B. Kandungan Buah Melon
Kandungan gizi buah melon dapat dilihat pada Tabel.
Tabel I. Kandungan dan Komposisi Gizi Buah Melon tiap 100 gram
Komposisi Gizi Banyaknya Jumlah
Energi 29 kcal.
Protein 0,50 gram
Lemak 0,10 gram
Karbohidrat 6,8 gram
Serat 0,70 gram
Abu 0,70 gram
Kalsium 6 mg
Fosfor 6 mg
Kalium 180,00 mg
Zat besi 0,18 mg
Natrium 11 mg
Thiamin 0,07 mg
Riboflavin 0,01 mg
Vitamin B
6
0,07 mg Vitamin C
8,0 mg Niacin
0,40 mg Air
91,0 gram Roe, 2013.
C. Solid Phase Extraction SPE
SPE C
18
kolom digunakan untuk menyaring komponen matriks sampel nonpolar, terutama pigmen dari ekstrak sampel. Ketika suatu ekstrak yang dielusikan
dengan asetonitril-air, aseton-air, atau asetonitril ke dalam kolom SPE C
18
, maka pigmen dan lipid yang bersifat non-polar akan tertahan didalam kolom.
Dua strategi yang diterapkan dalam clean-up SPE untuk ekstrak sampel yaitu isolasi analit dan isolasi matriks. Pada isolasi analit, analit akan teradsorbsi dalam
sorben SPE non polar. Kolom SPE dapat dibilas dengan larutan berair untuk menghilangkan campuran koekstraktan, diikuti elusi dari analit yang terjebak dalam
kolom dengan pelarut organik. Analit pestisida dielusi melalui kolom. Strategi kedua isolasi matriks, strategi ini lebih banyak digunakan dalam clean-up residu pestisida.
Pada umumnya prosedur clean-up dengan SPE isolasi matriks dirancang untuk menjebak komponen matriks dalam kolom dan mengelusi baik pestisida polar
maupun non-polar melalui kolom.
Gambar 2. Proses Skematik prosedur SPE
GC merupakan suatu metode deteksi yang selektif terutama untuk determinasi pestisida. Sistem GC digunakan untuk skrining berbagai pestisida yang mengandung
heteroatom seperti halogen, fosfor, sulfur dan nitrogen. Detektor sistem GC tidak hanya memiliki sensitivitas yang tinggi, tetapi juga memiliki spesifitas yang baik,
oleh karena itu suatu clean-up sampel dipersyaratkan sebelum suatu sampel dideterminasi dengan GC. Pada metode QuEChERS, sampel diekstraksi dengan
gojogan yang kuat dalam pelarut asetonitril. Magnesium sulfat dan NaCl ditambahkan dan kemudian gojog kuat dan di sentrifugasi. Aliquot yang
menghasilkan supernatan kemudian di clean-up menggunakan dispersive SPE, dicampur dengan sorben SPE PSA dan MgSO4. Beberapa tipe kolom yang sering
digunakan untuk clean-up dengan SPE yaitu C
18
, styrene-divivyl benzene SDVB, aminopropyl NH
2
, primary secondary amine PSA, trimethyl ammonium strong exchange SAX, graphitized carbon black GCB, florisil, silica, dan alumina.
Analysis of pesticides in food and environmental sampel Tadeo,2008 Ada empat tahapan dalam prosedur SPE yaitu
a. Pengkondisian
Kolom penjerap dialiri dengan menggunakan pelarut sampel untuk membasahi permukaan penjerap dan untuk menciptakan nilai pH yang sama,
sehingga perubahan-perubahan kimia yang tidak diinginkan ketika sampel diaplikasikan dapat dihindari. Penjerap nonpolar dan penjerap penukar ion
dikondisikan menggunakan metanol kemudian akuades.
b. Retensi sampel. Sampel dalam pelarut organik dilewatkan ke catridge baik
untuk menahan analit yang dituju, sementara komponen lain terelusi atau untuk menahan komponen yang tidak diharapkan sementara analit yang
diharapkan terelusi. c.
Pembilasan. Seluruh komponen yang tidak tertahan oleh penjerap selama tahap retensi.
d. Elusi. Tahap akhir dari penggunaan SPE untuk mengambil analit yang dituju
jika analit tersebut tetahan pada penjerap Gandjar dan Rohman, 2009.
D. Ekstraksi