commit to user
28
tutur tersebut diucapkan dan sebagainya. Oleh karena itu, tindak ilokusi merupakan bagian sentral dalam memahami suatu tindak tutur.
Tindak tutur perlokusi adalah tindak menumbuhkan pengaruh kepada seseorang the act of affecting someone. Tindak tutur ini mengharapkan respon
dari mitra tutur terhadap tuturan yang dituturkan oleh penutur, baik berupa tindakan maupun jawaban.
Contoh : 5 Jepang sedang gempa Tururan 5 mempunyai efek ilokusi sebuah permohonan untuk tidak pergi
ke Jepang karena sedang terjadi gempa. Efek perlokusinya adalah mitra tuturnya mengurungkan niatnya untuk pergi ke Jepang.
8. Tindak ilokusi Teori yang akan digunakan sebagai acuan dalam analisis penelitian ini
adalah teori Searle dalam Leech 1993 yang memisahkan tindak ilokusi menjaadi 5 kategori.
Jenis-jenis tindak tutur yang dikemukakan Searle satu per satu akan dijelaskan sebagai berikut.
a. ASERTIF Assertives
Pada ilokusi ini penutur terkait pada kebenaran proposisi yang diungkapkan, misalnya menyatakan, mengusulkan, membual, mengeluh,
mengemukan pendapat, melaporkan. Dari segi sopan santun ilokusi-ilokusi ini cenderung netral. Tetapi ada perkecualian misalnya, membual biasanya
dianggap tidak sopan. Dari segi semantik ilokusi asertif bersifat proposisional.
commit to user
29
b. DIREKTIF Directives
Ilokusi ini bertujuan menghasilkan suatu efek berupa tindakan yang dilakukan oleh petutur, misalnya, memesan, memerintah, memohon,
menuntut, memberi nasihat. Jenis ilokusi ini sering dapat dimasukkan kedalam kategori kompetitif competitive karena itu mencakup juga kategori–
kategori ilokusi yang membutuhkan sopan santun negatif. Namun di pihak lain terdapat juga beberapa ilokusi direktif seperti, mengundang yang secara
intrinsik memang sopan.
c. KOMISIF Commissives
Pada ilokusi ini penutur sedikit banyak terkait pada suatu tindakan di masa depan, misalnya, menjanjikan, menawarkan, berkaul. Jenis ilokusi ini
cenderung berfungsi menyenangkan dan kurang bersifat kompetitif, karena tidak mengacu pada kepentingan penutur tetapi pada kepentingan mitra tutur.
d. EKSPRESIF Expressives
Fungsi ilokusi ini ialah mengungkapkan atau mengutarakan sikap psikologis penutur terhadap keadaan yang tersirat dalam ilokusi, misalnya,
mengucapkan terima kasih, mengucapkan selamat, memberi maaf, mengecam, memuji, mengucapkan belasungkawa dan sebagainya. Sebagaimana juga
dengan ilokusi komisif, ilokusi ekspresif cenderung menyenangkan, karena itu secara instrinsik ilokusi ini sopan, kecuali tentunya ilokusi–ilokusi ekspresif
seperti ’mengecam’ dan ’menuduh’
e. DEKLARASI Declarations
commit to user
30
Berhasilnya pelaksanaan ilokusi ini akan mengakibatkan adanya kesesuaian antara isi proposisi dengan realitas, misalnya, mengundurkan diri,
membaptis, memecat,
memberi nama,
menjatuhkan hukuman,
mengucilkanmembuang, mengangkat pegawai, dan sebagainya. Searle mengatakan bahwa tindakan–tindakan ini merupakan kategori tindak ujar
yang sangat khusus, karena tindakan-tindakan ini biasanya dilakukan oleh seorang yang dalam sebuah kerangka acuan kelembagaan yang diberi
wewenang untuk melakukannya. Contoh klasik ialah hakim yang menjatuhkan hukuman pada pelanggar undang-undang, pendeta yang
membaptis bayi, pejabat yang memberi nama pada sebuah kapal baru, dan sebagainya. Sebagai suatu tindakan kelembagaan dan bukan sebagai tindakan
pribadi tindakan-tindakan tersebut hampir tidak melibatkan sopan santun.
9. Keakuratan Accuracy dalam penerjemahan