Remaja dan Perkembangannya REMAJA

28

D. KEBAHAGIAAN, SYUKUR, DAN REMAJA

Kondisi-kondisi psikologis yang positif sebagai hasil dari rasa syukur disepakati berasal dari hubungan antara rasa syukur dan kebahagiaanSWB Froh, Bono, Emmons, 2010; Froh, Yurkewicz, Kashdan, 2008. Remaja yang memiliki rasa syukur mengakui adanya kebaikan dalam hidupnya sehingga ia akan mengembangkan penilaian positif terhadap hidupnya dan mengalami emosi-emosi positif Froh, et al, 2010. Remaja adalah sekelompok individu yang berada pada tahap perkembangan yang penting menuju masa dewasa. Masa remaja berkaitan dengan sejumlah tugas perkembangan psikososial yang harus dihadapi karena kemampuan menyelesaikan tugas perkembangan mempengaruhi keberfungsian individu di masa dewasa Croxford, 2011. Remaja perlu memiliki sumber daya untuk mampu berkembang secara positif. Kemampuan bersyukur diyakini para ahli salah satu kekuatan psikologis yang dapat membantu remaja berfungsi optimal Froh, Emmons, et al., 2011, Froh, et al., 2009; Froh Yurkewicz, Kashdan, 2008. Intervensi syukur yang sering diasosiasikan dengan kebahagiaan merupakan sarana penting untuk membantu remaja dalam melaksanakan tugas perkembangannya. Penelitian tentang intervensi terhadap peningkatan kebahagiaan pada kaum remaja masih terbatas dan tergolong baru Huebner Diener, 2008. Intervensi syukur dan efektivitasnya bagi peningkatan kebahagiaan lebih banyak melibatkan subjek dewasa. Penelitian-penelitian dalam psikologi positif menyimpulkan bahwa orang-orang yang sering bersyukur 29 mengalami peningkatan level kebahagiaan atau SWB mereka Emmons McCullough, 2003; McCullough, et al., 2002 dalam Emmons, 2004; Toepfer, Cichy, Peters, 2012; Watkins et al., 2003. Kurtz 2008 dalam penelitiannya tentang keuntungan menikmati peristiwa yang jarang terjadi atau hampir berakhir scarcity, menemukan bahwa subjek yang diperhadapkan dengan kondisi scarcity, cenderung lebih beryukur dan lebih berbahagia. Penelitian tentang hubungan syukur dan SWB mulai melibatkan kaum remaja pada satu dekade terakhir Bono Froh, 2009 dalam Froh et al., 2011; Froh, et al., 2009; Froh, Yurkewicz, Kashdan, 2008. Gratitude tidak hanya berkorelasi dengan SWB tetapi juga mampu meningkatkan SWB kaum remaja. Chen dan Kee 2008 menemukan bahwa atlit-atlit remaja yang memiliki rasa syukur cenderung menampilkan kesejahteraan subjektif yang lebih baik. Rasa syukur berkorelasi secara positif dengan kepuasan hidup, kepuasan tim dan berkorelasi negatif dengan kelelahan atlit. Froh, Bono, dan Emmons 2010 menunjukkan bahwa selain meningkatkan kebahagiaan personal, syukur yang diekpresikan mendorong munculnya perilaku prososial dan kebahagiaan sosial remaja. Selain itu, Froh et al. 2011 menemukan bahwa generasi muda yang memiliki gratitude yang tinggi memiliki kepuasan hidup yang tinggi, integrasi sosial yang baik, dan juga rendah tingkat depresi serta kecemburuannya. Sebaliknya, generasi muda yang cenderung materialis menunjukkan level kebahagiaan rendah Froh et al., 2011. 30 Salah satu model intervensi syukur yang populer dan efektif adalah metode menulis surat syukur Gratitude Letters Watkins, et al., 2003. Froh et al 2009 menguji efektivitas surat syukur pada subjek remaja. Mereka membagi remaja dalam dua kelompok yaitu kelompok kontrol dengan tugas menulis aktivitas harian dan kelompok eksperimen yang diminta menulis surat syukur. Penelitian membuktikan bahwa remaja yang saat pretest mendapatkan skor rendah pada tingkat kebahagiaannya menunjukkan peningkatan rasa syukur dan kebahagiaan yang lebih baik setelah eksperimen. Remaja yang rajin menulis surat syukur lebih berbahagia daripada kelompok remaja yang hanya menulis aktivitas hariannya. Kebiasaan bersyukur pada remaja meningkatkan level kebahagiaan mereka. Karena syukur mengarahkan individu untuk memikirkan kesejahteraan dirinya dan orang lain, maka pembentukan kebiasaan bersyukur sejak masa muda dapat menjadi landasan untuk mencapai perkembangan positif remaja Froh, et al., 2011. Ungkapan syukur berhubungan dengan perasaan-perasaan positif, kemampuan adaptasi sosial, memotivasi remaja mengejar tujuan intrinsik yang membantu remaja menyelesaikan tugas perkembangannya Croxford, 2011. Surat syukur adalah salah satu model intervensi yang perlu mendapat perhatian dalam membantu remaja berkembang secara optimal. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 31 E. SKEMA PENELITIAN

F. HIPOTESIS

Hipotesis penelitian menyatakan bahwa intervensi syukur meningkatkan kebahagiaanSWB remaja. Remaja pada kelompok eksperimen memiliki level SWB yang berbeda secara signifikan dibandingkan subjek yang tidak menulis surat syukur. Selain itu, remaja yang mengungkapkan rasa syukurnya melalui surat syukur gratitude letters menunjukkan perbedaan yang signifikan pada tingkat SWB sebelum dan sesudah eskperimen. REMAJA MENULIS SURAT SYUKUR TIDAK MENULIS SURAT SYUKUR SWB TIDAK MENINGKAT PENINGKATAN SWB GRATITUDE SWB 32

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. JENIS DAN DESAIN PENELITIAN

Penelitian ini menggunakan jenis pendekatan kuantitatif dengan desain eksperimen. Penelitian kuantitatif bertujuan menguji teori-teori tertentu secara objektif dengan meneliti hubungan antar variabel Creswell, 2012. Pengukuran psikologis dalam penelitian kuantitatif bertujuan mengukur dan menunjukkan kepemilikan atribut oleh individu atau subjek penelitian Supratiknya, 2014. Eksperimen adalah suatu prosedur terkontrol yang sekurang- kurangnya memiliki 2 kondisi perlakuan terhadap subjek Myers Hansen, 2002. Penelitian ini bertujuan melakukan eksperimen untuk meningkatkan subjective well-being subjek dengan metode menulis surat syukur. Peneliti membagi subjek dalam kelompok kontrol tidak menulis surat syukur dan kelompok eksperimen menulis surat syukur. Kedua kelompok subjek mengikuti pre dan posttest. Peneliti melihat perbedaan hasil pretest dan posttest masing-masing kelompok Within Subject Design dan perbedaan SWB kelompok kontrol dan kelompok eksperimen Between Subject Design. B. IDENTIFIKASI VARIABEL DAN DEFINISI OPERASIONAL 1. Identifikasi Variabel Penelitian ini menggunakan satu variabel independen dan satu variabel dependen. Variabel dependen penelitian adalah Subjective Well-