Metode Desain Faktorial PENELAAHAN PUSTAKA

I. Freeze and Thaw Test

Freeze and thaw test merupakan metode uji yang paling disarankan untuk jenis sediaan berbasis liquid atau semisolid, karena tujuan uji adalah untuk melihat stabilitas sediaan dengan konsep siklus yakni sediaan gel yang berada dalam penyimpanan suhu rendah dan tinggi pada waktu tertentu yang terhitung dalam 1 siklus perlakuan. Prinsip uji ini adalah dengan menempatkan sediaan pada suhu beku -10 C 14 F selama 24 jam, kemudian sediaan dipindahkan lagi pada suhu kamar sekitar 25-29 C 77 F selama 24 jam, dan jika sediaan mampu melewati tahap ini maka sediaan dianggap stabil Kolhe, Shah, Rathore, 2013. Hal ini juga diperkuat dengan pernyataan Lai 1997 yang menjelaskan bahwa dengan penggunaan suhu kamar serta dengan siklus antara 3-5.

J. Metode Desain Faktorial

Desain faktorial digunakan dalam eksperimen dimana efek dari faktor yang bervariasi, atau kondisi terhadap hasil eksperimen dapat dijelaskan. Desain faktorial merupakan eksperimen yang optimal untuk mendeterminasi efek maupun efikasi dari kombinasi 2 jenis faktor. Desain faktorial merupakan pilihan desain yang bersama-sama mendeterminasi efek dari beberapa faktor dan interaksinya. Eksperimen 2 faktor akan sesuai dalam menentukan efek dari gelling agent dan humektan pada sediaan gel. Jika kedua faktor berada pada 2 level 2 faktor untuk tiap level, maka menghasilkan 4 formula yang dibutuhkan dengan simbol 1, a, b, ab. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Metode ini merupakan metode yang sesuai untuk menentukan formula yang optimum dalam sediaan gel, dengan kombinasi gelling agent sebagai faktor A dan humektan sebagai faktor B yang digunakan dalam formula yang bervariasi mulai dari level yang rendah dan level yang tinggi. Adanya metode ini dapat dilihat efek dari faktor gelling agent dan humektan serta bagaimana interaksi keduanya tersebut. Terkadang, penggunaan desain yang lebih kecil ini sangat penting karena lebih ekonomis Bolton and Bon, 2004. Desain faktorial memberikan model persamaan matematika yang didapat dari analisis hubungan antara variabel respon dengan satu maupun lebih variabel bebas Bolton and Bon, 2004. Dengan desain faktorial ini suatu eksperimen dapat diketahui faktor mana yang dominan berpengaruh secara signifikan terhadap suatu respon. Persamaan yang terbentuk dari eksperimen faktorial 2 n ini adalah sebagai berikut : Y = B0 + B1.X1 + B2.X2 + B12.X1.X2 Keterangan : Y = respon hasil eksperimen X1 dan X2 = level yang nilainya mulai -1 hingga +1 B0, B1, B2, B12 = koefisien yang dapat dihitung dari respon B0 = rata-rata hasil semua eksperimen Bolton and Bon, 2004. Jika faktor A dan B berada pada level tinggi, maka ditulis „1‟ dan jika berada pada level rendah maka ditulis „ab‟. Faktor pada eksperimen di level tinggi dilambangkan dengan „+‟, sedangkan di level rendah dilambangkan dengan „-„. Hal ini secara khusus berguna ketika menentukan interaksi antar faktor Armstrong and James, 1996. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Tabel I. Desain faktorial dengan dua faktor dan dua level Armstrong and James, 1996.

K. Landasan Teori

Dokumen yang terkait

Penganrh Salep Ekstrak I)aun Binahong (Anredera cordifulia (Tenore) Steenis) terhadap Pembentukan Jaringan Granulasi pada Luka Bakar Tikus Sprngue dawley (Studi Pendahuluan Lama Paparan Luka Bakar 30 Detik dengan Plat Besi

1 19 89

Uji aktivitas ekstrak Etanol 70% daun Binahong (Anredera cordifolia (Ten) Steenis) terhadap penurunan kadar asam urat dalam darah tikus putih jantan yang diinduksi dengan Kafeina

1 42 73

Pengaruh pemberian salep ekstrak daun Binahong (anredera cordifolia (tenore) steenis) terhadap re-epitelisasi pada luka bakar tikus sprague dawley : studi pendahuluan lama paparan luka bakar 30 detik dengan plat besi

0 20 70

PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK ETANOL 70% DAUN BINAHONG (Anredera cordifolia (Ten.) Steenis) TERHADAP WAKTU PERDARAHAN Pengaruh Pemberian Ekstrak Etanol 70% Daun Binahong (Anredera Cordifolia (Ten.) Steenis) Terhadap Waktu Perdarahan (Bleeding Time) Pada Men

0 3 13

PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK ETANOL 70% DAUN BINAHONG (Anredera cordifolia (Ten.) Steenis) TERHADAP WAKTU PERDARAHAN Pengaruh Pemberian Ekstrak Etanol 70% Daun Binahong (Anredera Cordifolia (Ten.) Steenis) Terhadap Waktu Perdarahan (Bleeding Time) Pada Men

0 3 13

Optimasi gelling agent carbopol 940 dan humektan gliserin terhadap sediaan gel anti-aging ekstrak spirulina platensis dengan aplikasi desain faktorial.

3 16 126

Optimasi gelling agent carbopol dan humektan propilen glikol dalam formulasi sediaan gel ekstrak etanol daun binahong (Anredera Cordifolia (Ten.) Steenis).

4 16 120

Optimasi humektan propilenglikol dan gelling agent carbopol 940 dalam sediaan gel penyembuh luka ekstrak daun petai Cina (Leucaena leucocephala (Lam.) de Wit) : aplikasi desain faktorial.

5 16 99

Optimasi formula span 80 dan tween 80 dalam sediaan cold cream ekstrak daun binahong (Anredera cordifolia (ten.) Steenis.) dengan metode desain faktorial.

0 0 104

UJI AKTIVITAS ANTIKOLESTEROL EKSTRAK ETANOL DAUN BINAHONG (Anredera cordifolia (Ten) Steenis) SECARA IN VITRO

2 4 6