muda dan sarjana penuh dipadukan ke dalam bentuk baru berupa program sarjana Satu S1 dengan nama SEKOLAH TINGGI FILSAFAT KATEKETIK
PRADNYAWIDYA. Program sarjana satu ini berstatus diakui dengan SK Mendikbud No 04301986 dengan SK mendikbud No. 036201986. Pada tahun
akademik 19911992, tepatnya tanggal 26 Desember 1991, STFK Pradnyawidya memperoleh Status disamakan dengan SK No. 66001991.
Dengan adanya peraturan dari pemerintah bahwa hanya lulusan dari LPTK Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan atau yang memiliki akta
mengajar dapat secara sah menjadi guru, maka STFK Pradnyawidya memerlukan perubahan jalur pendidi kan, perubahan tersebut mengantar STFK Pradnyawidya
ke dalam proses merger kepada FKIP USD. Setelah melalui proses Merger yang cukup lama, berdasar SK Mendikbud No. 08DO1995 tertanggal 14 febuari
1995 STFK Pradnyawidya berubah menjadi Fakultas Ilmu Pendidikan Agama FIPA, jurusan Pendidikan Agama Katolik, Program Studi Pendidikan Agama
Katolik, Universitas Sanata Dharma dengan Status disamakan. Berdasarkan SK BAN PT Depdikbud RI No 002BAN-PTAK-
IIXII1998 tertanggal 22 Desember 1998 FIPA USD telah terakreditasi dengan mendapat nilai B. pada tahun 1999, pemerintah mengadakan penataan kembali
nama program studi di lingkungan PTS di seluruh Indonesia yang membuat Status FIPA USD menjadi program studi dengan nama Program Studi Ilmu
Pendidikan kekhususan Pendidikan Agama katolik IPPAK dan menjadi bagiaan FKIP USD.
Pada tahun 2003 IPPAK mengajukan akreditasi. Berdasarkan SK BAN PT Depdiknas RI nomor 014BAN-PTAk-VIISIIV2004 IPPAK mendapat
peringkat A. pada tahun 2008 IPPAK kembali mengajukan akkreditasi. Berdasarkan SK BAN PT Depdiknas RI nomor 015BAN-PTAK-
XIIS1VI2009 IPPAK kembali mendapat peringkat A. 2.
Visi – Misi IPPAK
A. Visi IPPAK
Prodi IPPAK sebagai lembaga pendidikan mendidik calon Sarjana Pendidikan Agama Katolik yang beriman tangguh dan profesional demi
terwujudnya Gereja yang memperjuangkan Masyarakat Indonesia yang semakin bermamfaat
B. Misi IPPAK
Rumusan Misi Prodi IPPAK dapat dinyatakan sebagai berikut 1
Mendidik kaum Muda menjadi sarjana Pendidikan Agama katolik yang dapat berprofesi sebagai agama Katolik, Katekis dan
pengembang karya katekese dalam konteks Gereja Indonesia
2 Mengembangkan Karya Katekese dalam Gereja demi terwujudnya
masyarakat Indonesia yang semakin bermartabat.
3. Tujuan IPPAK
Kelulusan mahasiswa IPPAK dapat tercapai apabila telah menyelesaikan Tugas akhir yaitu pembuatan skripsi pada pada semester VIII. Namun sebelum
menulis tugas akhir mahasiswa harus terlebih dahulu menyelesaikan teori-teori yang ada pada semester I, II, III,IV,V,VI,VII
Adapun tujuan IPPAK adalah menghasilkan lulusan yang beriman mendalam, berkepribadian utuh, mampu berefleksi atas imannya dan berkualitas
untuk mengembangkan misi IPPAK, Maka tujuan ini diwujudkan melalui segala proses pembentukan kepribadian serta wawasan mahasiswa dari tingkatan ke
tingkatan, yang dimulai dari tingkat pertama hingga tingkat keempat. Adapun masing-masing tingkatan mempunyai target masing
– masing demi terwujudnya dan tercapainya tujuan IPPAK. Buku panduan IPPAK 2010
4. Pengertian Katekis
Katekis merupakan seorang pembina atau dapat juga disebut sebagai Guru Agama Telaumbanua,1996:6. Teritorial karya mereka adalah
mengkhususkan diri untuk pembina iman umat di paroki, mengajar agama di sekolah serta ada pula yang menjalankan kedua - duanya. Meskipun di beberapa
daerah pembina iman umat disebut sebagai Katekis sedangkan pengajar PAK Pendidikan Agama Katolik di sekolah di sebut Guru agama.
Menurut Telambanua dalam bukunya adapun kriteria seorang katekis yang diharapkan adalah:
a. Orang yang Sungguh Beriman
Katekis seharusnya mempunyai hidup rohani yang mendalam serta terbuka akan sapaan Allah yang diwujudkan melalui hidup doa, membaca dan
merenungkan Kitab suci, menghidupi devosi
b. Mempunyai Nama Baik sebagai Pribadi dan Keluarganya
Nama baik sebagai seorang katekis dan keluarganya. Seorang katekis diharapkan mempunyai kepribadian yang baik, berdedikasi serta mempunyai
komitmen yang tinggi untuk mewartakan kabar Gembira tanpa lelah dan tanpa imbalan duniawi.
c. Mempunyai Pengetahuan yang Memadai
Sebagai penggerak dan pembimbing hidup umat katekis tidak hanya cukup dengan mau tetapi juga diharapkan mempunyai pengetahuan yang luas
seperti kitab suci, teologi moral, Liturgi harta kekayaan iman Gerejani, sakramen- sakramen.
Katekis merupakan sebuah panggilan luhur yang mengambil bagian penting dalam tugas pengajaran. Sewaktu di dunia Yesus Kristus merupakan
