Efektivitas Surat Syukur terhadap Peningkatan Kebahagiaan

51 membuat kesepakatan dengan pemimpin asrama dan tidak secara langsung menghubungi masing-masing subjek. Subjek tidak secara sukarela mengikuti eksperimen. Mereka berpartisipasi dalam eksperimen bukan karena kebutuhan tetapi karena kepatuhan pada aturan asrama, meskipun mereka menandatangani lembaran persetujuan. Kedua, keterbatasan jumlah subjek laki-laki yang tinggal di asrama membuat sebaran jumlah subjek laki-laki dan perempuan tidak sebanding 23 siswa dan 43 siswi. Eksperimen tidak secara khusus memberi perhatian pada perbedaan gender. Perbedaan jumlah subjek laki-laki dan perempuan mungkin memengaruhi hasil penelitian ini. Ketiga, peneliti mengamati bahwa sebagian subjek mulai menunjukkan rasa bosan pada hari ketiga. Peserta tampak lebih lama berpikir sebelum menulis surat dan mulai berbicara dengan temannya. Sebagian subjek juga tampak berhenti menulis lebih cepat dengan isi surat yang lebih singkat. Teknik menulis surat syukur dalam 5 hari berturut- turut membosankan bagi sebagian peserta. Keempat, lama waktu menulis surat merata untuk semua subjek. Selama eksperimen sebagian subjek bisa selesai menulis surat sebelum batas waktu. Sebagian remaja membutuhkan waktu 15 menit untuk menyelesaikan suratnya. Beberapa subjek belum berhenti menulis suratnya sampai batas waktu menulis selesai. Eksperimen kurang memperhatikan perbedaan kemampuan intelektual peserta yang mungkin memengaruhi kualitas surat dan efeknya bagi kebahagiaan subjek. 52 Kelima, peneliti melakukan eksperimen selama lima hari dan tidak melakukan follow up test sebulan setelah eksperimen. Efek intervensi tidak diuji kembali untuk mengetahui kekuatan pengaruhnya.

3. Serendipity

Penelitian menunjukkan bahwa subjek wanita lebih ekspresif dalam menulis surat syukur. Remaja perempuan umumnya menulis surat syukur yang lebih panjang daripada remaja pria. Selain itu, berdasarkan isi surat syukur, 25 dari 35 remaja kelompok eksperimen, mengungkapkan rasa syukurnya di hari pertama kepada ibu. Hanya 4 remaja perempuan yang menulis ungkapan syukur untuk ayah di hari pertama.

4. Efektivitas Surat Syukur terhadap Peningkatan Gratitude

Froh et al. 2009 mengatakan bahwa remaja yang setia menulis surat syukur selama 5 hari mengalami rasa syukur yang makin kuat. Hal tersebut sejalan dengan hasil penelitian ini bahwa remaja yang tinggal di asrama juga melaporkan peningkatan rasa syukurnya. Perbedaan tingkat disposisi syukur para remaja sebelum dan sesudah perlakuan bersifat signifikan. Sebagian kecil subjek remaja yang mengikuti kegiatan menulis surat syukur tidak mengalami peningkatan level syukurnya, namun disposisi syukurnya masih tergolong tinggi, tidak mengalami penurunan drastis. Mereka yang mengikuti perlakuan menulis surat syukur menunjukkan kenaikan level syukur lebih tinggi daripada remaja yang tergabung dalam kelompok kontrol tidak menulis surat syukur. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 53

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. KESIMPULAN

Penelitian ini memperkuat teori tentang efektivitas intervensi syukur terhadap peningkatan kebahagiaan pada remaja. Intervensi menulis surat syukur terbukti meningkatkan kebahagiaan remaja khususnya dalam dua komponen utamanya kepuasan hidup dan afek positif. Remaja yang menulis surat syukur melaporkan perbedaan yang signifikan pada level kebahagiaan dibandingkan remaja yang tidak menulis surat syukur. Level kebahagiaan remaja sebelum perlakuan berbeda secara signifikan dibandingkan hasil posttest mereka. Sebaliknya remaja yang tidak menulis surat syukur tidak menunjukkan perbedaan yang signifikan pada level kebahagiaannya.

B. SARAN

Proses, hasil dan keterbatasan penelitian memberikan beberapa saran sebagai berikut :

1. Penelitian Selanjutnya

a. Variasi dan kesiapsediaan subjek Penelitian ini memilih subjek yang tinggal di asrama yang duduk di kelas X. Peneliti lain hendaknya melibatkan juga subjek remaja yang tidak tinggal di asrama yang berasal dari kelas yang berbeda-beda yang secara sukarela mengikuti eksperimen. Subjek penelitian tidak secara sukarela mengikuti eksperimen. 54 b. Jumlah subjek laki-laki dan perempuan Sebaran jumlah subjek laki-laki dan perempuan tidak seimbang. Penelitian selanjutnya perlu memperhatikan distribusi jumlah yang lebih seimbang antara laki-laki dan perempuan. c. Kebosanan subjek dan waktu eksperimen Subjek remaja yang mengikuti penelitian ini terkadang menunjukkan rasa bosan dalam menulis surat syukur terutama remaja putra. Sebaiknya penelitian di kemudian hari memperhatikan teknik menciptakan suasana yang kondusif agar peserta tidak bosan. Penelitian ini mengambil waktu malam hari. Kelelahan setelah aktivitas sekolah yang banyak mungkin menyebabkan rasa bosan saat eksperimen. Penelitian selanjutnya sebaiknya menggunakan waktu liburan dan mencoba eksperimen serupa pada siang hari. d. Durasi menulis surat Saat eksperimen sebagian subjek tampak berhenti menulis setelah 15 menit, namun beberapa subjek belum selesai menulis sampai batas waktu yang ditentukan yaitu 20 menit. Penelitian selanjutnya perlu memperhatikan kemampuan menulis subjek dengan memberikan jangka waktu yang lebih fleksibel, misalnya 15 – 30 menit. e. Surat syukur dan afek negatif Hasil penelitian menunjukkan bahwa remaja yang menulis surat syukur mengalami penurunan yang signifikan pada level emosi negatif. Namun, remaja yang tidak menulis surat syukur juga mengalami PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI