injektor, kolom, oven, detektor, dan pencatat signal Rouessac dan Annick 2007; Orejuela dan Silva, 2004.
2. Prinsip pemisahan
Pemisahan pada kromatografi gas didasarkan pada titik didih suatu senyawa dikurangi dengan interaksi yang mungkin terjadi antara solut dengan
fase diam. Fase gerak yang berupa gas akan mengelusi solut dari ujung kolom lalu menghantarkannya ke detektor. Fase gerak dalam kromatografi gas juga
biasa disebut sebagai gas pembawa. Syarat gas pembawa adalah tidak reaktif, dan murnikering karena kalau tidak murni akan berpengaruh pada detektor
Gandjar dan Rohman, 2007. Pada kromatografi gas, fase diam selalu ditempatkan di dalam sebuah
kolom. Fase diam ini dapat berupa suatu padatan Kromatografi Gas-Padat Gas Solid Chromatography. Cara penyerapan komponen pada kromatografi
gas padat merupakan proses adsorpsi pada permukaan, sedangkan Kromatografi Gas Cair dinamakan kromatografi partisi Soeryadi,1997.
Pemisahan pada kromatografi gas dapat dilakukan pada suhu tetap yang basanya disebut dengan pemisahan isotermal dan dapat dilakukan
dengan menggunakan suhu yang berubah secara terkendali yang disebut dengan pemisahan suhu terprogram. Pemisahan isotermal paling baik dipakai
pada analisis rutin atau jika kita mengetahui agak banyak sifat sampel yang akan dipisahkan. Pilihan awal pada pemisahan isotermal ini adalah suhu yang
digunakan beberapa derajat di bawah titik didih komponen campuran utama.
Ada 2 hal yang perlu diperhatikan terkait dengan penggunaan pemisahan isotemal ini, yaitu: 1 terkait dengan pemilihan suhu. Jika suhu yang
diguanakan terlalu tinggi maka komponen akan terelusi tanpa terpisah, sementara jika suhu terlalu rendah maka komponen yang bertitik didih tinggi
akan keluar sangat lambat atau bahkan tetap dalam kolom sehingga akan mengacaukan proses kromatografi selanjutnya, dan 2 terkait dengan proses
kromatografi, karena makin lama suatu sampel dalam kolom maka semakin lebar alas puncaknya. Kedua hal ini dapat diatasi jika digunakan pemisahan
dengan suhu terprogram Gandjar Rohman,2007. Pemisahan dengan suhu terprogram mempunyai keuntungan, yakni
mampu meningkatkan resolusi komponen-komponen dalam suatu campuran yang mempunyai titik didih pada kisaran yang luas. Disamping itu, pada suhu
terprogram juga mampu mempercepat keseluruhan waktu analisis, karena senyawa-senyawa dengan titik didih tinggi akan terelusi lebih cepat Gandjar
Rohman,2007.
3. Kinerja GC