commit to user
40
data  yang  berbeda  dan  bahkan  lebih  jelas  untuk  diusahakan  mengarah pada  sumber  data  yang  sama  untuk  mengkaji  kemantapan  informasinya
merupakan  hal  yang  ditekankan.  Sehingga,  Trianggulasi  metode digunakan untuk memperoleh informasi kualitas terjemahan yang sumber
datanya  berupa  informan  dan  dokumen.  Trinaggulasi  metode  juga berfungsi  untuk  memastikan  data  terkait  kualitas  terjemahan  yang
dilakukan  pada  satu  sumber.  Teknik  ini  dapat  digambarkan  sebagai berikut
Kuesioner Informan
Data Wawancara
Content analysis Dokumen  arsip
Gambar 1-III. Skema trianggulasi metode  Sutopo, 2006 :96
F. Teknik pengumpulan data
Dalam  penelitian  ini  teknik  pengumpulan  data  dilakukan  dengan  3  cara, yaitu: 1 mengkaji dokumen content analysis, 2 kuesioner, 3 wawancara.
1. Mengkaji dokumen content analysis
Dalam  memperoleh  data  peneliti  mengkaiji  dan  mencatat  dokumen yang  berupa  komik  Spongebob  yang  berjudul  Amazing  Journey  untuk
mengetahui  jenis  dan  fungsi  ilokusi  tuturan  karakter  Spongebob. Kemudian  dengan  cara  membandingkan  terjemahan  komik  tersebut,
peneliti  dapat  mengetahui  teknik  penerjemahannya  dan  dampak
commit to user
41
penggunaan  teknik  terhadap  kualitas  terjemahan  dilihat  dari  aspek keakuratan dan keberterimaan.
2. Kuesioner
Kuesioner  dalam  penelitian  ini  bertujuan  untuk  mendapatkan  data tentang  tingkat  keakuratan  dan  keberterimaan.  Kuestioner  ini  bersifat
open-ended questionnarie
, artinya
bahwa peneliti
memberikan kesempatan  kepada  informan  untuk  memaparkan  penjelasan,  pendapat,
maupun  pernyataan  atas  pertanyaan  yang  diajukan  peneliti.  Dalam penelitian  ini  peneliti  melibatkan  informan  yang  memberikan  penilaian
mengenai  tingkat  keakuratan  dan  keberterimaan  berdasarkan  skala penilaian yang telah dirumuskan oleh peneliti.
Tabel 2-III. Kriteria penilaian keakuratan Kategori
Skor Parameter Kualitatif
Akurat 3
Makna kata, frasa, klausa atau kalimat dari tuturan  dalam  bahasa  sumber  dialihkan
secara  akurat  ke  dalam  bahasa  sasaran; sama sekali tidak terjadi distorsi makna
Kurang Akurat 2
Sebagian  besar  makna  kata,  frasa,  klausa atau  kalimat  dari  tuturan  dalam  bahasa
sumber  sudah  dialihkan  secara  akurat  ke dalam  bahasa  sasaran.  Namun,  masih
terdapat  distorsi  makna  atau  terjemahan
commit to user
42
makna  ganda  taksa  atau  ada  makna  yang dihilangkan,  yang  mengganggu  keutuhan
pesan. Tidak Akurat
1 Makna kata, frasa, klausa atau kalimat dari
tuturan  dalam  bahasa  sumber  dialihkan secara tidak akurat ke dalam bahasa sasaran
atau dihilangkan deleted Diadopsi dari Nababan 2010
Tabel 3-III. Kriteria penilaian keberterimaan
Kategori Skor
Parameter Kualitatif Berterima
3
Terjemahan  tuturan  terasa  alamiah;  istilah  teknis yang  digunakan  lazim  diginakan  dan  akrab  bagi
pembaca;  frasa,  klausa  dan  kalimat  yang digunakan  sudah  sesuai  dengan  kaidah-kaidah
bahasa Indonesia
Kurang Berterima
2
Pada  umumnya  terjemahan  tuturan  sudah  terasa alamiah;  namun  ada  sedikit  masalah  pada
penggunaan  istilah  teknis  atau  terjadi  sedikit kesalahan gramatikal.
Tidak Berterima
1
Terjemahan  tuturan  tidak  alamiah  atau  terasa seperti  karya  terjemahan;  istilah  teknis  yang
digunakan  tidak  lazim  digunakan  dan  tidak  akrab
commit to user
43
bagi  pembaca;  frasa,  klausa  dan  kalimat  yang digunakan  tidak  sesuai  dengan  kaidah-kaidah
bahasa Indonesia
Diadopsi dari Nababan 2010 3.
Wawancara Pelaksanaan  kegiatan  wawancara  dalam  penelitian  ini  sebenarnya
bukan  merupakan  suatu  keharusan  namun  jika  diperlukan  untuk memperoleh kemantapan data yang telah diperoleh melalui teknik analisis
dokumen dan kuesioner, maka peneliti merasa perlu melakukan teknik ini. Kegiatan  wawancara  mendalam  ini  dilakukan  dengan  rater  yang
bertujuan untuk mendapatkan informasi mengenai tingkat keakuratan dan keberterimaan  terjemahan.  Informan  yang  diwawancarai  dipilih  secara
selektif purposive sampling
G. Teknik analisis data