Pembahasan Hasil Penelitian Pengaruh Ekaristi terhadap perkembangan hidup rohani mahasiswa Program Studi Ilmu Pendidikan KeKhususan Pendidikan Agama Katolik Universitas Sanata Dharma sebagai calon katekis.
Dari hasil ini, penulis dapat sedikit menyimpulkan, dari hasil penelitian ini dapat digambarkan bahwa para mahasiswa sudah mencoba untuk memaknai
Ekaristi sebagai dari bagian hidupnya. Hal ini dapat dilihat bagaimana dengan menyambut ekaristi dapat memberikan mereka kedamaian, kesadaran,
kesembuhan dan kerinduan untuk bersatu dengan Allah. Dengan memaknainya maka diharapkan merekacalon katekis dapat terbiasa dan menjadikan ekaristi
sebagai bagian kehidupan mereka.
3 Pemahaman tentang Liturgi
Pada soal no 8 ada 38 responden 58.46 yang menyatakan setuju bahwa sebagai calon katekis haruslah mengerti dan menyadari pentingnya tata
cara liturgi dalam perayaan Ekaristi. Selain itu pada soal no 9 ada 25 responden 38.46,yang mengatakan setuju bahwa mereka selalu datang lebih awal saat
merayakan Ekaristi dan pulang setelah berkat penutup. Dari hasil ini dapat disimpulkan bahwa pemahaman mahasiswa mengenai tatacara liturgi yang sudah
cukup baik dan bentuk keterlibatan para mahasiswa di dalam perayaan ekaristi yang juga sudah cukup baik, maka dengan adanya pemahaman dan keterlibatan
serta kesadaran dari para mahasiswa tentang liturgi diharapkan para mahasiswa semakin dapat menghayati dan memaknai ekaristi sebagai kebutuhan hidup yang
menemani perziarahan hidup mereka.
4
Usaha-usaha yang dilakukan oleh Mahasiswa IPPAK untuk mengembangkan hidup Rohani.
Pada bagian ini yaitu soal no 10 ada 34 Responden 52.30 yang menyatakan setuju bahwa dengan merayakan Ekaristi hidup rohaninya semakin
berkembang. Sedangkan pada soal no 11 ada 39 responden 60 yang menyatakan setuju bahwa mereka melalui perayaan Ekaristi, mereka senantiasa
mengembangkan hidup rohaninya dengan cara berdialog kepada Allah. Sedangkan pada soal no 12 ada 36 responden 55.38 yang menyatakan
jawaban setuju bahwa adorasi Ekaristi adalah sarana untuk mengembangkan hidup rohani. Dan pada soal no 13 ada 29 responden 44.61 yang menyatakan
setuju bahwa sebagai calon pewarta saya senantiasa mengembangkan hidup rohani dengan adorasi Ekaristi, devosi, refleksi, doa Rosario bacaan rohani.
Selain itu juga dalam penelitian pada soal no14 ada 27 responden 41.53 yang menyatakan jawaban netral atau berpendapat tidak terbiasa membiasakan diri
untuk membaca bacaan rohani sebelum merayakan ekaristi. Sedangkan untuk soal no 15 ada 25 responden 38.46 yang menyatakan jawaban netral atau
biasa-biasa saja mengenai pengembangan hidup rohani melalui sarana devosi. Pada bagian ini juga dapat dilihat pada soal no 16 ada 28 responden
43.07 yang menyatakan jawaban setuju bahwa untuk mengembangkan hidup rohani, mereka berusaha untuk senantiasa doa Rosario. Dan untuk soal no 17 ada
36 responden 55.38 yang menyatakan setuju bahwa melalui komuni suci yang
mereka sambut mereka merasakan kehadiran Kristus. Pada bagian ini menampilkan usaha - usaha yang dilakukan oleh para mahasiswa IPPAK dalam
mengembangkan hidup rohaninya. Dari persentase yang didapatkan, pada umumnya para mahasiswa IPPAK sudah berusaha untuk mengembangkan hidup
rohaninya sebagai calon katekis. Hal ini dapat dilihat bagaimana dalam perayaan Ekaristi dari hasil penelitian tadi, sebagian besar, didalam perayaan Ekaristi,
mereka sudah berusaha untuk berdialogberkomunikasi kepada Allah. Adapun usaha lainnya yang dilakukan oleh para mahasiswa IPPAK, untuk
mengembangkan hidup rohaninya yaitu ada yang adorasi Ekaristi, berdevosi, refleksi, bacaan rohani dan doa Rosario.
Pada tabel terakhir yaitu pada tabel no 5 dapat dilihat buah hidup rohani sebagai calon katekis terhadap tugas pewartaan. Pada bagian ini penulis melihat
soal no 18 adanya 42 responden 64.61 yang menyatakan setuju bahwa melalui Ekaristi yang mereka sambut, mereka siap untuk bersaksi di tengah
– tengah umat dalam kehidupan sehari-hari.
Dalam soal no 19 ada 42 responden 64.41 kembali menyatakan setuju bahwa melalui Ekaristi yang mereka rayakan, mereka dapat hidup bersaudara
dengan siapa pun di dalam hidup sehari – hari. Hal ini senada seperti yang
diuraikan oleh penulis pada kajian teori, yaitu sebagai calon katekis, katekis dipanggil untuk dapat hidup bersaudara tanpa membeda-bedakan status.
Sedangkan dalam soal no 20 ada 44 responden 67.69 yang menyatakan setuju
bahwa melalui perayaan Ekaristi yang mereka rayakan, mereka diajarkan untuk selalu bersyukur dan berterimakasih dan hal ini diwujudkan dalam bidang
Liturgia. Untuk soal 21 ada 50 responden 76.92 yang menyatakan setuju bahwa buah dari Ekaristi yang mereka sambut, semakin mendorong mereka untuk
melayani sesama dengan rendah hati dan ditunjukkan dalam bidang diakonia. Dalam soal no 22 ada 37 responden 56.92 yang kembali mengatakan
setuju bahwa buah dari Ekaristi yang mereka sambut, mereka semakin diteguhkan dan dipanggil untuk memberikan kesaksian ditengah
– tengah masyarakat. Sedangkan untuk soal no 23 ada 46 responden 70.76 yang
menyatakan setuju bahwa buah dari Ekaristi yang mereka sambut, mereka dipanggil untuk memberikan kesaksian akan persaudaraan dan persatuan yang
didasari oleh cinta kasih. Untuk soal no 24 ada 41 Responden 63.07 yang mengatakan setuju yaitu, sebagai calon katekis, mereka senantiasa mengolah
hidup mereka dengan cara merayakan Ekaristi. Pada soal no 25 dapat dilihat juga ada 41 responden 63.07 yang
mengatakan setuju bahwa sebagai calon katekis mereka diajarkan untuk dengan setia dan sepenuh hati membiasakan diri untuk merayakan Ekaristi harian
maupun mingguan. Sedangkan dalam soal no 26, dapat dilihat juga ada sebanyak 43 responden 66.15 yang mengatakan setuju bahwa sebagai calon katekis,
ekaristi merupakan sebuah kebutuhan rohani dan sumber kekuatan hidup. Sedangkan dalam soal no 27, sebanyak 46 responden 70.76 juga yang
menyatakan setuju, bahwa sebagai calon katekis mereka terlebih dahulu mengalami kegembiraan dan diwartai olehNya, melalui perayaan Ekaristi.
Dalam soal no 28 dapat dilihat juga ada sebanyak 37 responden 56.92 yang mengatakan setuju bahwa melalui perayaan Ekaristi yang mereka rayakan,
mereka merasakan kehadiranNya dalam Roti dan Anggur yang mereka santap, sehingga dengan demikian panggilan mereka sebagai seorang katekis semakin
diteguhkan. Sedangkan dalam soal no 29 sebanyak 49 responden 75.38 juga mengatakan setuju bahwa dengan merayakan Ekaristi harianmingguan, mereka
memiliki spiritualitas yang menjadi kekuataan dalam mewartakan karya keselamatan Allah di dalam hidup sehari-hari. Dan untuk soal terakhir yaitu no 30
ada sebanyak 42 responden 64.61 yang mengatakan setuju bahwa sebagai calon katekis, melalui perayaan Ekaristi yang mereka rayakan, mereka senantisa
siap diutus dan terlibat di dalam Gereja, lingkungan dan Masyarakat