commit to user
91
peristiwa  itu  terjadi.  Penerjemah  mempertahankan  kata  ini  dengan  tujuan membantu pembaca untuk mengetahui dimana setting percakapan tersebut terjadi.
Selain teknik peminjaman murni, penerjemah juga menerapkan teknik literal dalam  menerjemahkan  tuturan  diatas.  It’s  creedy  here.  Even  the  sand  looks
different . Penerjemahan dengan teknik literal pada tataran kalimat ini menghasilkan
terjemahan  yang  sudah  baik  karena  seluruh  pesan  yang  ada  pada  teks  bahasa sumber tersampaikan dalam bahasa sasaran.
Teknik amplifikasi juga diterapkan dalam menerjemahkan tuturan diatas. It’s creedy  here
diterjemahkan  menjadi  “sangat  aneh  disini,  keadaanya  sangat  lain”. Penambahan  adverb  “keadaanya  sangat  lain”yang  ditambahkan  pada  klausa
“sangat  aneh disini” membuat ujaran  yang  mempunyai fungsi ilokusi  mengatakan ini  lebih  jelas  menggambarkan  situasi  yang  ada  di  Rock  Bottom.  Meskipun  tanpa
penambahan  adverb  “keadaanya  sangat  lain”  tuturan  tersebut  sudah  mampu menggambarkan kondisi Rock Bottom  yang diungkapkan melalui tuturan karakter
Spongebob. Kasus ini menunjukan bahwa teknik penambahan ini bersifat opsional.
3. Evaluasi terhadap keakuratan dan keberterimaan terjemahan
a. Keakuratan Keakuratan  menyangkut  seberapa  banyak  pesan  teks  bahasa  sumber
tersampaikan ke dalam teks bahasa sasaran.  Pada  analisis  keakuratan  ini,  peneliti meminta bantuan rater untuk menilai hasil terjemahan dengan memberikan nilai pada
kuestioner yang telah disediakan. Nilai dari setiap rater dibandingkan untuk diketahui kesamaan  dan  perbedaanya.  Jika  suatu  data  dinilai  sama,  maka  dinaggap  tidak  ada
commit to user
92
permasalahan. Jika terjadi perbedaan diantara rater, maka peneliti mendiskusikan data tersebut  pada  para  rater  untuk  disepakati  nilai  yang  sama  berdasar  parameter  yang
disediakan.  Jika  tidak  disepakati  nilai  yang  sama  terhadap  suatu  data,  peneliti membuat  keputusan dengan memperhatikan parameter  atau argumen dari rater  yang
kuat. Untuk  menilai  keakuratan  terjemahan,  peneliti  menggunakan  skala
penelitian kekakuratan, data penelitian terbagi ke dalam kelompok: akurat, kurang akurat  dan  tidak  akurat.  Hasil  kuestioner  terhadap  163  data,  data  yang  tergolong
dalam terjemahan  akurat 152 93,2, kurang akurat 10 6,1 dan tidak akurat 1 0,6.
Tabel 8-IV : Klasifikasi data tuturan tokoh Spongebob berdasar tingkat keakuratan
Skala Deskripsi
Jumlah   Persentase Akurat
Makna kata, frasa, klausa atau kalimat dari tuturan dalam  bahasa  sumber  dialihkan  secara  akurat  ke
dalam  bahasa  sasaran;  sama  sekali  tidak  terjadi distorsi makna
152 93,2
Kurang Akurat
Sebagian  besar  makna  kata,  frasa,  klausa  atau kalimat  dari  tuturan  dalam  bahasa  sumber  sudah
dialihkan  secara  akurat  ke  dalam  bahasa  sasaran. Namun,  masih  terdapat  distorsi  makna  atau
terjemahan  makna  ganda  taksa  atau  ada  makna
10 6,1
commit to user
93
yang  dihilangkan,  yang  mengganggu  keutuhan pesan.
Tidak akurat
Makna kata, frasa, klausa atau kalimat dari tuturan dalam bahasa sumber dialihkan secara tidak akurat
ke dalam bahasa sasaran atau dihilangkan deleted
1 0,6
Total 163
100
Kreteria-kreteria  keakuratan  terjemahan  dari  tuturan  Spongebob  dalam  komik tersebut dibahas satu persatu dibawah ini.
1. Akurat Terdapat 152 data 93,2  yang tergolong dalam terjemahan  yang akurat. Hal
ini berarti bahwa
makna kata, frasa, klausa atau kalimat dari tuturan dalam bahasa sumber dialihkan  secara  akurat  ke  dalam  bahasa  sasaran;  sama  sekali  tidak  terjadi  distorsi  makna.
Berikut contoh data yang tergolong dalam kategori terjemahan yang akurat tersebut:
128BsuAJ67BsaPS67
commit to user
94
Gambar 27-IV. Contoh tuturan yang diterjemahkan secara akurat Bsu : I know what i did was wrong, so I apologize. I’m sorry Pat. I’m sorry Bikini
Bottom? Bsa  :  Aku  tahu  yang  kulakukan  salah,  jadi  aku  minta  maaf,  maafkan  aku,Pat,
maafkan aku, Bikini Bottom.
Penerjemah  menghasilkan  terjemahan  yang  akurat  dengan  menerapkan beberapa  teknik  penerjemahan  sekaligus.  Pada  data  di  atas  penerjemah
menggunakan  teknik  literal  dalam  menerjemahkan  tuturan  di  atas  selain  itu penerjemah  juga  menggunakan  teknik  peminjaman  murni  dalam  menerjemahkan
“Bikini  Bottom”.  Penerpan  kedua  teknik  tersebut  ternyata  menghasilkan terjemahan  yang akurat  dari sisi pesan dan tidak merubah jenis dan fungsi ilokusi
dalam  bahasa  sasaran.  Ini  terjadi  karena  secara  kebetulan  kalimat  teks  bahasa sumber  masih berstruktur sederhana sehingga teknik literal  ini sudah cukup untuk
mentransfer seluruh pesan yang ada pada teks bahasa sumber. Ada pesan kala yang memang tidak tersampaikan pada kalimat terjemahan tapi karena bahasa Indonesia
sebagai  bahasa  sasaran  memang  tidak  mementingkan  kala  dalam  konstruksi kalimatnya  maka  kalimat  ini  sudah  cukup  baik  dalam  menyampaikan  pesan  teks
bahasa sumber.
commit to user
95
147BsuAJ14BsaPS82 Gambar 28-IV. Contoh tuturan yang diterjemahkan secara akurat
Bsu : Are you sure Sandy? Bsa : Sandy, apa kau yakin?
Pada  contoh  diatas  penerjemah  jaga  berhasil  menghasilkan  terjemahan  yang akurat  dengan  tetap  mempertahankan  fungsi  tuturan.  Dalam  hal  ini  fungsi  tuturan
yang  bermaksud  menyangsikan  kekuatan  Sandy  dalam  kalimat  sumber  Are  you sure  Sandy?
dapat  dipertahankan  penerjemah  dengan  menerjemahkannya  menjadi ”Sandy,  apa  kau  yakin?”.  Penggunaan  teknik  literal  dan  peminjaman  murni  serta
pemilihan  padanan  kata  yang  tepat  dalam  menejemahkan  kata  you  menandakan bahwa  penerjemah  benar-benar  memperhatikan  koteks  yang  ada.  Pemilihan
padanan  kata  ”kau’  sebagai  tejemahan  dari  kata  you  sangatlah  tepat.  Pada  koteks tuturan di atas Sandy adalah salah satu sahabat Spongebob, sehingga kata kau lebih
menunjukkan hubungan yang sejajar antara penutur dan mitra tutur. 2. Kurang akurat
commit to user
96
Ditemukan  10  data  dengan  kategori  kurang  akurat  dari  163  data  yang  di analisis.  Pemakaian  teknik    reduksi  menjadi  salah  satu  penyebab  berkurangnya
tingkat keakuratan tuturan.
011BsuAJ14BsaPS14 Gambar 29-IV. Contoh tuturan yang diterjemahkan secara kurang akurat
Bsu : Hosh…hosh…I better wait here for the next bus…hosh…hosh Bsa :  Hoshh...hosh...sebaiknya  aku  menunggu  bis  yang  berikutnya  saja.
Hosh..hosh.. Teknik  reduksi  yang  diterapkan  penerjemah  pada  kata  “here”  menjadikan
hilangnya  sebagian  pesan  tuturan  dalam  bahasa  sasaran.  Tuturan  “Hosh…hosh…I better wait here for the  next bus…hosh…hosh
” di atas mengandung makna bahwa Spongebob akan menunggu bis yang menuju ke Bikini Bottom di tempat tersebut.
Dengan  menghilangkan  kata  “here”  maka  ada  sebagain  makna  yang  tidak tersampaikan kedalam bahasa sasaran.
commit to user
97
84BsuAJ44BsaPS44 Gambar 30-IV. Contoh tuturan yang diterjemahkan secara tidak akurat
Bsu : Um...you remember the hooks we talked about yesterday? Bsa : Um...kau tahu pengait yang kita bicarakan kemarin?
Penerjemah  menerjemahkan  kata  remember  menjadi  tahu.  Dalam  hal  ini nampaknya  penerjemah  kurang  jeli  dalam  memilih  padanan  kata  remember.
Pemilihan  kata  remember  sebagai  padanan  kata  “tahu”  menyebabkan  terjemahan menjadi  kurang  akurat.  Namun  demikian  dalam  konteks  ini  fungsi  tuturan  masih
dapat  dipertahankan  oleh  penerjemah.  Apa  bila  dilihat  konteksnya  tuturan  diatas diucapkan  Spongebob  bermaksud  menjelaskan  alasan  kenapa  dia  masuk  kerja
kepada  atasannya  Tuan  Krabs  dengan  cara  mengingatkan  tentang  pengait  yang mereka  bicarakan  sebelumnya.  Oleh  karena  itu,  pemilihan  kata  “tahu”  sebagai
padanan kata remember masih dapat menunjukkan fungsi tuturan yang sama. 3. Tidak akurat
commit to user
98
Dari keseluruhan data, terdapat 1 1,8 sebagai data yang tidak akurat. Hal ini berarti bahwa makna tuturan yang ada pada bahasa
sumber dialihkan secara tidak akurat ke  dalam  bahasa  sasaran  atau  dihilangkan  deleted.
Berikut  adalah  contoh  dari  tuturan tersebut.
108BsuAJ57BsaPS57 Gambar 31-IV. Contoh tuturan yang diterjemahkan secara tidak akurat
Bsu : I told you, I saw nothing, Patrick Gee Bsa : Aku sudah bilang, aku tidak lihat Patrick Huh
Penerjemah menerjemahkan kalimat I told you, I saw nothing, Patrick Gee menjadi  ”Aku  sudah  bilang,  aku  tidak  lihat  Patrick  Huh”  pada  contoh  diatas
secara  tidak  akurat.  Tuturan  dalam  bahasa  sumber  yang  diucapkan  Spongebob bermaksud memberitahu sahabatnya Patrick bahwa dia tidak melihat sesuatu yang
mencurigakan terhadap kejadian yang menimpa kerang raksasa. Namun demikian, dalam  teks  bahasa  sasaran  tuturan  yang  diucapkan  Spongebob,  seolah-olah
Spongebob berbicara pada pihak ketiga bahwa dia tidak melihat Patrick.
commit to user
99
b. Keberterimaan
Sama  seperti  dalam  analisis  keakuratan,  pada  analisis  keberterimaan  ini peneliti  juga  meminta  bantuan  rater  untuk  menilai  hasil  terjemahan  terkait  dengan
tingkat  keberterimaan  tuturan  dalam  bahasa  sasaran  dengan  memberikan  nilai  pada kuestioner yang telah disediakan. Nilai dari setiap rater dibandingkan untuk diketahui
kesamaan  dan  perbedaanya.  Jika  suatu  data  dinilai  sama,  maka  diaggap  tidak  ada permasalahan. Jika terjadi perbedaan diantara rater, maka peneliti mendiskusikan data
tersebut kepada para reter untuk disepakati nilai yang sama berdasar parameter yang disediakan.  Jika  tidak  disepakati  nilai  yang  sama  terhadap  suatu  data,  peneliti
membuat  keputusan dengan memperhatikan parameter  atau argumen dari rater  yang kuat.
Tabel 9-IV : Klasifikasi data tuturan tokoh Spongebob berdasar tingkat keberterimaan
Skala Deskripsi
Jumlah Persentase
Berterima
Terjemahan  tuturan  terasa  alamiah;  istilah teknis  yang  digunakan  lazim  diginakan  dan
akrab  bagi  pembaca;  frasa,  klausa  dan  kalimat yang  digunakan  sudah  sesuai  dengan  kaidah-
kaidah bahasa Indonesia
141 86,5
Kurang berterima
Pada  umumnya  terjemahan  tuturan  sudah terasa  alamiah;  namun  ada  sedikit  masalah
pada  penggunaan  istilah  teknis  atau  terjadi
21 12,8
commit to user
100
sedikit kesalahan gramatikal.
Tidak berterima
Terjemahan  tuturan  tidak  alamiah  atau  terasa seperti  karya  terjemahan;  istilah  teknis  yang
digunakan  tidak  lazim  digunakan  dan  tidak akrab  bagi  pembaca;  frasa,  klausa  dan  kalimat
yang  digunakan  tidak  sesuai  dengan  kaidah- kaidah bahasa Indonesia
1 0,6
Total 163
100
Jenis-jenis  kreteria  keberterimaan  terjemahan  dari  tuturan  Spongebob  dalam komik tersebut dibahas satu persatu dibawah ini.
1. Berterima Ada  141  86,5  dari  163  data  dengan  tingkat  keberterimaan  tinggi.  Ini
berarti
terjemahan tuturan terasa alamiah, frasa, klausa dan kalimat yang digunakan sudah sesuai  dengan  kaidah-kaidah  bahasa  Indonesia
Berikut  ini  adalah  contoh  dari  data tersebut.
commit to user
101
148BsuAJ82BsaPS82 Gambar 32-IV. Contoh tuturan yang diterjemahkan secara berterima
Bsu : Be careful Sandy? Bsa : Hati-hati, Sandy?
Penerjemah  menerjemahkan  tuturan  ”Be  careful  Sandy”   menjadi  ”Hati-hati Sandy”.  Kata  ”hati-hati”  sebagai  terjemahan  dari  kata  be  careful  adalah  kata  yang
sangat lazim digunakan dalam bahasa Indonesia, walaupun nama tokoh dalam komik tersebut  tetap  dipertahankan  oleh  penerjemah,  namun  demikian  terjemahan  yang
dihasilkan  tetap berterima dalam bahasa Indonesia.
commit to user
102
023BsuAJ17BsaPS17 Gambar 33-IV. Contoh tuturan yang diterjemahkan secara berterima
Bsu : BusWait Bsa : BisTunggu
Terjemahan  tuturan  Spongebob  diatas  dikategorikan  dalam  terjemahan  yang berterima.  Penerjemah  memilih  menerjemahkan  kata  bus  dengan  meminjam  kata
tersebut dan menyesuaikannya kedalam ejaan bahasa Indonesia.  Penggunaan kata ”bis”  jauh  lebih  berterima  daripada  penggunaan  kata  bus.  Dengan  demikian,
peminjaman  kata  yang  disesuaikan  dengan  ejaan  bahasa  sasaran  banyak menghasilkan terjemahan dengan tingkat keberterimaan yang tinggi.
2. Kurang berterima Terjemahan tuturan yang kurang berterima disini diartikan bahwa
terjemahan tuturan  pada umumnya sudah terasa alamiah; namun ada sedikit masalah pada penggunaan
istilah teknis atau terjadi sedikit kesalahan gramatikal.
Ditemukan 21 12,8 data yang terkategori  dalam  terjemahan  yang  kurang  berterima.  Untuk  memperjelas  kasus
commit to user
103
tersebut,  berikut  contoh  data  yang  terkategorikan  dalam  kategori  terjemahan  yang kurang berterima.
125BsuAJ66BsaPS66 Gambar 34-IV. Contoh tuturan yang diterjemahkan secara kurang berterima
Bsu : Patrick Star is innocent I will tell you the truth Bsa : Patrick Star tidak bersalah Aku akan menyatakan kebenaran
Kalimat  “I  will  tell  you  the  truth”  diterjemahkan  menjadi  “Aku  akan menyatakan kebenaran”. Teknik literal yang digunakan penerjemah dalam kasus ini
kurang dapat menghasilkan terjemahan yang berterima. Di dalam bahasa Indonesia, kata  sanding  yang  tepat  adalah  “mengungkapkan  kebenaran”  bukan  “menyatakan
kebenaran”.  Dalam  kasus  ini  nampaknya  penerjemah  kurang  memperhatikan  kata sanding atau kolokasi kata yang tepat untuk kata “kebenaran” tersebut.
commit to user
104
096BsuAJ51BsaPS51 Gambar 35-IV. Contoh tuturan yang diterjemahkan secara kurang berterima
Bsu : You can see Clamu. She can spit a peral 100 feet in the air. It’s like a cannon Bsa : Kau bisa melihat kerang raksasa terbesar, dia bisa memuntahkan mutiara ke
udara setinggi 100 kaki. Mulutnya seperti meriam
Pada contoh diatas, penerjemah tetap menerjemahkan kalimat She can spit a peral 100 feet in the air
menjadi ”dia bisa memuntahkan mutiara ke udara setinggi 100 kaki”. Pada kalimat tersebut kata “100 feet” diterjemahkan menjadi “100 kaki”.
Dalam hal ini penerjemah menggunakan teknik peminjaman murni yang berakibat terjemahan  yang  dihasilkan  kurang  berterima.  Hal  ini  disebabkan  karena  satuan
“kaki”  tidak  lazim  digunakan  dalam  teks  bahasa  Indonesia.  Oleh  kerena  itu, terjemahan  akan  jauh  lebih  berterima  jika  penerjemah  menerjemahkan  dengan
menggunakan satuan meter. 3. Tidak berterima
Sebuah  terjemahan  dikategorikan  tidak  berterima  apabila  tidak  memenuhi kaidah-kaidah  bahasa  sasaran.  Kaidah-kaidah  itu  meliputi  yang  antara  lain
commit to user
105
pemilihan  kata,  pemakaian  kata  yang  sudah  dianggap  menjadi  bagian  kosa  kata bahasa  sasaran  serta  konstruksi  kalimat,  klausa  maupun  frasa  yang  sesuai  dengan
kaidah  gramatikal  bahasa  sasaran.  Pada  analisis  hanya  ditemukan  1  data  dari keseluruhan data yang termasuk dalam kategori terjemahan yang tidak berterima.
47BsuAJ24BsaPS24 Gambar 36-IV. Contoh tuturan yang diterjemahkan secara tidak berterima
Bsu : Hey...who’s there? Bsa : Hey, siapa disana?
Tuturan  pada  data  di  atas  tidak  berterima  karena  pemiliahan  padanan  kata yang tidak lazim meskipun secara gramatikal tidak bermasalah. Penerjemah dalam
hal  ini  tetap  mempertahankan  kata  “hey”  dengan  cara  meminjam  langsung  kata tersebut. Kata “hey” akan lebih berterima mana kala kata tersebut dipinjam dengan
disesuaikan  ejaannya  dalam  bahasa  Indonesia  “hei”.  Kalimat  who’s  there?  Yang diterjemahkan menjadi  “siapa  disana” juga  kurang lazim digunakan dalam bahasa
commit to user
106
Indonesia. Dalam Bsa biasanya lebih menggunakan lazim kalimat “siapa itu”  dari pada kalimat “siapa disana”.
B. Pembahasan