4. Optimasi Clean-Up SPE C
18
a. Penentuan Kapasitas Solid Phase Extraction SPE C
18
. Ditimbang dalam tabung sentrifugasi, 5 gram buah melon yang telah
dihomogenkan kemudian ditambahkan campuran garam QuEChERS. Gojog larutan selama 1 menit kemudian vortex selama 2 menit dan
disentrifugasi selama 5 menit dalam 5000 rpm. Supernatan yang terbentuk pada lapisan paling atas diambil sebanyak 1 mL dimasukan
dalam flakon dan dikeringkan dalam oven 60°C hingga tercapai bobot tetap. Replikasi 3 kali. Kemudian ditimbang dan dihitung rata-rata
berat setelah dikeringkan. b.
Optimasi Washing SPE. Sebanyak 5 gram buah melon yang telah dihomogenkan dengan blender ditimbang dalam tabung sentrifugasi,
kemudian ditambahkan campuran garam QuEChERS tambahkan asetonitrril sebanyak 5mL. Gojog larutan selama 1 menit kemudian
vortex selama 2 menit dan disentrifugasi selama 5 menit dengan kecepatan 5000 rpm. Supernatan yang terbentuk diambil semuanya
dan dimasukan dalam flakon. Dilakukan reekstraksi dengan menambahkan asetonitril sebanyak 5 mL ke dalam tabung sentrifugasi
yang telah diekstraksi sebelumnya, lakukan penggojokan selama 1 menit vortex 2 menit dan sentrifugasi selama 5 menit. Supernatan
yang terbentuk pada lapisan paling atas diambil semuanya dan digabung ke dalam flakon supernatant sebelumnya kemudian
ditambahkan 2 µL Standar stok B dan dikeringkan di atas hotplate dengan bantuan gas nitrogen. Sampel yang telah kering dilarutkan
dalam 0,5 mL akuabides selanjutnya di-degassing dengan ultrasonifikator selama 5 menit. Aplikasikan sampel yang telah di-
degassing ke dalam kolom SPE. Washing SPE C
18
dengan berbagai macam komposisi pelarut, antara lain: 5 mL akuabides tanpa fraksinasi
; 5 mL metanol 5 dengan 5 fraksinasi ; 5 mL UPW 100 dengan 5 fraksinasi. Selanjutnya cuci ekstrak dalam flakon dengan 3 mL
metanol dan elusikan dalam kolom SPE kemudian ditampung dalam flakon baru untuk dikeringkan di atas hotplate dengan bantuan gas
nitrogen. Sampel yang telah kering dilarutkan dengan 200 µL heksan dan ditambahkan DCB kemudian diambil 2µL untuk diinjeksikan ke
dalam sistem GC-ECD. c.
Optimasi Elusi SPE. Sebanyak 5 gram buah melon yang telah dihomogenkan dengan blender ditimbang dalam tabung sentrifugasi,
kemudian ditambahkan campuran garam QuEChERS tambahkan asetonitrril sebanyak 5mL. Gojog larutan selama 1 menit kemudian
vortex selama 2 menit dan disentrifugasi selama 5 menit dengan kecepatan 5000 rpm. Supernatan yang terbentuk diambil semuanya
dan dimasukan dalam flakon. Dilakukan reekstraksi dengan menambahkan asetonitril sebanyak 5 mL ke dalam tabung sentrifugasi
yang telah diekstraksi sebelumnya, lakukan penggojokan selama 1
menit vortex 2 menit dan sentrifugasi selama 5 menit. Supernatan yang terbentuk pada lapisan paling atas diambil semuanya dan
digabung ke dalam flakon supernatan sebelumnya kemudian ditambahkan 2µL Standar stok B dan dikeringkan di atas hotplate
dengan bantuan gas nitrogen. Sampel yang telah kering dilarutkan dengan
1 mL
akuabides kemudian
di-degassing dengan
ultrasonifikator selama 5 menit selanjutnya aplikasikan sampel ke dalam kolom SPE C
18
. Washing dengan menggunakan akuabides sebanyak 5 mL kemudian keringkan kolom dengan bantuan gas
nitrogen. Tahap selanjutnya sampel dielusi dengan menggunakan 1 mL ; 2 mL ; 3 mL ; 4 mL ; 5 mL metanol. Masukan metanol ke dalam
flakon untuk mencuci ekstrak, kemudian aplikasikan ke dalam kolom SPE. Eluat yang keluar dari SPE ditampung dalam flakon. Sampel
dikeringkan di atas hotplate dengan bantuan gas nitrogen. Sampel yang telah kering dilarutkan dengan 200 µL heksan dan ditambahkan
DCB kemudian diambil 2µL untuk diinjeksikan ke dalam sistem GC- ECD.
5. Optimasi kelayakan SPE untuk digunakan lebih dari satu kali. Sebanyak 5 gram