembentukan Jaringan Granulasi pada Luka Bakar Tikus Sprngue dawley (Studi Pendahuluan Lama Paparan Luka Bakar 30 Detik dengan Plat Besi

1 19 89

Uji aktivitas ekstrak Etanol 70% daun Binahong (Anredera cordifolia (Ten) Steenis) terhadap penurunan kadar asam urat dalam darah tikus putih jantan yang diinduksi dengan Kafeina

1 42 73

Pengaruh pemberian salep ekstrak daun Binahong (anredera cordifolia (tenore) steenis) terhadap re-epitelisasi pada luka bakar tikus sprague dawley : studi pendahuluan lama paparan luka bakar 30 detik dengan plat besi

0 20 70

PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK ETANOL 70% DAUN BINAHONG (Anredera cordifolia (Ten.) Steenis) TERHADAP WAKTU PERDARAHAN Pengaruh Pemberian Ekstrak Etanol 70% Daun Binahong (Anredera Cordifolia (Ten.) Steenis) Terhadap Waktu Perdarahan (Bleeding Time) Pada Men

0 3 13

PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK ETANOL 70% DAUN BINAHONG (Anredera cordifolia (Ten.) Steenis) TERHADAP WAKTU PERDARAHAN Pengaruh Pemberian Ekstrak Etanol 70% Daun Binahong (Anredera Cordifolia (Ten.) Steenis) Terhadap Waktu Perdarahan (Bleeding Time) Pada Men

0 3 13

Optimasi gelling agent carbopol 940 dan humektan gliserin terhadap sediaan gel anti-aging ekstrak spirulina platensis dengan aplikasi desain faktorial.

3 16 126

Optimasi gelling agent carbopol dan humektan propilen glikol dalam formulasi sediaan gel ekstrak etanol daun binahong (Anredera Cordifolia (Ten.) Steenis).

4 16 120

Optimasi humektan propilenglikol dan gelling agent carbopol 940 dalam sediaan gel penyembuh luka ekstrak daun petai Cina (Leucaena leucocephala (Lam.) de Wit) : aplikasi desain faktorial.

5 16 99

Optimasi formula span 80 dan tween 80 dalam sediaan cold cream ekstrak daun binahong (Anredera cordifolia (ten.) Steenis.) dengan metode desain faktorial.

0 0 104

UJI AKTIVITAS ANTIKOLESTEROL EKSTRAK ETANOL DAUN BINAHONG (Anredera cordifolia (Ten) Steenis) SECARA IN VITRO

2 4 6